Miringitis: Pengertian, Dampak, dan Cara Mengatasi

Apakah anda mengenal apa itu miringitis? Berikut informasi mengenai pengertian, dampak, dan cara mengatasi penyakit miringitis.

penyakit miringitis

Mengenal lebih dekat dengan apa itu penyakit miringitis

Penyakit miringitis merupakan sebuah istilah medis untuk menunjukkan peradangan pada organ pendengaran. miringitis ini adalah penyakit yang menyerang membrane timpani atau gendang telinga. Ketika mengalami miringitis kondisi ini dapat menyebabkan sakit dan nyeri yang cukup parah pada telinga, menyebabkan demam, bahkan gangguan pendengaran.

Miringitis dapat disebut juga dengan infeksi pada telinga yang menyerang gendang telinga. Kondisi miringitis dapat dibedakan menjadi miringitis kronis dan miringitis akut. Miringitis kronis disebut juga sebagai miringitis granular yaitu hilangnya epitel gendang telinga yang terdapat di liang telinga selama lebih dar satu bulan. sedangkan miringitis akut adalah radang gendang telinga yaitu terjadi dalam waktu yang relatif singkat dan gejalanya muncul secara tiba-tiba. Miringitis akut termasuk miringitis bulosa dan miringitis jamur.

Radang telinga akut sering dikaitkan dengan penyakit telinga pada bagian tengah dan kerusakan fungsi pada telinga bagian dalam. Ketika mengalami miringitis bulosa ditandai dengan lepuhan pada gendang telinga. Namun hal ini tanpa mempengaruhi telinga luar mauun tengah. Apabila telinga tengah juga ikut mengalami infeksi berarti radang gendang telinga dibarengi dengan otitis media akut.

Dampak dari penyakit miringitis

Penyakit miringitis merupakan peradangan pada gendang telinga. Biasanya ketika mengalami miringitis seseorang akan mengalami gejala seperti telinga mengeluarkan cairan, mengalami gangguan pendengaran bahkan kehilangan pendengaran, telinga terasa nyeri, dan telinga berdenging. Selain gejala, dampak terjadinya miringitis dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini penjelasannya.

1. Miringitis kronis

Ketika mengalami miringitis kronis ini terjadi peradangan akibat adanya infeksi virus, bakteri, atau bahkan jamur. Miringitis kronis sejauh ini menurut jurnal of Otology belum dipastikan penyebabnya. Namun diberikan penjelasan bahwa trauma pada permukaan gendang telinga akibat pembersihan telinga berulang serta operasi yang menjadi penyebabnya.

Selain itu, menurut jurnal Tufts University School of Medicine, miringitis kronis disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bakteri Staphylococcus aureus, S. epidermidis, dan Pseudomonas aeruginosa menjadi penyebab radang gendang telinga kronis. Sementara virus dan jamur jarang ditemui menjadi penyebab terjadinya miringitis kronis.

2. Miringitis akut

Peradangan yang terjadi di gendang telinga akut atau disebut miringitis akut, seperti jenis miringitis bulosa disebabkan oleh virus. Selain itu, terdapat bakteri yang menjadi penyebab miringitis akut seperti Streptococcus pneumoniae. Bakteri lain yang menjadi penyebab miringitis akut seperti Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, Grup A Streptococcus, dan Staphylococcus aureus.

Miringitis akut juga dapat disebabkan oleh virus seperti Respiratory syncytial (RSV) atau influenza. Mengalami miringitis akut juga dapat terjadi akibat iritasi kimiawi pada ruang telinga tengah atau membrane timpani.

Cara mengatasi Miringitis

Penyakit miringitis merupakan penyakit akut yang dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3-4 hari. Namun beberapa kondisi miringitis tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Mengalami penyakit miringitis akan merasakan rasa nyeri pada telinga. Rasa nyeri ini tentunya akan mengganggu dalam beraktivitas. Jenis pengobatan dengan menggunakan myringotomy knife dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri pada telinga. Selain itu, dapat dengan pemberian obat antibiotik untuk penyakit otitis media karena miringitis terjadi akibat peradangan pada telinga.

Setelah pengenalan mengenai miringitis dan dampaknya, berikut ini cara mengatasi miringitis dengan diberikan pilihan pengobatan yang dapat dilakukan sebagai berikut.

1. Memberikan pengobatan atau penanganan dokter

Cara mengatasi miringitis adalah dengan pengobatan yang akan ditentukan oleh dokter. awalnya dokter akan mendiagnosa kondisi telinga anda. dokter juga akan melakukan pemeriksaan gendang telinga dengan pemeriksaan laboratorium, tes pencitraan, dan timpanosentesis.

2. Pemberian obat minum

Cara mengatasi penyakit miringitis dengan pemberian obat. Pemberian obat ini tentunya dengan mengenali penyebabnya terlebih dahulu. Biasanya jenis obat yang diberikan oleh dokter THT adalah antibiotik. Untuk pengobatan miringitis kronis dengan pemberian antibiotik dalam bentuk obat tetes telinga, agen topical atau larutan cuka yang diencerkan, hydrogen perokside, 5-fluorourasil, dan larutan castellani.

3. Melakukan ablasi laser karbondioksida

Pengobatan ablasi laser karbondioksida merupakan pengobatan yang cukup efektif untuk miringitis. Ablasi ini merupakan metode penanganan berupa tindakan bedah pengangkatan penyakit yang menyebabkan peradangan pada telinga anda.

4. Pembedahan

Cara mengatasi miringitis dengan metode pembedakan. Pembedahan dilakukan apabila mengalami miringitis akut. Prosedur pembedahan dilakukan untuk kasus paling sulit disembuhkan.

5. Pemberian obat analgesic, anti inflamasi, dan dekongestan hidung untuk miringitis akut

Untuk mengatasi mengalami miringitis dapat dilakukan pemberian obat seperti analgesic yang berfungsi sebagai anti demam dan anti nyeri. Obat jenis ini digunakan untuk meredakan rasa nyeri. Kemudian terdapat jenis obat anti inflamasi yang berfungsi untuk menghilangkan radang akibat mikroorganisme penyebab terjadinya inflamasi. Lalu terdapat obat jenis dekongestan untuk meredakan gejala rasa sakit yang terjadi akibat terjadinya miringitis akut.

Demikian informasi mengenai penyakit miringitis yang dapat menyerang gendang telinga. Jaga selalu kesehatan telinga anda selalu rutin pembersihan dan konsultasikan mengenai kesehatan serta kondisi telinga anda ke dokter THT secara rutin jangan menunggu hingga telinga anda sakit. Penyakit telinga apabila tidak segera diberikan penanganan akan beresiko menimbulkan penyakit lainnya.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?