Apa Itu Ototoksisitas?

Salah satu cara untuk menyembuhkan suatu penyakit yaitu dengan konsumsi obat. Namun, apakah Anda tahu apa itu ototoksisitas yang disebabkan karena konsumsi obat? 

Disamping memberikan manfaat untuk menyembuhkan penyakit, setiap obat pasti memiliki efek samping. Beberapa efek samping obat dapat tergolong ringan bahkan berat. 

Pada beberapa kasus, konsumsi obat dapat menyebabkan kerusakan sementara atau permanen pada bagian tubuh tertentu. Contohnya yaitu obat ototoksik. 

Obat yang tergolong ototoksik dapat mempengaruhi pendengaran, keseimbangan, dan menyebabkan tinnitus. Secara kolektif kondisi pendengaran yang terganggu akibat konsumsi obat ototoksik tersebut dikenal sebagai ototoksisitas. 

Contoh Obat Ototoksik

Menurut American Speech-Language-Hearing Association, ada sekitar 200 obat ototoksik. Sementara ada juga perkiraan yang menyebutkan setidaknya jumlah obat ototoksik yang diketahui mendekati 600. 

Meskipun begitu, konsumsi obat ototoksik tidak selalu menyebabkan Anda mengalami ototoksisitas. Biasanya, dokter akan memberitahu Anda mengenai efek samping dari obat yang mereka resepkan. 

Ada beberapa obat yang termasuk obat ototoksik. Misalnya obat kemoterapi, aspirin, kina, dan diuretik loop. 

Faktor yang Meningkatkan Risiko Ototoksisitas

Ototoksisitas merupakan efek samping yang relatif jarang terjadi. Belum diketahui pasti penyebab beberapa orang mengalami ototoksisitas sementara beberapa orang lainnya tidak.

Akan tetapi, faktor lingkungan dan genetik ternyata dapat meningkatkan risiko ototoksisitas. Berikut adalah beberapa faktor lingkungan dan genetik tersebut. 

  • Paparan suara yang keras saat menggunakan obat
  • Usia
  • Riwayat genetik
  • Tingkat dosis penggunaan
  • Penggunaan obat ototoksik lainnya dalam waktu bersamaan
  • Adanya masalah pada fungsi ginjal
  • Sebelumnya pernah menggunakan obat ototoksik atau melakukan terapi radiasi
  • Adanya riwayat gangguan pendengaran sebelum mengonsumsi obat

Tanda Ototoksisitas

Gejala ototoksisitas hampir mirip dengan gejala gangguan pendengaran lainnya. Salah satunya yaitu Anda mengalami telinga berdengung atau tinnitus

Kebanyakan penderita tinnitus akan mendengar dering bernada tinggi. Namun, beberapa orang mungkin mendengar bunyi klik, menderu, atau berdengung. 

Gejala telinga berdengung ini mungkin hanya bisa Anda rasakan ketika terus mengonsumsi obat ototoksik. Hingga akhirnya Anda akan merasakan kaki mulai goyah. 

Gangguan pendengaran yang disebabkan karena obat ototoksik dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap. Itulah mengapa, mungkin Anda tidak akan menyadari jika mengalami ototoksisitas hingga akhirnya kemampuan Anda untuk memahami pembicaraan mulai menurun. 

Selain telinga berdengung, ada juga beberapa gejala ototoksisitas lainnya. Misalnya pusing, hiperakusis, rasa penuh pada telinga, gangguan penglihatan, dan kehilangan keseimbangan tubuh. 

Cara Mendeteksi Ototoksisitas

Hingga kini, belum ada tes yang bisa dilakukan untuk mendeteksi ototoksisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ototoksisitas yaitu dengan cara yang sama untuk mendeteksi bentuk gangguan pendengaran lainnya. 

Oleh karena itu, Anda bisa menemui audiolog terlebih dahulu sebelum mulai menjalani perawatan dengan obat ototoksik. Anda bisa melakukan tes pendengaran untuk mengetahui kondisi pendengaran Anda sebelum mengonsumsi obat. 

Dengan melakukan pemeriksaan ini, audiolog dapat menetapkan tingkat pendengaran dasar. Kemudian tingkat pendengaran dasar tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi apabila terdapat tanda-tanda reaksi ototoksik. 

Pengobatan yang Dapat Dilakukan

Konsumsi obat ototoksis dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan permanen. Oleh karena itu, apabila Anda merasakan adanya gejala ototoksisitas, segera temui dokter Anda. 

Dengan begitu, Anda cukup menghentikan konsumsi obat agar ototoksisitas tidak semakin parah. Namun ingat, jangan menghentikan konsumsi obat tanpa persetujuan dokter Anda. 

Akan tetapi, pada beberapa kasus tertentu, Anda mungkin tidak dapat menghentikan pengobatan sehingga harus terus mengonsumsi obat ototoksik. 

Ototoksisitas dapat ditangani dengan cara yang sama seperti masalah pendengaran dan keseimbangan lainnya. Beberapa perawatan yang dapat dilakukan yaitu dengan fisioterapi untuk memulihkan keseimbangan, terapi wicara untuk membantu gangguan pendengaran, serta penggunaan alat bantu dengar

Pada beberapa kasus ototoksisitas yang lebih parah, pasien harus melakukan implan koklea atau operasi serupa lainnya untuk mengobati efek obat ototoksik ini. 

Penutup

Demikian penjelasan mengenai akibat konsumsi obat ototoksik. Apabila Anda hendak melakukan pengobatan tertentu, jangan lupa konsultasikan efek samping obat dengan dokter Anda. Selain itu, rutin melakukan pemeriksaan pendengaran juga akan membantu Anda untuk mengetahui lebih dini apabila terdapat masalah pada pendengaran Anda. 

Jika Anda sedang mencari alat bantu dengar dengan standar internasional, Anda bisa mengunjungi AQM Hearing Center. Berbagai produk alat bantu dengar telah dilengkapi teknologi terkini sehingga akan membantu Anda untuk mendengar dengan lebih baik. 

Sumber Foto : Photo by Anna Shvets

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?