Tes pendengaran online telah menjadi media yang digunakan untuk proses screening kesehatan secara mandiri.
Artinya, Anda tidak perlu pergi ke dokter untuk mengetes kemampuan mendengar Anda, melainkan bisa melakukannya di rumah.
Tujuan dari tes pendengaran ini adalah mencari tahu jika Anda memiliki indikasi gangguan pada pendengaran Anda.
Beberapa jenis gangguan pendengaran
Proses mendengar terjadi saat ada gelombang suara yang masuk ke telinga, lalu terjadi getaran pada gendang telinga saat gelombang tersebut tertangkap.
Getaran ini kemudian menghantarkan gelombang suara ke sel-sel saraf yang mengirimkan sinyal informasi ke otak.
Jika gelombang suara tersebut gagal mengirimkan pesan ada saraf otak, maka bisa mengindikasikan seseorang mengalami gangguan pendengaran.
Pada otak, informasi tersebut diterjemahkan menjadi suara yang kita dengar.
1. Gangguan Pendengaran Konduktif
tiga tulang terkecil di tubuh kita berada di dalam telinga, yaitu Melleus, Incus, dan Stapes. Ketiganya bekerja sama untuk mengirim gelombang suara ke otak.
Jika salah satunya rusak, maka gelombang suara tersebut tidak bisa masuk ke dalam otak, dan tidak bisa dipahami oleh kita. Gangguan ini disebut gangguan pendengaran konduktif.
2. Gangguan Pendengaran Sensorineural
Gangguan ini terjadi kaerna organ dalam telinga atau saraf telinga yang mengontrol pendengaran. Level gangguan sensorineural bisa dari yang ringan sampai yang paling parah.
3. Gangguan Pendengaran Campuran
Gabungan antara pendengaran konuduktif dengan pendengaran sensorineural.
4. Gangguan Spektrum Neuropati Pendengaran
Gangguan spectrum neuropati merupakan gangguan pendengaran sensorineural yang kurang umum dimana saraf pendengaran tidak mengirim pesan ke pusat pendengaran otak.
Pasien juga terkadang mendengar suara terdistorsi sehingga sulit didengar.
5. Gangguan Pemrosesan Pendengaran Pusat
Sebenarnya pada gangguan ini, pasien masih bisa mendengar dengan normal, namun kesulitan untuk memproses atau memilih informasi penting yang mereka dengar.
Mungkin pasien terdistraksi dengan suara lain saat sedang mendengar informasi utama.
Indikasi Gangguan Pendengaran
Seperti sakit pada umumnya, gangguan pendengaran pun memilki gejala ataupun indikasi yang dialami oleh penderitanya.
Berikut indikasi gangguan pendengaran:
- Meredam ucapan dan suara lainnya
- Kesulitan memahami kata-kata, terutama dengan latar belakang kebisingan atau keramaian
- Kesulitan mendengar konsonan
- Sering meminta orang lain untuk berbicara lebih lambat, jelas dan keras
- Perlu menaikkan volume televisi atau radio
- Penarikan diri dari percakapan
- Menghindari beberapa pengaturan sosial
Cara kerja tes pendengaran online
Biasanya sebuah platform di internet melakukan tes kepada Anda dengan mengajukan pertanyaan apakah Anda bisa mendengar suara yang diberikan.
Suara tersebut akan diputar dalam frekuensi berbeda, mulai dari yang paling soft sampai yang paling nyaring.
Suara tersebut juga akan berubah volumenya dari yang paling kencang sampai telinga Anda tidak lagi bisa mendengarkan suara tersebut.
Saat Anda sudah tidak bisa lagi mendengar suara yang diajukan, maka Anda akan diberikan suara dari frekuensi selanjutnya.
Di akhir tes, Anda akan diberikan statement apakah Anda memilki indikasi masalah pendengaran atau tidak.
Hasil dari tes pendengaran online platform maupun aplikasi
Hasil dari tes pendengaran online bermacam-macam, hasilnya bisa dengan mengutarakan apakah kita memiliki gangguan pada telingan atau tidak.
Jika hasil tes pendengaran online memberikan keterangan bahwa Anda memiliki gangguan pendengaran, mungkin Anda bisa melakukan tes kembali di platform yang berbeda untuk memastikan jika hasilnya sama.
Selanjutnya Anda bsia pergi ke dokter untuk benar-benar memastikan jika Anda memilki gangguan pada pendengaran Anda.
Berikut ini penjelasan setiap hasil tes pendengaran online maupun ke dokter:
1. Gangguan Pendengaran Ringan (21 – 45 dB)
Pasien mengalami gangguan pendengaran ringan, sulit membedakan kata yang diucapkan dengan suara pelan.
2. Gangguan Pendengaran Sedang (46 – 60dB)
Pasien dengan hasil gangguan pendengaran sedang akan sulit untuk mendengar perbincangan, terutama jika ada suara lain yang keras, pasien bisa terditraksi, seperti suara televisi atau radio.
3. Gangguan Pendengaran Sedang Hingga Berat (61 – 90 dB)
Pasien dengan gangguan pendengaran sedang hingga berat sudah sulit mendengar percakapan biasa.
4. Gangguan pendengaran Berat (91 dB)
Pasien sudah harus membutuhkan alat bantu pendengaran, karena sudah tidak mampu mendengar suara apapun.
Kekurangan tes pendengaran online
Tes pendengaran online tentu tidak bisa seperti dokter yang mampu memberikan evaluasi serta statement yang lebih dalam mengenai gangguan pendengaran yang terjadi pada pasiennya.
Cara kerja tes pendengaran online juga tidak secara optimal memeriksa gangguan yang benar-benar terjadi pada pendengaran pasien.
Kita hanya diminta untuk mendengar beberapa suara dalam frekuensi berbeda dengan menggunakan earphone.
Cara kerja tersebut tidak bisa sekaligus memberikan kita kesimpulan ilmiah yang lebih spesifik.
Seperti misalnya seberapa baik kita mampu memahami percakapan, seberapa baik kita mendengar kata-kata, atau apakah terjadi cedera pada bagian dalam telinga kita.
Apakah tes pendengaran online bisa akurat?
Beberapa platform maupun aplikasi tes pendengaran online sudah dikembangkan.
Beberapa peneliti juga sudah melakukan mempelajari seberapa jauh dan akuratkah platform bisa memberikan hasil yang benar dibandingkan dengan pergi ke dokter.
Setiap platform memiliki tingkat akurasi yang berbeda-beda, tergantung bagaimana sebuah platform mampu mengembangkannya.
Tes pendengaran online bisa sangat membantu, jika Anda merasa memilki masalah pada pendengaran, Anda bisa memeriksanya di AQM Hearing Center, sheingga Anda bisa memeriksa frekuensi yang ditangkap telinga Anda.
Beberapa jenis gangguan pendengaran sendiri dilihat dari level seberapa jauh kita mampu mendengar. Mulai dari gangguan pendengaran ringan hingga yang paling berat, sampai Anda diharuskan menggunakan alat bantu pendengaran.
