Apa itu Kolesteatoma

Apakah anda mengenal Kolesteatoma? Berikut informasi mengenai pengertian kolesteatoma yang dapat menyebabkan gangguan pada telinga.

Telinga adalah indera yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Selain sebagai pendengaran telinga juga memiliki peranan untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Telinga tentu saja dapat mengalami gangguan salah satunya kolesteatoma. Kolesteatoma ini menyebabkan penderita mengalami penurunan fungsi telinga sebagai indera pendengaran. kondisi fatal kolesteatoma dapat menyebabkan tuli secara permanen. Untuk mengenali lebih lanjut Kolesteatoma mari disimak penjelasan berikut.

Pengertian Kolesteatoma

pengertian kolesteatoma

Kolesteatoma merupakan pertumbuhan kulit yang tidak terkendali di telinga bagian tengah atau belakang gendang telinga. Pertumbuhan yang tidak terkendali ini hampir menyerupai tumor pada telinga yang tidak dapat dianggap remeh. Kolesteatoma akan menyebabkan gangguan pendengaran bahkan dapat menyebabkan ketulian apabila tidak ditangani dengan tepat.

Pertumbuhan kolesteatoma sering dialami seseorang yang menderita infeksi pada telinga tengah yang terjadi secara berulang. Kolesteatoma dapat dialami seseorang sejak lahir sehingga dianggap sebagai cacat lahir atau kelainan kongenital telinga.

Mengalami kolesteatoma ini disebut dengan kista epidermoid atau timbulnya kista pada telinga disertai penumpukan sel kulit mati dan kotoran dan lendir pada telinga. Penumpukan ini menyebabkan ukuran kista semakin besar dan akan mengakibatkan struktur tulang mastoid pada telinga tengah akan hancur apabila tidak ditangani dengan tepat.

Saat mengalami kolesteatoma fungsi pendengaran akan terganggu serta akan mengalami gangguan keseimbangan tubuh dan  penurunan fungsi otot pada wajah karena wajah memiliki syaraf yang berkaitan dengan telinga.

Jenis Kolesteatoma

Beberapa jenis kolesteatoma yang terbagi menjadi 3 jenis sebagai berikut.

1. Kolesteatoma Kongenital

Jenis kolesteatoma ini masih tergolong sangat jarang. Penyakit ini terjadi ketika dua pertiga kolesteatoma kongenital di telinga tengah terlihat sebagai massa putih di kuadran anterosuperior pada membrane timpani dan dapat juga berada pada apeks petrosa.

2. Kolesteatoma primer (acquired) atau kolesteatoma retraksi

Jenis kolesteatoma ini dapat disebabkan oleh kegagalan fungsi ventilasi pada telinga bagian tengah. Kolesteatoma ini lebih sering disebabkan oleh permeabilitas tabung yang tidak mencukupi. Tabung ini memiliki fungsi sebagai saluran antara telinga pada bagian tengah dan ruang nasofaring.

Kolesteatoma primer terjadi karena adanya kerusakan yang menyebabkan tekanan rendah di sel-sel telinga bagian tengah, dan akibatnya membrane timpani membentuk retraksi membrane timpani yang disebut dengan saku retraksi. Retraksi ini terjadi di daerah pars flaccida dari membrane timpani atau mempran shrapnell.

3. Kolesteatoma sekunder

Jenis kolesteatoma sekunder merupakan kolesteatoma oleh kerusakan perifer yang sudah ada pada membrane timpani yang memungkinkan epiter menembus ke dalam telinga tengah.

Penyebab terjadinya Kolesteatoma

Kolesteatoma tidak seakan-akan hadir begitu saja. Beberapa penyebab terjadinya kolesteatoma seperti terganggunya fungsi saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan saluran hidung. Tabung eustachius bersama orma akan menyamakan tekanan udara telinga luar dan dalam dengan membuka dan menutup. Namun adanya infeksi yang terjadi pada tabung eustachius ini akan menyebabkan gangguan pada telinga yang meningkatkan resiko terjangkiti kolesteatoma.

Penyebab umum kolesteatoma terjadi karena ventilasi yang buruk pada telinga bagian tengah. Kolesteatoma juga dapat terjadi sejak lahir namun kondisi ini jarang sekali ditemukan.

Kolesteatoma juga dapat terjadi karena adanya infeksi atau trauma telinga yang menyebabkan adanya celah bagi kulit permukaan luar gendang telinga untuk tumbuh.

Berikut ini beberapa kondisi yang dapat meningkatkan resiko terjadinya kolesteatoma.

  • Mengalami alergi
  • Flu dan pilek yang parah
  • Mengalami infeksi pada sinus atau sinusitis
  • Infeksi telinga bagian tengah.

Gejala Kolesteatoma

Kolesteatoma memiliki gejala dari ringan hingga parah tergantung pada beberapa lama kolesteatoma terjadi. Gejala yang hadir saat mengalami kolesteatoma adalah telinga mengalirkan cairan yang berbau busuk kemudian tumbuh gejala-gejala lain seperti gangguan pendengaran sementara bahkan permanen, tekanan telinga, mengalami nyeri telinga, vertigo, drainase cairan berbau busuk, bahkan kelumpuhan otot wajah.

Seseorang yang mengalami kolesteatoma akan rentan apabila terjadi infeksi sinus dan telinga dan paparan asap rokok. Selain itu, orang yang menderita alergi parah juga dapat menyebabkan kolesteatoma.

Diagnosis Kolesteatoma

Saat mengalami kolesteatoma, diagnosis untuk mengenali jenis penyakit ini diperlukan pemeriksaan dokter. Dokter akan menggunakan alat seperti otoskop untuk membuktikan apakah benar mengalami kolesteatoma atau tidak.

Selain itu, alat medis lain untuk melihat tanda-tanda kista yang tumbuh pada telinga. Dokter juga akan menyarankan untuk melakukan CT scan agar mengetahui kolesteatoma.

Cara mengobati kolesteatoma

Kolesteatoma atau dapat disebut dengan kista atau tumor pada telinga dapat diobati. Pada kondisi ringan kolesteatoma, dokter akan melakukan tindakan membersihkan telinga lalu memberikan obat telinga dan antibiotik untuk mengeluarkan atau mengeringkan cairan pada telinga agar tidak timbul infeksi parah yang tidak diinginkan.

Kondisi parah kolesteatoma, pengobatan yang dilakukan adalah dengan melakukan operasi untuk mengangkat kolesteatoma oleh dokter. Setelah operasi juga akan melakukan prosedur rawat jalan.

Untuk tindakan pengangkatan kolesteatoma dapat dilakukan operasi mastoidektomi atau bedah tulang mastoid untuk mengangkat tumor atau dengan operasi timpanoplasti guna memperbaiki kerusakan gendang telinga atau membrane timpani.

Cara Mencegah Kolesteatoma

Kolesteatoma dapat dicegah dengan beberapa cara sebagai berikut.

  • Rajin membersihkan telinga bagian luar dengan kain lembab dan hindari melakukan korek telinga menggunakan jari, kuku, maupun alat pengorek untuk telinga.
  • Menggunakan obat tetes telinga untuk melunakkan kotoran agar mudah untuk dikelarkan.
  • Menghindari penggunaan cotton bud untuk membersihkan kotoran telinga karena beresiko membuat kotoran terdorong masuk ke dalam telinga lebih dalam.

Demikian informasi mengenai pengertian kolesteatoma. Semoga informasi yang diberikan mengenai pengertian kolesteatoma dapat membantu anda untuk mengenali dan pencegahan dini terjadinya kolesteatoma. Apabila mengalami keluhan dan gejala kolesteatoma segera lakukan konsultasi ke dokter.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?