Otosklerosis dan Gangguan Pendengaran

Otosklerosis merupakan suatu bentuk gangguan pendengaran yang terjadi karena disebabkan pertumbuhan tulang yang tidak normal pada telinga anda bagian tengah. Kemunculan dari tulang ini mengganggu rangkaian transformasi energi yang kompleks, yang pada pangkalnya memungkinkan kita untuk mendengar.

Otosklerosis dan gangguan pendengaran

Di dalam telinga, gelombang suara pertama diubah menjadi energi mekanik, lalu menjadi energi elektrik. Sebagai bagian dari upaya tersebut, tiga tulang kecil yang berada di telinga anda bagian tengah akan bergetar. Pada orang yang mengidap otosklerosis, tulang terkecil dari ketiganya akan menempel pada struktur sekitarnya, dan membuatnya tidak dapat bergetar. Begitulah, suara masuk ke dalam telinga, namun pertumbuhan tulang pada telingah bagian tengah menghalanginya untuk menuju bagian yang lebih dalam pada telinga. Otosklerosis merupakan suatau bentuk gangguan pendengaran konduktif. Pada beberapa kasus, ketika telinga kehilangan kemampuannya untuk mentransmisikan suara, orang – orang dapat menyadari gangguan pendengaran frekuensi rendah, artinya suara dengan nada rendah akan lebih sulit didengar.

Siapa yang dapat mengidap otosklerosis?

Otosklerosis dan gangguan pendengaran secara relatif tidak umum ditemukan pada semua pasien. Lebih umum penyebab dari gangguan pendengaran konduktif termasuk cairan telinga, kotoran telinga dan gendang telinga berlubang.

Dapatkah kita mencegah Otosklerosis dan Gangguan Pendengaran?

Sayangnya, tidak ada faktor risiko yang bisa dihindari seperti terpapar suara yang kencang atau merokok yang dapat anda hindari untuk mengurangi kemungkinan anda mengalami otosklerosis.

Faktor risiko otosklerosis

Beberapa faktor risiko tentang Otosklerosis dan gangguan pendengaran, antara lain:

  • Genetik, jika ada keluarga dengan sejarah Otosklerosis, anda akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalaminya
  • Kehamilan, kehamilan telah masuk sebagai sebuah faktor risiko Otosklerosis. Menurut Perpustakaan Medis Nasional Amerika Serikat, kehamilan meningkatkan gangguan pendengaran pada beberapa pasien.
  • Ras, jenis kelamin, dan usia, wanita kulit putih khususnya berisiko mengidap Otosklerosis. Kondisi ini cenderung dimulai pada usia 20-an dan 30-an.

Gejala otosklerosis

Gejala umum dari Otosklerosis adalah gangguan pendengaran bertahap serta Tinnitus (suara berdenging pada telinga). Orang – orang yang dengan kondisi tersebut dapat mengalami dengungan atau sensasi dari vertigo. Dokter THT biasanya akan langsung mendiagnosa. Pertama, dokter mengatakan dia akan menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya. Lalu, selanjutnya adalah audiogra,. Jika dokter menemukan tanda – tanda gangguan pendengaran konduktif pada tahap ini, kemungkinan mengarah ke Otosklerosis. Pada beberapa kasus, pasien dapat melakukan CT scan agar memperoleh hasil yang tepat. Otosklerosis dapat terjadi pada satu sisi teliinga atau bahkan keduanya. Ketika anda memiliki Otosklerosis pada kedua telinga anda, hal tersebut termasuk sebagai Otosklerosis Bilateral.

Pendekatan pengobatan untuk otosklerosis

Menurut para ahli, belum ada obat yang tersedia untuk mengatasi Otosklerosis. Jika anda terdiagnosa mengidap Otosklerosis, strategi pengobatan mungkin tergantung pada seberapa parah gangguan yang anda alami. Dokter kadang merekomendasikan pendekatan menunggu dan melihat, tanpa adanya intervensi. Pengamatan adalah pendekatan yang baik saat gangguan pendengaran ringan, dan anda masih dapat mendengar dengan baik untuk sehari – hari. Alternatif lainnya yang tersedia adalah menggunakan alat bantu dengar untuk meningkatkan kemampuan pendengaran. Bagi sebagian orang, tingkat gangguan pendengaran yang masih aman adalah ketika tidak apa – apa jika menggunakan alat bantu dengar. Menggunakan alat bantu dengar akan mengatasi gejala utama gangguan pendengaran namun tidak mengobati kondisi dasar dari Otosklerosis.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Untuk anda yang merasa ada masalah pendengaran, sebaiknya segera temui praktisi kesehatan pendengaran. Penanganan dari pihak yang profesional akan sangat membantu anda pada periode awal gangguan pendengaran. Mari bersama – sama menuju Indonesia Sehat.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?