Vaksin Covid-19 Dan Tinnitus

Indonesia bahkan dunia saat ini sedang menggencarkan program vaksinasi untuk seluruh masyarakat mulai dari remaja hingga manula. Program vaksinasi ini bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid 19 yang saat ini masih merajalela. Korban dari adanya virus Covid-19 hingga saat ini sudah milyaran manusia. Untuk itulah vaksin Covid-19 harus segera diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat agar imun tubuh semakin kuat dan bisa terlindungi dari bahaya virus Covid-19. Adanya vaksin ini memiliki peran yang sangat penting untuk menyelamatkan nyawa setiap manusia serta untuk mengakhiri pandemi. Anda pasti sudah sangat merindukan kehidupan normal seperti dua atau 3 tahun yang lalu bukan? Jangan lupa untuk melakukan vaksinasi ya!

Vaksin memang dikenal mampu membuat imunitas tubuh semakin meningkat sehingga lebih kebal akan virus tertentu. Namun, vaksin tentu memiliki efek samping yang dapat menyebabkan orang-orang meragu untuk melakukan vaksinasi ini. Sebenarnya, ketika seseorang melakukan vaksin maka setelahnya pasti mengalami nyeri tubuh serta kelelahan. Hal itu adalah hal yang sangat normal terjadi ketika seseorang usai melakukan vaksin. Akan tetapi ada beberapa orang yang merasakan gejala audilogis seperti telinga yang berdenging. Hal ini bukanlah hal yang normal untuk dirasakan setelah vaksinasi. Yuk, simak ulasan berikut untuk mengetahui eksplorasi hubungan potensial antara vaksin Covid-19 serta Tinitus!

Hubungan Vaksin Covid-19 dan Tinitus

Hingga saat ini dapat dikatakan bahwa tinnitus jarang sekali berpotensi menjadi efek samping dari dilakukannya vaksin. Namun, data yang ada pun belum cukup sehingga belum diketahui secara pasti. Tinitus tidak disebut sebagai salah satu efek samping dari sebuah vaksin Covid-19 menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Sekitar 0,95% pasien atau 1.468 orang di Amerika Serikat telah melakukan pelaporan terkait adanya tinitus setelah melakukan vaksin. Hal ini diungkapkan oleh basis data Sistem Pelaporan Kejadian Buruk Vaksin atau VAERS di Amerika Serikat yang telah disetujui oleh FDA.

Sedangakan di Inggris, terdapat kurang dari satu banding 14.700 orang yang telah melaporkan adanya kejadian tinitus setelah menerima vaksi. Adapun BTA atau British Tinnitus Assosiacition telah mendaftarkan tinnitus sebagai sebuah efek samping yang sangat jarang terjadi dikarenakan vaksin Covid-19.

Dampak Covid-19 Pada Tinnitus

Pada paragraph sebelumnya kita mengetahui bahwa tinnitus sangat jarang menjadi sebuah efek samping dari kegiatan vaksin Covid-19. Namun ternyata, sepanjang pandemic ini banyak dokter serta audiolog yang melihat adanya peningkatan kasus tinnitus. Pada November 2020 lalu, terdapat sebuah penelitian yang telah diterbitkan dimana penelitian tersebut berusaha untuk menentukan dampak pandemu opada orang yang menderita tinnitus. Para peneliti tersebut mencoba untuk mengumpulkan data melalui survei online lebih dari 3.000 peserta yang berasal dari 48 negara yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitiannya tersebut, para peneliti ini berhasil menyimpulkan bahwa terdapat 40% pasien yang menderita tinnitus. Para pasien tersebut melaporkan bahwa hal ini mengganggu selama pandemic. Hal ini kemungkinan besarnya disebabkan oleh adanya stress serta perubahan gaya hidup saat pandemic yaitu menjaga jarak sosial.

Dengan menghabiskan banyak waktu sendiri di rumah serta berada di tempat-tempat yang tenang dapat menyebabkan gejala tinnitus ini lebih terlihat. Hal ini tentu sangat berbeda kondisinya dengan kehidupan sebelum pandemic. Semua orang bisa memiliki kehidupan sosial yang baik tanpa berjarak. Sedangkan sekarang hampir seluruh elemen masyarakat harus menjalankan kehidupan sosial dengan media atau daring.

Pilihan Perawatan Tinnitus

Tinnitus memang hal yang sangat sering terjadi pada manusia. Sebenarnya ini bukanlah sebuah penyakit melainkan sebuah gejala yang timbul karena adanya penyakit lain. Namun, meski telinga berdengung sering dianggap sepele, tinnitus tetap memerlukan perawatan. Terlebih apabila gejala ini muncul berulangkali pada seseorang. Beberapa pilihan pengobatan atau perawatan yang bisa anda pilih ialah sebagai berikut:

Terapi Akustik

Sudah pernahkah anda mendengar tentang terapi akustik? Terapi akustik adalah salah satu program kesehatan yang berguna untuk mengobati berbagai macam penyakit. Biasanya penyakit yang menggunakan terapi jenis ini adalah penyakit yang berkaitan dengan pendengaran atau berhubungan dengan psikologi. Terapi jenis ini dilakukan dengan cara memainkan alat music yang bisa membuat pasien tenang. Adapun alat music yang digunakan cukup beragam yaitu seperti angklung, piano, biola dan lain sebagainya. Terapi ini ternyata juga bisa dilakukan pada penderita Tinnitus loh!

Terapi Pelatihan Ulang Tinnitus

Jenis terapi yang satu ini memungkinkan penderita tinnitus untuk dilakukan pembiasaan mendengarkan suara netral dan membuat tingkatan persepsi yang kembali seperti sebelumnya.

Menggunakan Alat Bantu Dengar

Alat bantu dengar adalah sebuah perangkat digital yang bisa membantu anda untuk menangkap suara. Dengan menggunakan alat ini maka anda bisa memiliki pendengaran yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Penyuluhan

Penyuluhan adalah salah satu jenis perawatan yang juga bisa anda pilih. Yaitu dengan mengunjungi ahli pendengaran lalu mendapatkan penyuluhan seperti perawatan telinga sehari-hari. Selain itu, ahli juga akan menyarankan beberapa kegiatan yang harus anda lakukan sendiri ketika di rumah.

Itulah informasi terkait Vaksin Covid-19 beserta hubungannya dengan tinnitus. Apakah anda ingin mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang perawatan tinnitus, atau sekedar berdiskusi mengenai hubungan potenstial antara vaksin Covid-19 dengan Tinnitus maka anda bisa menghubungi kami. Para ahli kami bisa membantu dan melayani anda terkait hal ini. Yuk, segera lakukan reservasi di Hearing Center Jakarta!

 

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?