Terapi Telinga: Telinga adalah panca indera yang berarti ia memiliki peran cukup tinggi dalam kehidupan manusia. Dengan adanya telinga inilah maka seseorang bisa mendengarkan suara sehingga mampu memahaminya. Seperti organ tubuh lainnya, ketika ia tidak mendapatkan perawatan yang baik maka telinga bisa mengalami gangguan dan menimbulkan kerusakan organ. Jika sudah begini, maka anda memerlukan pengobatan khusus untuk memulihkannya. Bahkan di kondisi tertentu, penyakit telinga bisa saja tidak dapat disembuhkan loh. Ada juga yang mengalami gangguan pendengaran seperti tuli secara permanen. Jika sudah begini, maka hal yang di butuhkan ialah penggunaan alat bantu dengar atau melakukan terapi telinga. Untuk mendapatkannya anda bisa berkunjung ke Klinik Pendengaran Jakarta.
Salah satu yang bisa di lakukan dan seringkali di tawarkan oleh dokter untuk membantu para penderita gangguan telinga seperti tinnitus adalah terapi telinga yang bernama white nose. Terapi white noise ini dapat membuat penderita tinnitus bisa tertidur serta menutupi buzz yang di hasilkan oleh penyakit tinnitus itu sendiri. Ingin tahu lebih lanjut tentang tinnitus? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Penyakit Tinnitus
Penyakit tinnitus biasanya dapat terjadi setelah anda mendengarkan beberapa bunyi yang bising dan keras, suara ketukan, suara gumaman hingga berdengung juga bisa jadi menyebabkan adanya penyakit tinnitus. Suara dengingan seringkali terjadi secara terus menerus, namun ada pula yang terdengar seperti terputus-putus.
Tinnitus dapat terjadi karena adanya kerusakan di ujung-ujung mikroskopik saraf pendengaran pada telinga bagian dalam. Penyebab dari kerusakan ini ialah karena telinga terpapar oleh suara yang bising dan keras untuk waktu yang cukup lama. Semakin menua usia seseorang juga mempengaruhi kerusakan pada saraf pendengaran serta menyebabkan adanya tinnitus. Tentu cara yang tepat agar anda terhindar dari penyakit ini adalah dengan menjaga kesehatan telinga serta meminimalisir adanya paparan suara yang begitu keras.
Definisi White Noise
Jika kita membicarakan tentang white noise atau white sound, maka hal yang kita bicarakan ini terkait dengan kebisingan konstan dan monoton. Hal ini terdiri dari semua frekuensi yang di tangkap oleh telinga manusia dengan amplitude atau kekuatan yang sama.
Kebisingan ini menutupi suara latar belakang dan menyebabkan kondisi pikiran yang rileks dan tenang. Suara dari radio atau TV tanpa penyetelan, siulan AC atau tetesan air hujan adalah beberapa contoh white noise, di mana tidak ada frekuensi yang menonjol di atas yang lain.
Beberapa terapi relaksasi menggunakan white noise, karena sains mengaitkan efek menenangkannya dengan kapasitas kebisingan untuk menutupi sisa suara. Dalam mendengarkan white noise, telinga dan korteks serebral jenuh dan suara lainnya tidak dapat melewati penghalang pendengaran ini.
Relaksasi Melalui White Noise
Jika sebelumya penggunaan White Sound hanya untuk terapi telinga, kini white sound sudah di perluas fungsinya sebagai alat yang di gunakan untuk membantu bayi ataupun anak-anak tertidur. Adapun teknik yang di gunakan juga di Unit Perawatan Intensif Neonatal ini di karenakan adanya tiruan atau manipulasi suara rahim ibu. Hal itulah yang dapat membantu agar si bayi lebih mudah untuk tertidur dengan nyenyak.
Sistem pendengaran ialah indera yang tidak berhenti bekerja meskipun kita sedang tidur. Hal tersebut menjadikan adanya suara dengan frekuensi yang berubah-ubah bisa saja mengganggu tidur seseorang. Adanya penggunaan white noise ini dapat menutupi kebisingan sekitar dan menghindari kejutan. Tapi ada risikonya, itu bisa membuat dan menyebabkan ketergantungan tertentu saat mendekati tidur. Lebih jauh lagi, bayi berhenti mempelajari suara yang ditutupi, yang juga penting untuk perkembangan mereka.
Teknik white noise untuk tidur juga digunakan pada orang dewasa yang mengalami kesulitan tidur, karena jenis kebisingan ini mampu menutupi suara lain yang kita jalani sehari-hari seperti lalu lintas, tetangga, dan lain sebagainya. White nose memiliki kemampuan untuk menenangkan suasana dan pikiran karena ini adalah suara yang akan digunakan dengan mudah dan membantu untuk menghindari adanaya suara mengejutkan selama tidur.
Kontraindikasi White Noise
Paparan konstan terhadap suara semacam ini saat tidur menyebabkan sel-sel rambut di telinga bagian dalam tetap aktif selama tidur. Inilah momen di mana tubuh melakukan proses regenerasi, menurut artikel ahli saraf Seth Horowitz yang diterbitkan BBC Mundo. Menjaga sel-sel pendengaran tetap aktif dapat membuat tubuh lebih sulit untuk meregenerasi zona ini.
Kebisingan Putih Sebagai Pengobatan Tinnitus
Seseorang yang menderita penyakit tinnitus biasanya akan mendengar dengungan konstan atau dering di telinga mereka. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan pada saat ini, tetapi dalam beberapa terapi re-edukasi pendengaran dapat di gunakan sebuah terapi telinga yaitu white noise.
Terapi white noise ini digunakan pada pasien tinnitus sebagai sebuah pelatihan. Dengan adanya pelatihan ini dimaksudkan untuk mengembalikan jalur pendengaran sesuai dengan sebelumnya. Adanya peggunaan cara ini maka di harapkan dapat mengurangi kontras tinnitus, suaranya di atas keheningan, dan mengoreksi eksitasi berlebihan dari jalur pendengaran. Teknik ini akan membuat orang yang menderita tinnitus secara bertahap bisa mengatasi dengungan tersebut, karena white noise di gunakan di kedua telinga secara bersamaan tanpa menutupi tinnitus.
Bagi anda yang merasa memiliki gangguan pada telinga seperti penyakit tinnitus dan membutuhkan terapi, maka anda bisa mencoba melakukan terapi telinga White Sound atau White Noise ini. Nah, jika anda membutuhkan konsultasi terkait gangguan pendengaran jangan lupa untuk berkunjung di Klinik Pendengaran Jakarta ya.
