Penyakit Otosklerosis dan Cara Untuk Mengobatinya

Sudah tahkukah anda tentang penyakit otosklerosis? Yuk, simak ulasan berikut bersama Hearing Center Tangerang! Jangan sampai kita terkena penyakit ini. Berikut ini kami sajikan mulai dari pengertian, penyebab hingga gejala yang bisa muncul.

Pengertian Penyakit Otosklerosis

Penyakit Osteklerosis memiliki sebuah pengertian sebagai salah satu gangguan pendengaran. Adapun penyebabnya adalah adanya tulang-tulang pendengaran yang kaku. Pada telinga normal, untuk proses mendengar biasanya gelombang suara yang ada ditangkap serta di teruskan dari liang tengah menuju telinga bagian tengah.

Telinga yang ada di bagian tengah ini memiliki gendang telinga (membrane timpani) serta tulang-tulang pendengaran yang bernama maleus, inkus serta stapes. Adapun suara yang sudah di tangkap dan berada di liang tengah akan menggetarkan gendang telinga serta tulang pendengaran. Barulah kemudian getaran tersebut di teruskan ke telinga bagian dalam serta saraf. Setelah proses tersebut terjadi, barulah gelombang suara yang ada sebelumnya bisa di dengar oleh manusia.

Nah, dengan adanya tulang-tulang yang kaku pada penderita ostoklerosis akan membuat tulang dari si penderita tidak bisa menerima gelombang suara dan sulit bergetar. Hal tersebutlah yang menyebabkan gangguan pada pendengaran. Getaran suara yang harusnya diteruskan menuju ke telinga bagian dalam serta saraf berkurang.

Penyebab

Selanjutnya kita akan membahas tentang penyebab dari otosklerosis. Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa terdapat 3 tulang pendengaran yaitu maleus, inkus serta stapes. Dari ketiga tulang tersebut, salah satu di antaranya adalah yang paling sering mengalami kekauan. Adapun tulang yang di maksud adalah tulang stapes. Hingga saat ini, penyebab dari penyakit ini masih terus di teliti. Akan tetapi, yang di ketahui hingga saat ini penyebab kasus ini terjadi yang paling besar adalah adanya faktor kelainan genetic yang di turunkan oleh orang tuanya ke anak. Apabila anda memiliki salah satu antara ayah dan ibu yang pernah mengalami otosklerosis maka anda beresiko untuk terkena penyakit ini juga.

Selain itu, ada pula kemungkinan yang lain. Infeksi karena campak juga di duga bisa menyebabkan penyakit otosklerosis. Beberapa bagian yang ada pada virus campak ternyata bisa menyebabkan dasar tulang stapes menjadi lebih sulit untuk digerakkan. Namun, orang yang sudah di amunisis campak dan berhasil memiliki resiko yang lebih rendah untuk mengalami otosklerosis.

Diagnosa

Dalam kegiatan diagnosa, anda perlu memastikannya dengan berkonsultasi pada dokter spesialis THT (telinga, hidung dan tenggorokan). Selanjutnya dokter biasanya akan memberikan anda wawancara terkait gejala yang timbul, melakukan pemeriksaan fisik dengan cara yang lengkap serta pemeriksaan telinga.

Kemudiaan, dokter biasanya akan melakukan sebuah pemeriksaan untuk mengetahui bagaimana pendengaran pasien berfungsi dengan audiogram. Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan dengan melihat keadaan fisik telinga bagian tengah. Pemeriksaannya menggunakan tympanogram. Pemeriksaan menggunakan computed temography scan (CT-scan) ataupun pemeriksaan dengan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) juga bisa saja di lakukan melihat dengan kebutuhan dan kondisi.

Gejala Penyakit Otosklerosis

Gejala yang ditimbulkan dari otosklerosis adalah adanya penurunan fungsi pendengaran. Hal ini biasanya riskan terjadi pada orang dewasa yang berusia 30 tahun ke atas. Penurunan fungsi telinga ini biasanya terjadi pada satu telinga saja namun tidak menutup kemungkinan kedua telinga akan mengalami penurunan fungsi pendengaran.

Banyak sekali penderita yang terlambat menyadari adanya penyakit ini. Hal ini di karenaka gejala penurunan fungsi pendengaran yang terjadi memiliki gerak yang sangat lambat dan perlahan. Dalam keadaan yang ramai biasanya penderita otosklerosis akan merasa mendengar dengan lebih baik. Namun, apabila suara yang keluar adalah suara bisikan atau suara dengan nada rendah maka penderita akan kesulitan untuk mendengar.

Gejala lain dari penyakit ini adalah seperti munculnya rasa pusing, melayang, terganggunya keseimbangan serta telinga berdengung.

Pengobatan

Sejauh ini, belum di temukan obat yang bisa di gunakan untuk menyembuhkan otosklerosis. Namun, berikut ini kami sajikan beberapa informasi terkait hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mengoptimalkan fungsi pendengaran. Adapun pilihannya di antara berikut:

1.    Lakukan Observasi

Pada poin pertama ini biasanya dokter tidak akan melakukan tindakan apapun. Tindakan seperti ini dipilih apabila terjadi penurunan fungsi pendengaran yang tidak begitu berat. Kondisinya pun belum mengganggu aktifitas.

2.    Amplifikasi

Pada pengobatan dengan amplifikasi ini, maka pasien akan dipasangi sebuah alat bantu dengar (ABD). Dengan adanya ABD maka ini dapat membantu anda untuk mengamplifikasi suara yang di dengar. Sehingga suara akan terdengar dengan lebih jelas.

3.    Obat

Pemberian obat ini sebenarnya belum diketahui obat mana yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Namun, suplemen florida bisa memberikan efek yaitu mengurangi adanya kekakuan pada telinga pendengaran. Tetapi, penelitpian secara lebih lanjut masih sangat perlu untuk di lakukan.

4.    Operasi

Selanjutnya, operasi juga bisa menjadi pilihan pengobatan dan biasanya disebut dengan stapedektomi. Operasi ini bertujuan untuk mengangkat tulang stapes dan selanjutnya digantikan dengan implan ( tulang stapes buatan).

5.    Implamantasi Koklea

Pencegahan

Sejauh ini, belum di temukan bagaimana pencegahan penyakit otosklerosis. Akan tetapi, imunisasi campak seringkali di kaitkan bisa menurunkan resiko terjadinya penyakit tersebut.

Nah, itulah informasi mengenai penyakit otosklerosis mulai dari pengertian hingga pencegahannya. Bagi and ayang membutuhkan jasa konsultasi gangguan pendengaran atau bagi anda yang membutuhkan ABD atau Alat Bantu Dengar maka anda bisa meggunakan jasa dari Hearing Center Tangerang.

 

 

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?