Tuli Sensorineural: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Apakah Anda mengenal gangguan pendengaran Sensorineural? Simak informasinya dari AQM Hearing Center tentang memahami tuli sensorineural, penyebab, gejala, dan pengobatannya.

Mengenal Gangguan Pendengaran Sensorineural

Gangguan pendengaran Sensorineural atau Sensorineural hearing loss (SNHL) merupakan kondisi masalah pendengaran terjadi pada struktur bagain dalam telinga atau saraf pendengaran. Mengalami gangguan pendengaran sensorineural terjadi 90 % dialami oleh orang dewasa.

Pada indera telinga terdapat organ spiral yang terletak pada bagian telinga dalam disebut sebagai koklea. Koklea berisi rambut-rambut kecil dikenal dengan nama stereocilia. Rambut – rambut pada koklea mampu mengubah getaran dari gelombang suara menjadi sinyal saraf pada telinga. Kemudian saraf pendengaran akan mengantarkan getaran atau gelombang suara menuju otak.

Paparan suara keras yang terjadi lebih dari ambang batas telinga mengenali suara yaitu lebih dari 85 desibel dapat merusak rambut pada koklea. Hal ini akan menyebabkan seseorang mengalami gangguan pendengaran.

Gangguan pendengaran terjadi akibat antara 30% hingga 50% mengalami kerusakan. Paparan suara pada 85 desibel kira-kira setara dengan kebisingan pada lalu lintas yang terdengar dari dalam mobil.

tuli sensorineural

Gangguan Pendengaran Berdasarkan Tingkatannya

Mengalami gangguan pendengaran sensorineural terjadi dari kisaran mengalami gangguan pendengaran dari ringan hingga gangguan pendengaran total tergantung pada tingkat kerusakan pendengaran.

– Gangguan pendengaran ringan, hal ini terjadi jika pendengaran mengalami kehilangan pendengaran antara 26 hingga 40 desibel.

– Pada tingkatan sedang, gangguan pendengaran, kehilangan pendengaran antara 41 hingga 55 desibel.

Saat mengalami gangguan pendengaran sensorineural, hal ini bukan menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa. Akan tetapi dapat mengganggu kemampuan penderitanya untuk melakukan komunikasi apabila tidak dikelola dengan baik.

Mencari penyebab gangguan sensorineural dan melakukan pencegahan perlu dilakukan. Penderita juga harus segera mendapatkan perawatan apabila mengalami kondisi gangguan pendengaran sensorineural. Penyebab umum mengalami gangguan pendengaran sensorineural adalah paparan suara keras, faktor genetik, dan proses penuaan secara alami. Gangguan pendengaran yang parah dapat menyebabkan kehilangan pendengaran lebih dari 71 desibel.

Penyebab Gangguan Pendengaran atau Tuli Sensorineural

Tuli sensorineural terjadi disebabkan oleh faktor penyebab. Beberapa faktor penyebab mengalami tuli sensorineural.

Genetik

Mengalami masalah tuli sensorineural dapat terjadi disebabkan oleh faktor bawaan sejak lahir. Hal ini merupakan salah satu kelainan lahir yang paling umum terjadi. Kasus gangguan pendengaran sensorineural akibat faktor genetik hanya terjadi sekitar pada 3 orang anak per 1000 kelahiran.

Pada 50% anak yang lahir dengan gangguan pendengaran akibat faktor genetik akan berkembang dan separuh lainnya akan berkembang dari faktor lingkungan. Infeksi dan kekurangan oksigen saat hamil dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

Paparan Suara Keras

Suara keras lebih dari 85 desibel dapat menyebabkan tuli sensorineural. Bahkan mengalami satu kali paparan suara keras seperti tembakan atau ledakan dapat menyebabkan kerusakan pendengaran secara permanen.

Presbikusis

Gangguan pendengaran akibat penuaan atau terkait usia yaitu presbikusis. Kondisi ini terjadi pada usia antara 65 dan 74 tahun.

Gejala Gangguan Pendengaran Sensorineural

Gangguan pendengaran sensorineural dapat terjadi pada salah satu atau kedua telinga tergantung pada faktor penyebabnya. Jika gangguan pendengaran sensorineural muncul secara perlahan, gejalanya mungkin tidak terlihat dengan jelas tanpa tes pendengaran. Namun, jika mengalami gangguan pendengaran sensorineural secara tiba-tiba, gejalanya akan muncul dalam beberapa hari. Banyak orang pertama kali menyadari terjadinya gangguan pendengaran sensorineural secara tiba-tiba ketika mereka bangun tidur.

Gangguan pendengaran sensorineural dapat menyebabkan:

– Mengalami kesulitan mendengar suara ketika ada kebisingan latar belakang.

– Kesulitan khusus dalam memahami suara anak-anak dan suara perempuan.

– Merasakan pusing atau mengalami masalah pada keseimbangan.

– Kesulitan mendengar suara yang bernada tinggi.

– Suara dan suara terdengar teredam.

– Merasa dapat mendengar suara akan tetapi tidak dapat memahaminya.

– Tinnitus (berdering di telinga).

Tuli Sensorineural Mendadak atau SSHL

SSHL atau Sudden Sensorineural Hearing Loss merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang tiba-tiba kehilangan kemampuan untuk mendengar secara cepat dan tiba-tiba. Kondisi ini terjadi biasanya hanya memengaruhi satu telinga. Tuli sensorineural secara mendadak menyebabkan gangguan pendengaran secara instan selama beberapa hari. Seringkali terjadi pada satu telinga, dan banyak orang sadar mengalami kondisi ini setelah bangun pagi hari.

Tuli sensorineural secara mendadak disebabkan oleh beberapa faktor seperti trauma kepala, penyakit autoimun, meniere, obat-obatan tertentu, masalah sirkulasi, dan infeksi.

Pengobatan untuk gangguan pendengaran sensorineural secara mendadak dapat dengan resep dari dokter berupa kortikosteroid. Mengonsumsi kortikosteroid selama dua minggu akan mendapatkan kembali pendengaran bagi penderitanya.

Jenis Gangguan Pendengaran Sensorineural

Gangguan pendengaran berupa tuli sensorineural terbagi menjadi tiga jenis sebagai berikut tergantung dari faktor penyebabnya.

1. Gangguan pendengaran sensorineural bilateral terjadi akibat faktor genetik, suara keras, dan penyakit seperti campak.

2. Tuli Sensorineural Unilateral terjadi memengaruhi satu telinga disebabkan oleh tumor, penyakit meniere, atau suara keras yang tiba-tiba pada satu telinga.

3. Gangguan pendengaran sensorineural asimetris terjadi disebabkan oleh gangguan pendengaran pada kedua sisi telinga tetapi satu sisi lebih buruk dibanding dengan sisi lainnya.

Diagnosa Gangguan Pendengaran Sensorineural

Gangguan pendengaran sensorineural dapat dideteksi dengan beberapa pemeriksaan sebagai berikut.

1. Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan fisik terkait pendengaran untuk mendiagnosa pendengaran apakah pendengaran mengalami peradangan, penumpukan cairan atau kotoran, atau bahkan mengalami kerusakan gendang telinga.

2.Tes Garpu Tala

Diagnosa gangguan pendengaran sensorineural dapat dilakukan dengan tes garpu tala dengan menggunakan tes weber dan tes Rin. Tes weber dengan cara memukul garpu tala 512 Hz dengan lembut dan meletakkan di dekat garis tengah dahi. Selanjutnya tes RIn dengan memukul garpu tala dan meletakkannya di tulang mastoid pada belakang telinga sampai tidak lagi mendengar suara.

3. Audiogram

Pemeriksaan dengan menggunakan audiogram yang dilakukan oleh audiolog untuk mendeteksi gangguan pendengaran sensorineural. Tes audiogram akan membantu menemukan suara paling pelan dapat didengar daengan frekuensi gangguan pendengaran tertentu. Proses pengujian audiogram dengan memakai headphone pada bilik kedap suara. Nada dan kata diputar ke masing-masing telinga dengan volume dan frekuensi yang berbeda.

Pengobatan Gangguan Pendengaran Sensorineural

Gangguan sensorineural sejauh ini tidak dapat diberikan penanganan dengan pengobatan. Namun kondisi ini dapat diatasi dengan mengkompensasi gangguan pendengaran. Berikut pengobatan gangguan pendengaran sensorineural.

1. Alat Bantu Dengar

Menggunakan alat bantu dengar dapat membantu penderita gangguan pendengaran sensorineural untuk mengkompensasi pendengarannya.

2. Implan Koklea

Teknik pembedahan dengan implan koklea dapat membantu penderita tuli sensorineural yang parah. Implan koklea memiliki dua bagian yaitu mikrofon yang dikenakan dibelakang telinga dan penerima di dalam telinga dapat mengirimkan informasi listrik ke saraf pendengaran.

Sekian informasi dari AQM Hearing Center tentang tuli sensorineural, penyebab, gejala, dan pengobatannya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan bagi para pembacanya.

AQM Hearing Center merupakan penyedia jasa kesehatan pendengaran dan alat bantu dengar terpercaya memiliki standar Internasional. Jika Anda membutuhkan alat bantu dengar, Anda dapat berkonsultasi dengan AQM Hearing Center.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?