Faktor Penyebab Otosklerosis

Apakah anda mengetahui jenis penyakit pendengaran otosklerosis? Berikut informasi mengenai faktor penyebab terjadinya otosklerosis.

penyebab otosklerosis

Otosklerosis adalah kondisi pertumbuhan atau pengerasan pada tulang telinga yang tidak normal. Kondisi ini tentunya akan menggangu fungsi telinga bagian dalam. Ketika mengalami otosklerosis menimbulkan gangguan pendengaran dari kategori ringan hingga berat.

Telinga memiliki tulang-tulang yang berfungsi membantu gelombang suara untuk masuk ke dalam saluran telinga kemudian diteruskan ke otak sehingga dapat mengenali suara tersebut. Tulang pada telinga juga memiliki fungsi menghantarkan suara untuk masuk ke telinga bagian dalam.

Mengenal Penyebab otosklerosis

Otosklerosis menyebabkan terjadinya pertumbuhan tulang abnormal pada telinga bagian dalam. Beberapa faktor yang menjadi pemicu meningkatkan resiko terjadinya kondisi seperti:

1. Memiliki Riwayat genetik otosklerosis di keluarga

Faktor yang menjadi penyebab otosklerosis adalah genetik atau faktor keturuan. Keturunan menjadi salah satu penyebab umum dari otosklerosis. Genetic dari keluarga yang menjadi pemicu besar terjadinya otoskleoris.

2. Mengalami cedera pada tulang telinga

Kecelakaan yang menyebabkan cedera pada kepala terutama cedera pada telinga memicu terjadinya otosklerosis.

3. Jenis kelamin

Faktor penyebab mengalami otosklerosis adalah jenis kelamin. Walaupun pria dan Wanita sama sama dapat mengalami otosklerosis namun Wanita yang memiliki kerentanan resiko lebih tinggi untuk menderita penyakit otosklerosis. Otosklerosis juga akan beresiko besar pada ibu hamil. Kehamilan bukan menjadi satu-satunya pemicu otosklerosis. Namun Wanita hamil cenderung akan merasakan gejala lebih berat dan mengalami otosklerosis.

4. Memiliki daya tahan tubuh lemah

Daya tahan tubuh yang lemah akan menyebabkan otosklerosis pada seseorang. Namun tidak semua orang berdaya tahan tubuh lemah mengalami otosklerosis. Otosklerosis dapat terjadi apabila penderita mengalami autoimun sehingga memudahkan seseorang mengalami otosklerosis.

5. Menderita campak

Seseorang menderita campak sangat mudah mengalami otosklerosis. Studi menemukan penderita campak memicu otosklerosis. Hal ini dikarenakan adanya virus campak yang membuat jaringan tulang mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut adalah berupa inflamasi yang menyebabkan otosklerosis.

6. Mengalami masalah kesehatan tertentu

Masalah kesehatan tertentu menjadi pemicu penyakit otosklerosis seperti masalah inflamasi dan gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menjadi resiko terjadinya otosklerosis.

7. Hormon

Penyebab terjadinya otosklerosis adalah adanya pengaruh hormone. Beberapa studi menemukan adanya kaitan antara otosklerosis dengan kehamilan dan pengaruh hormone seks. Inilah yang menjadi pemicu progresivitas otosklerosis. Hormon estrogen dapat menghambat resorpsi tulang dengan cara menginbisi aktivitas pada osteoklas secara langsung serta mengurangi produksi sitokin.

Diagnosis Otosklerosis

Setelah mengetahui faktor penyebab kondisi otosklerosis. Otosklerosis dapat didiagnosa dengan melakukan beberapa hal seperti melakukan konsultasi ke dokter spesialis THT. Dokter akan melakukan wawancara medis terkait kesehatan tubuh anda. Kemudian dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap, serta melakukan pemeriksaan telinga.

Dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap fungsi pendengaran anda dengan menggunakan alat audiogram. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan keadaan telinga bagian tengah dengan melakukan pemeriksaan tympanogram.

Diagnosis otosklerosis dapat dengan cara tes audiometri untuk mengetahui seberapa baik fungsi pendengaran penderita otosklerosis. Tes audiometri berguna untuk mengukur rentang nada yang dapat didengar. Kemudian tes timpanografi dapat dilakukan juga sama seperti tes audiometri. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa baik fungsi gendang telinga pada pasien. Diagnosis terakhir dapat dilakukan dengan tes CT scan yang berguna untuk melihat kondisi tulang dan jaringan dalam telinga agar lebih jelas. CT scan juga dapat untuk mendeteksi kelainan di dalam telinga.

Gejala otosklerosis

Mengalami otosklerosis ditandai dengan beberapa gejala seperti mengalami gangguan pendengaran dari waktu ke waktu, mengalami kesulitan untuk mendengar, telinga mengalami suara denging, desis, dalam jangka beberapa waktu, dan kepala terasa pusing.

Gejala lain otosklerosis dapat terjadi pada usia antara 20-30 tahun. Otosklerosis sering terjadi pada Wanita. Awalnya saat mengalami otosklerosis akan mengalami penurunan pendengaran secara perlahan namun lambat laun akan tersadar apabila mengalami penurunan pendengaran.

Komplikasi otosklerosis

Otosklerosis dapat menyebabkan tuli secara total pada pendengaran. kondisi tersebut dapat membuat telinga tidak dapat mendengarkan suara sama sekali. Penderita otosklerosis akan mengalami penurunan pendengaran dan mengalami penurunan kualitan dalam hidupnya.

Pasien otosklerosis cenderung menutup dirinya dari lingkungan sosial. selain itu, kesempatan untuk bekerja pada penderita otosklerosis lebih sedikit. Penderita otosklerosis kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain menyebabkan seseorang menarik diri dari lingkungannya. Kemudian, penderita otosklerosis juga mengalami kehilangan kepercayaan diri.

Jenis pengobatan otosklerosis

Pengobatan untuk otosklerosis dapat dilakukan untuk memperbaiki gangguan pendengaran dan mencegah dari meningkatnya resiko memburuknya otosklerosis. Untuk pengobatan otosklerosis lebih baik apabila ditangani oleh dokter agar mengetahui jenis metode pengobatan yang tepat.

Beberapa metode pengobatan otosklerosis dapat dilakukan dengan beberapa jenis pengobatan seperti.

1. Mengggunakan alat bantu dengar

Pada kondisi ringan otosklerosis sebelum pengobatan lanjut anda dapat menggunakan alat bantu dengar agar pasien dapat mendengar dengan baik. penggunaan alat bantu dengar inipun juga tidak menimbulkan resiko efek samping.

2. Tindakan operasi

Pembedahan dengan tindakan operasi. Beberapa tindakan operasi seperti stapedektomi. Stapedektomi merupakan tindakan dokter untuk pengangkatan tulang stapes dan menggantinya dengan prosthesis atau tulang stapes tiruan. Tindakan spadektomi dilakukan agar gelombang suara dapat masuk kembali ke telinga bagian dalam sehingga pendengaran dapat berfungsi lebih baik.

Selain itu, dapat dengan melakukan tindakan sayatan pada saluran telinga. Sayatan tersebut berguna untuk diberikan implant plastic atau logam yang dimasukkan ke dalam telinga untuk mengirimkan suara dari tulang ke telinga bagian dalam.

3. Implant koklea

Tindakan pengobatan otosklerosis dapat dilakukan dengan cara implant koklea. Pada tindakan ini koklea yang asli mengalami kerusakan diganti dengan koklea buatan.

Demikian informasi mengenai penyebab dan cara mengatasi otosklerosis. Semoga informasi yang diberikan dapat membantu untuk mengenali penyebab awal terjadinya otosklerosis.

Ingin konsultasi lebih dekat?