4 Tahapan Perkembangan Anak Menurut Teori Piaget

Teori Piaget mengenai perkembangan kognitif yang terjadi pada anak-anak, mengemukakan bahwa seiring berjalannya waktu anak tumbuh, maka kecerdasannya pun akan berubah.

Perkembangan kognitif anak bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tapi juga pemahamannya akan dunia.

Perkembangan kognitif anak-anak dipengaruhi oleh proses interaksi antara dirinya dengan lingkungan dan orang-orang sekitar.

Berikut ini, AQM Hearing center akan memberitahukan kepada anda, 4 tahapan tumbuh kembanga anak menurut Teori Piaget.

Tahapan Perkembangan Kognitif Teori Piaget

Terdapat 4 tahapan dalam perkembangan kognitif pada anak menurut Teori Piaget, semuanya akan dilewati oleh anak seiring usianya bertambah.

  1. Sensorimotor stage: Usia 2 tahun
  2. Preoperational stage: usia 2 – 7 tahun
  3. Concrete operational stage: 7 – 11 tahun
  4. Formal operational stage: 12 tahun ke atas

Tahapan perkembangan ini juga dipengaruhi oleh lingkungan, kecepatan anak-anak dalam mengembangan kecerdasannya berbeda-beda.

Setiap anak melewati tahapan dalam urutan yang sama, namun perkembangannya ditentukan oleh pematangan biologis dan interaksi dengan lingkungan.

Pada setiap tahap perkembangan, pemikiran anak secara kualitatif berbeda dari tahap lainnya, maksudnya setiap tahap melibatkan jenis kecerdasan berbeda.

4 Tahapan Perkembangan Anak Menurut Teori Piaget
Sumber foto: Piaget’s Theory of Cognitive Development (YouTube: Sprouts)

1. Tahap Sensorimotor

Objektif: Keberadaan objek

Terjadi pada anak usia 2 tahun, pada tahap sensorimotor, anak akan belajar memahami dunia lewat dari apa yang dilihat dan didengar lewat tindakan  motorit seperti menyentuh dan menggapai.

Artinya, anak mulai merasakan panca inderanya, tidak salah jika pada usia 2 tahun senang menyentuh segala barang tanpa mengetahui barang tersebut.

Setelah waktu berjalan 8 bulan ke depan, anak akan paham kalau barang yang mereka pegang tidak akan hilang meski tidak terlihat.

Itulah sebabnya, anak akan mulai mencari-cari barang kesukaannya jika menghilang.

Pada tahapan sensorimotor, anak harus memahami kalau barang tidak menghilang meski tidak terlihat. Akhirnya, anak mulai menunjukkan gerak-gerik suka memainkan barang.

Bahasa akan mulai diutarakan, karena anak-anak mulai paham kalau lewat kata-kata bisa mewakili barang dan perasaan.’

Anak mulai menyerap informasi yang ia ketahui tentang dunia, mengulangnya kembali, dan terus mengingatnya.

4 Tahapan Perkembangan Anak Menurut Teori Piaget
Sumber foto: Piaget’s Theory of Cognitive Development (YouTube: Sprouts)

2. Tahap Preoperational

Objektif: Pemikiran simbolis

Akan terjadi perubahan major pada karakter anak, ia akan mulai memahami dunia, lalu secara mental dapat mempresentasikan peristiwa dan objek.

Namun pada usia 2 – 7 tahun, anak belum bisa menggunakan pemikiran berdasar logika, seperti mengubah, menggabungkan, maupun memisahkan sebuah ide.

Perkembangan anak pada tahap ini dipengaruhi oleh kemampuannya beradaptasi di lingkungannya.

Jadi, anak belum mampu memahami bagaimana dunia sebenarnya, melainkan hanya dari apa yang ia lihat.

Pada usia ini pula, imajinasi anak sangat tinggi. Anak akan menganggap bahwa benda memiliki nyawa dan perasaan seperti manusia.

Bagaimanapun, pada usia 2 tahun, anak sudah mulai paham kejadian yang terjadi di sekitarnya, meski tidak bisa mengembangkan pemikiran secara logika.

Pemikiran anak masih berdasar atas intuisi sehingga statement yang dikeluarkan anak bersifat subjektif, serta masih egosentris.

4 Tahapan Perkembangan Anak Menurut Teori Piaget
Sumber foto: Piaget’s Theory of Cognitive Development (YouTube: Sprouts)

3. Tahap Operational Konkret

Objektif: Pemikiran logika

Kecerdasan ini mulai berkembang pada usia 7 – 11 tahun, anak mulai berpikir menggunakan logikanya terhadap suatu kejadian.

Sudah mulai menggunakan logika, artinya anak sudah mampu berpikir lebih terorganisir dan berpikir rasional.

Anak-anak mulai bisa mengubah keadaan dan memahami keadaan tidak hanya seperti yang terlihat.

Misalnya saja bahwa tanah liat bisa berubah-ubah bentuk, tidak hanya bisa dibentuk menjadi satu objek.

Pada tahapan ini juga, anak mulai menunjukkan berkurangnya sikap egosentris. Ia mulai berpikir apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain.

Teori Piaget mempertimbangkan tahapan ini menjadi titik acuan atas berkembangnya kecerdasan anak.

Dari tahap inilah, anak mulai berpikir logis atau operasional. Artinya anak-anak dapat menyelesaikan masalah, meski belum mampu mewujudkannya secara nyata.

Pemikirannya dalam memecahkan masalah mungkin sebatas hanya dalam pikirannya, namun belum bisa diwujudkan lewat tindakan.

Meski kecerdasannya berkembang, namun anak juga harus mulai melatih pemikirannya tersebut dengan terbiasa menyelesaikan masalah.

Anak bisa saja kewalahan jika diberi persoalan yang rumit dan abstrak dimana mereka harus menyelesaikannya.

4 Tahapan Perkembangan Anak Menurut Teori Piaget
Sumber foto: Piaget’s Theory of Cognitive Development (YouTube: Sprouts)

4. Tahap Operasional Formal

Objektif Penalaran ilmiah

Jika tahap operasional konkret mengarah pada hal-hal, sedangkan operasional formal mengarah pada ide-ide.

Usia 12 tahun ke atas pada tahap operasional formal, anak sudah mampu untuk mengembangkan ide-ide, bukan hanya memahaminya.

Anak sudah beralih menjadi remaja, bukan lagi menghitung dengan cara membagikan permen, namun sudah menghitungnya di dalam kepala.

Remaja sudah mampu menangani masalah, serta memikirkan dampak serta konsekuensi yang terjadi.

Misalnya saja jika ditanya “apa yang terjadi jika uang dihilangkan?” maka ia mulai berpikir berbagai spekulasi yang logis.

Remaja mulai mengembangkan kemampuannya untuk memecahkan masalah rumit dan abstrak.

Remaja mulai berpikir scientific, memformulasikan teori serta hipotesis saat dihadapkan suatu masalah.

Kesimpulan

Teori Piaget menjelaskan bagaimana anak membangun model mental dunia ini. Piaget tidak setuju bahwa kecerdasan itu mutlak.

Artinya, level kecerdasan manusia dapat berubah-ubah, menurun atau naik. Kecerdasannya dipengaruhi oleh faktor kedewasaan biologis serta lingkungan sekitarnya.

Tujuan dari Teori Piaget, menjelaskan mekanisme dan proses dimana bayi berkembang menjadi individu yang dapat bernalar dan berpikir menggunakan hipotesis.

Bagi Piaget, perkembangan kognitif adalah reorganisasi progresif proses mental sebagai hasil dari pematangan biologis dan pengalaman lingkungan.

Anak-anak membangun pemahaman tentang dunia di sekitar mereka, kemudian mengalami perbedaan antara apa yang sudah mereka ketahui dan apa yang mereka temukan di lingkungan mereka.

(Kontributor: Pramitha Chandra)

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?