Mengenal Penyebab Telinga Keluar Cairan

Penyebab Telinga Keluar Cairan

Apakah anda pernah mengalami telinga keluar cairan? Berikut informasi mengenai penyebab telinga keluar cairan.

Sering kali kita tidak sadar bahwa telinga dapat mengeluarkan kotoran dan cairan. Telinga mengeluarkan cairan mesti ada penyebab seperti telinga mengalami cidera atau infeksi. Sedangkan telinga mengeluarkan kotoran adalah hal yang wajar. Telinga yang normal akan memproduksi kotoran atau disebut dengan serumen. Kotoran yang dihasilkan telinga mengandung minyak memiliki fungsi untuk menangkap debu, bakteri, maupun benda-benda asing agar tidak masuk ke saluran telinga bagian dalam.

Telinga mampu mengeluarkan kotoran dengan sendirinya, namun apabila tidak dibersihkan akan menyebabkan penumpukan kotoran yang menjadi penyebab infeksi. Biasanya apabila mengalami infeksi telinga ditandai dengan telinga mengeluarkan cairan. Selain itu, telinga juga akan merasakan rasa nyeri. Pada kondisi kronis cairan yang dikeluarkan telinga bersamaan dengan darah dan darah menjadi penyebab gendang telinga pecah.

Penyebab telinga keluar cairan

Telinga berair juga disebut dengan otorrhea. Mengalami telinga berair atau mengeluarkan cairan biasanya terdapat dua kemungkinan yaitu telinga berair akut yang mana berlangsung selama kurang lebih sekitar enam bulan dan telinga berair kronis yang mana kondisi berlangsung selama lebih dari enam minggu. Telinga mengeluarkan cairan selalu ada penyebabnya. Berikut beberapa penyebab telinga berair yang dapat menyerang anda.

1. Telinga kemasukan air

Salah satu penyebab telinga berair adalah ketika mandi atau berenang. Memiliki kebiasaan berenang menjadi telinga sering kali kemasukan air tanpa disengaja. Inilah yang menjadi penyebab telinga mengeluarkan cairan.

Saat mandi atau berenang air terkadang ikut mengalir masuk ke dalam liang telinga dan mencoba mengisi ruang kosong yang ada pada telinga bagian tengah yang seharusnya hanya terisi oleh udara.

Mengalami telinga kemasukan air jangan sampai dibiarkan begitu saja. Pada kondisi ringan air yang masuk ke telinga akan keluar dengan sendirinya. Namun kondisi tertentu cairan pada telinga tidak dapat keluar. Ketika cairan ini tidak dapat keluar maka akan menyebabkan infeksi. Telinga yang lembab cenderung memudahkan bakteri dan jamur berkembang biak dengan cepat.

Saat mengalami telinga kemasukan air coba anda memiringkan kepala sehingga bagian luar telinga menghadap ke bahu kemudian goyang – goyangkan kepala sampai air bisa keluar. Jika tidak berhasil tahan kepala pada posisi miring dan tarik pelan cuping telinga yang kemasukan air dan goyangkan.

2. Infeksi telinga tengah

Penyebab telinga berair karena adanya infeksi pada telinga bagian tegah. Ini disebut dengan otitis media atau kondisi telinga tengah mengalami infeksi bakteri atau virus. Infeksi ini menjadi pemicu penumpukan cairan pada telinga tengah terutama di bagian belakang gendang telinga. Cairan yang banyak ini dapat merobek gendang telingan sehingga telinga mengeluarkan cairan secara terus menerus.

Otitits media atau infeksi pada telinga bagian tengah dapat terjadi dengan gejala seperti demam, hidung tersumbat, mengalami nyeri pada telinga, telinga terasa penuh, sakit kepala, masalah pendengaran, dan telinga mengeluarkan cairan berbau. Pada kondisi kronis cairan ini berwarna pekat bahkan bernanah dan berdarah.

3. Infeksi telinga perenang atau Swimmer ear

Seorang perenang memiliki resiko telinga berair lebih tinggi. Perenang sering kali mengalami infeksi pada telinga bagian luar. Infeksi ini disebut dengan otitis eksterna atau telinga mengalami infeksi di antara lubang telinga dan gendang telinga. Biasanya infeksi otitis eksterna ini terjadi akibat infeksi bakteri, jamur, dan virus pada telinga.

Selain infeksi seorang perenang juga mempunyai resiko mengalami masalah kulit yang dapat menyerang telinga seperti iritasi kulit eksim telinga.

4. Trauma telinga

Selain dikarenakan infeksi telinga berair dapat disebabkan oleh trauma pada telinga. Trauma ini dapat terjadi karena membersihkan telinga dengan menggunakan alat seperti cotton bud namun penggunaan alat ini melukai telinga menyebabkan telinga cedera. Telinga yang cedera menjadi penyebab telinga berair.

5. Mengalami fraktur tulang tengkorak

Fraktur tulang tengkorak atau mengalami patah pada tulang tengkorak dapat menjadi penyebab telinga mengeluarkan cairan. Namun kondisi ini sangat langka terjadi. Patah tulang tengkorak menyebabkan telinga mengeluarkan cairan bening keluar.

6. Mengalami mastoidis

Penyebab telinga berair karena mastoidis atau tulang mastoid yang terletak di belakang telinga mengalami infeksi. Mengalami mastoidis ditandai dengan gejala umum seperti telinga keluar cairan berupa nanah, pembengkakan pada telinga bagian  belakang, rasa nyeri telinga, dan sulit mendengar.

Mengatasi telinga mengeluarkan cairan

Telinga berair dapat diatasi ketika anda dirumah. Berikut cara mengatasinya saat mengalami telinga berair.

-Menghindari membersihkan telinga dengan alat yang dapat melukai telinga

-Membersihkan telinga bagian luar dengan benda yang berbahan lembut

-Menjaga tekanan dalam telinga

-Memberikan obat antibiotik ketika mengalami infeksi pada telinga

-Mengonsumsi obat Pereda nyeri saat mengalami infeksi pada telinga

-Melakukan pembedahan pada kondisi kronis telinga mengelurkan cairan.

-Menggunakan obat tetes telinga dengan tepat sesuai dosis dan anjuran

Ketika anda mengalami telinga berair pada kondisi kronis atau terjadi sekitar lebih dari seminggu lebih baik anda melakukan pemeriksaan ke dokter THT. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat agar telinga berair anda dapat segera sembuh. Anda juga dapat pergi ke dokter saat telinga mengeluarkan cairan ditandai dengan gejala seperti rasa sakit yang cukup parah, cairan yang keluar dari telinga berwarna pekat dan kental, mengeluarkan darah, memerah, bengkak, serta mengalami gangguan pendengaran.

Demikian informasi mengenai penyebab telinga keluar cairan. Semoga informasi ini membantu anda mengenali penyebab telinga berair. Selalu jaga kesehatan telinga anda dan kebersihan telinga anda!

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?