Apakah anda mengenal apa itu mastoidektomi? Berikut informasi penjelasan mengenai mastoidektomi untuk anda.
Mastoidektomi merupakan tindakan operasi yang dilakukan oleh dokter THT untuk pengangkatan mastoid pada telinga. Prosedur ini dilakukan apabila seseorang mengalami masalah telinga seperti infeksi telinga serta gangguan pendengaran.
Pengertian Mastoidektomi
Mastoidektomi adalah operasi pengangkatan tulang mastoid yang diakibatkan oleh gangguan pada telinga. Mastoid merupakan bagian tulang tengkorak yang terletak pada bagian belakang telinga. Dalam mastoid terdapat rongga udara yang berhubungan langsung dengan bagian telinga tengah. Apabila mengalami gangguan seperti infeksi pada telinga tengah akan mempengaruhi fungsi mastoid anda.
Tindakan operasi mastoidektomi dilakukan apabila mengalami gangguan telinga kolesteatoma. Kolesteatoma adalah pertumbuhan kulit secara tidak terkendali di telinga bagian tengah ataupun belakang gendang telinga. Kondisi ini biasanya ditandai oleh berkembangnya sel – sel kulit yang dapat membentuk kantung dalam telinga kemudian menyebar dari gendang telinga, telinga tengah, bahkan sampai pada tulang mastoid.
Mastoidektomi Pada Telinga
Mastoidektomi dapat terjadi pada dinding utuh yaitu rongka kavum timpani dan liang telinga tidak mengalami perubahan, rekonstruksi sistem penghantaran yang sempurna akan menghasilkan keadaan seperti telinga yang normal. Pada kondisi timanoplasti dinding runtuh dilakukan kanalo dan meatoplasti. Metaoplasti adalah alat yang digunakan untuk pembersihan telinga agar tidak terhalang.
Tindakan Mastoidektomi
Mastoidektomi untuk mengatasi kondisi kolesteatoma. Pertumbuahan sel kulit pada telinga bagian dalam lama kelamaan akan memicu terjadinya infeksi yang berulang. Sel kulit yang ada dalam telinga akan semakin berkembang sehingga mengiritasi struktur tulang telinga bagian tengah. Inilah yang menyebabkan adanya gangguan fungsi tulang yang melindungi jaringan telinga dalam serta tulang yang melindungi saraf sensorik yang menggerakkan antara tulang wajah, telinga serta otak.
Tindakan operasi mastoidektomi akan dilakukan apabila dokter menyarankan kepada anda untuk menghadapi permasalahan pada telinga seperti kolesteatoma, infeksi kronis telinga tengah atau otitis media, gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kerusakan fungsi saraf pada rongga udara yang terdapat di antara mastoid dan telinga, serta proses pengangkatan jaringan seperti neoplasma yang terletak di tulang tengkorak.
Operasi mastoidektomi biasanya dimulai dengan prosedur memasang implant acochlear. Alat ini dapat meningkatkan kemampuan pendengaran pasien yang mengalami kondisi tuli maupun gangguan pendengaran yang cukup serius bahkan fatal.
Mengapa perlu Mastoidektomi?
Tindakan mastoidektomi dilakukan apabila mengalami infeksi pada telinga bagian dalam dan biasanya hanya diatasi dengan obat infeksi telinga berupa antibiotik. Operasi ini dilakukan ketika setelah mengonsumsi obat – obatan namun obat tersebut tidak efektif mengatasi infeksi. Perkembangan kolesteatoma yang cukup parah akan berisiko tinggi menimbulkan komplikasi.
Jenis komplikasi yang dibawa oleh kolesteatoma adalah meningitis, abses pada otak, hilangnya atau gangguan pada pendengaran secara total. Mastoidektomi sendiri dapat menyebabkan gangguan pendengaran apabila gagal.
Selain itu, apabila anda bekerja sebagai aktivis berenang, membutuhkan alat dengar, bergantung dengan fungsi indera pengecap seperti koki maka anda harus rehat terlebih dahulu. Karena operasi tersebut dapat menghambat aktivitas dalam bekerja anda.
Hal yang harus diperhatikan sebelum operasi
Tindakan operasi mastoidektomi akan memberikan resiko. Oleh karena itu, sebelum melakukan prosedur lebih baik anda melakukan diskusi dengan dokter mengenai efek samping dari tindakan. Dokter akan menyarankan anda apakah operasi perlu dilakukan berdasarkan pertimbangan manfaat dan resikonya atau tidak. Apabila anda di izinkan untuk melakukan tindakan, anda akan diperiksa pada bagian telinga terlebih dahulu oleh dokter. Dokter juga akan melakukan pembersihan kotoran yang ada pada telinga anda atau earwax.
Selanjutnya dokter akan melakukan tes audiometri dengan tujuan mengecek fungsi pendengaran. anda juga harus melakukan tes pengambilan gambar dalam telinga melalui CT scan kepala atau MRI. Sebelum melakukan tindakan operasi anda juga akan diberikan intruksi oleh dokter untuk berpuasa dan berhenti mengonsumsi obat-obatan sementara waktu.
Prosedur Mastoidektomi
Beberapa proses yang harus dilakukan untuk menjalani operasi sebagai berikut.
Pertama, dokter akan membuka telinga dalam melalui pembedahan di telinga luar, bagian belakang telinga, serta saluran telinga.
Kedua, untuk mempermudah saat pembedahan dokter akan menggunakan alat semacam teleskop yang disebut endoskop. Kemudian tulang mastoid dapat dibuka menggunakan bor operasi dengan teknik memadukan penggunaan endoskop dan laser.
Dokter akan mengangkat bagian dalam telinga, rongga udara, atau tulang mastoid yang terdampak oleh infeksi atau pertumbuhan sel kulit.
Tindakan operasi pengangkatan akan menyebabkan terbentuknya rongga mastoid. Dokter akan membiarkan rongga terbuka. Namun sebagian dokter lain juga dapat menutup rongga mastoid dengan tulang, tulang rawan atau otot dari bagian telinga.
Ketika operasi selesai dokter akan kembali menutup sayatan yang membuka telinga.
Tindakan operasi mungkin berlangsung sekitar 3 jam bisa lebih. Kemudian setelah melakukan tindakan tersebut anda akan mengalami pemulihan. Mungkin anda akan diberikan obat Pereda rasa sakit. Kemudian telinga anda akan diperban selama 3 minggu atau sampai bekas operasi benar – benar pulih. Perban yang anda gunakan akan diganti apabila kotor dan longgar.
Efek dari Mastoidektomi
Tindakan operasi tidak mungkin tidak menimbulkan efek setelahnya. Anda setelah melakukan mastoidektomi mungkin akan mengalami penurunan kemampuan pendengaran. selain itu, komplikasi setelah menjalani operasi yang dapat terjadi seperti sakit kepala, pusing, penurunan pendengaran, telinga berdenging, dan infeksi rongga mastoid.
Demikian informasi mengenai pengertian mastoidektomi semoga informasi yang diberikan dapat menambah wawasan anda. Selalu jaga kesehatan telinga dan rutin pemeriksaan ke dokter THT untuk mengetahui pencegahan dini gangguan pendengaran lanjut.
