Gangguan Pendengaran, Kenali Sejak Dini

Hilangnya kemampuan untuk mendengar merupakan suatu masalah serius apabila terjadi gangguan pendengaran namun Anda mengabaikannya. Gangguan pendengaran sebaiknya kita kenali sejak dini agar penanganannya juga bisa lebih cepat sehingga akar masalah dari gangguan pendengaran bisa teratasi. Tentunya kita semua tidak mau bukan apabila mengalami gangguan pendengaran atau bahkan sampai mengalami ketulian?

Masalah gangguan pendengaran ini tidak mengenal usia, dapat terjadi pada siapa saja tanpa pandang bulu. Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu memperhatikan kebersihan telinga. Apabila Anda merasakan adanya gangguan pada telinga seperti telinga mendengung, nyeri pada telinga, telinga keluar nanah dan cairan, atau gangguan lainnya sebaiknya Anda segera periksakan kondisi tersebut ke dokter spesialis THT agar segera tertangani dengan baik.

Pola hidup juga harus terus dijaga dengan baik. Sebaiknya perlakukan telinga dengan baik seperti tidak menggunakan headset dengan suara yang keras karena mampu membuat gendang telinga menjadi pecah. Atau membersihkan telinga secara tidak benar seperti menggunakan cotton bud atau benda berbahaya lainnya.

Jenis Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran terjadi akibat adanya satu atau beberapa hal yang tidak beres pada bagian telinga. Telinga tersusun atas telinga bagian luar, tengah, dalam, serta bagian sensorik. Oleh karenanya, berbeda tempat terjadi gangguan dan berbeda penyebab, maka jenis gangguan pendengaran yang terjadi juga tentunya berbeda-beda. Berikut merupakan macam-macam jenis gangguan pendengaran yang secara umum dapat terjadi pada telinga:

  • Gangguan Pendengaran Konduktif

Terjadi jika proses penghantaran getaran suara ke telinga bagian lebih dalam terganggu akibat adanya gangguan pada organ telinga bagian luar dan tengah. Hal ini akibat berbagai kondisi atau penyakit yang menyerang sistem pendengaran seperti berikut ini:

  1. Kelainan bentuk telinga seperti mikrotia atau kelainan tulang pendengaran
  2. Adanya benda asing yang tersangkut di saluran telinga seperti kerikil atau manik-manik
  3. Gendang telinga robek
  4. Penumpukan cairan pada telinga bagian tengah akibat pilek atau penyakit rhinitis
  5. Kotoran telinga yang menumpuk lalu menyumbat saluran telinga (serumen prop)
  6. Infeksi telinga bagian tengah (otitis media)
  7. Swimmer’s ear atau infeksi telinga bagian luar (otitis eksterna), air masuk ke telinga sehingga membuat bagian dalam telinga menjadi lembab dan dapat menimbulkan infeksi. Infeksi ini dapat menimbulkan pembengkakan sehingga menyebabkan gangguan pendengaran
  8. Tumor pada telinga bagian luar dan tengah seperti kolesteatoma pada telinga bagian tengah akibat infeksi telinga secara berulang
  9. Kerusakan pada saluran tuba eustachius yang menghubungkan telinga dengan hidung dan tenggorokan
  10. Otosklerosis
  • Gangguan Pendengaran Sensorineural

Kondisi ini terjadi apabila ada gangguan pada jalur saraf antara telinga bagian dalam menuju otak atau ketika sel-sel rambut pada rumah siput hilang sehingga mengalami sinyal suara tidak dapat ditangkap oleh otak. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai kondisi atau penyakit yang menyerang sistem pendengaran seperti:

  1. Faktor genetik
  2. Perubahan tekanan udara secara mendadak
  3. Pukulan atau cedera pada kepala sehingga menyebabkan trauma pada kepala
  4. Terpapar suara bising yang cukup keras dalam waktu yang cukup lama seperti di pabrik (trauma akustik)
  5. Penyakit meniere yang menyebabkan gangguan pendengaran kronis seperti gejala vertigo dan tinnitus
  6. Neuroma akustik, tumor non-kanker yang memengaruhi saraf pendengaran
  7. Penggunaan obat yang memiliki efek samping pada telinga seperti antibiotik aminoglikosida, kemoterapi, dan aspirin dosis tinggi
  8. Proses penuaan
  • Gangguan Pendengaran Campuran / Kombinasi

Terjadi ketika terjadi gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural dalam waktu bersamaan. Gangguan ini terjadi pada telinga bagian luar, tengah, dalam, dan jalur saraf pendengaran menuju otak. Orang dengan gangguan pendengaran ini biasanya mengalami gangguan pendengaran sensoneural terlebih dahulu namun tanpa adanya pengobatan atau perawatan sehingga dapat memperparah kondisi pendengaran yang menimbulkan gangguan pendengaran konduktif.

  • Gangguan Pendengaran Neural

Terjadi apabila saraf pendengaran mengalami kerusakan atau hilang, kejadian ini dikenal dengan gangguan pendengaran saraf.

Cara Mengatasi Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran tentu sangat mengganggu proses kehidupan dan bersosialisasi. Pendengaran merupakan indra penting manusia untuk dapat memahami suatu pesan secara jelas. Gangguan pendengaran yang telah terjadi dapat diatasi dengan beberapa cara sebagai berikut:

  • Gangguan Pendengaran Konduktif

Tindakan operasi untuk memperbaiki gangguan pendengaran konduktif akibat kelainan bentuk dan fungsi telinga serta otosklerosis

  1. Penggunaan alat bantu dengar
  2. Obat antibiotik untuk mengobati infeksi telinga kronis
  • Gangguan Pendengaran Sensorineural
  1. Kortikosteroid
  2. Operasi darurat
  • Gangguan Pendengaran Campuran / Kombinasi

Pengobatan gangguan pendengaran ini dapat diatasi dengan perpaduan pengobatan untuk gangguan pendengaran konduktif maupun sensorineural.

  • Gangguan Pendengaran Neural

Alat bantu dengar dan implan rumah siput tidak dapat menolong gangguan pendengaran ini karena sarafnya telah rusak sehingga tidak mampu menghantarkan informasi suara ke otak. Alternatif pilihan untuk mengatasi gangguan pendengaran neural adalah implan batang otak atau Auditory Brainstem Implant (ABI).

Apabila Anda mengalami gangguan pendengaran dan membutuhkan alat bantu dengar maka Anda bisa mencarinya di distributor alat bantu dengar AQM Hearing Center Depok. AQM Hearing Center Depok menjual alat bantu dengar dengan kualitas yang bagus dan tentunya dengan harga yang menarik. Anda dapat melihat beberapa produk alat bantu dengar di websitenya aqm-hearingcenter.com.

 

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?