Pengobatan Atasi Perfoasi Membran Timpani

Apakah anda mengenal perforasi gendang telinga yang terjadi pada membran timpani? Berikut informasinya untuk anda.

membran timpani

Mengenal Perforasi Gendang telinga

Perforasi pada telinga merupakan kondisi gendang telinga pecah atau robek. Mengalami gendang telinga pecah atau robek ini disebut dengan perforasi gendang telinga atau perforasi membrane timpani. Ketika mengalami gendang telinga pecah akan menyebabkan gangguan pendengaran yang biasanya disertai dengan keluarnya cairan dari telinga.

Saat perforasi membran timpani ini dapat mengakibatkan infeksi pada telinga bagian tengah serta menimbulkan gangguan pendengaran. Bahkan pada kondisi parah akan menyebabkan hilangnya pendengaran.

Ketika mengalami perforasi gendang telinga atau membrane timpani ini terjadi apabila jaringan tipis yang memisahkan saluran telinga dari telinga bagian tengah mengalai lubang atau mengalami sobekan.

Gendang telinga yang pecah menyebabkan gangguan pendengaran yang tidak dapat diobati dengan pengobatan rumahan karena akan berakibat infeksi serta cedera serius pada telinga. Oleh sebab itu, perlu perawatan medis dan prosedur medis dengan perbaikan bedah untuk memperbaiki kondisi gendang telinga yang pecah.

membran timpani

Penyebab Terjadinya Perforasi Gendang Telinga

Mengalami perforasi atau gendang telinga pecah atau berlubang dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini beberapa penyebab yang terjadi yang menyebabkan terjadinya perforasi membrane timpani.

1. Adanya infeksi telinga tengah (otitis media)

Ketika mengalami infeksi telinga bagian tengah atau disebut dengan otits media dapat menyebabkan akumulasi cairan pada telinga tengah. Tekanan dari cairan yang berada di telinga tengah dapat mengakibatkan gendang telinga pecah atau perforasi.

2. Trauma akustik

Mengalami trauma akustik disebabkan oleh suara atau ledakan yang keras seperti suara tembakan atau ledakan. Walaupun begitu, gelombang suara yang kuat akibat dari ledakan atau tembakan jarang menyebabkan gendang telinga robek.

3. Barotrauma

Telinga yang mengalami cedera disebut barotrauma. Barotrauma ini terjadi akibat perubahan tekanan udara yang mendadak secara tidak seimbang. Apabila tekanannya parah, gendang telinga dapat pecah.

4. Telinga kemasukan benda asing

Benda yang memiliki ukuran kecil masuk ke dalam telinga dapat melukai telinga bahkan merobek gendang telinga apabila masuk ke telinga bagian tengah hingga dalam.

5. Mengalami trauma pada kepala yang parah

Saat mengalami cedera parah di kepala seperti terjadinya fraktur dasar tengkorak dapat menyababkan dislokasi atau kerusakan pada struktur telinga tengah dan dalam termasuk pada gendang telinga.

Pengobatan Perforasi gendang telinga

Setelah mengenal dan mengetahui penyebab terjadinya perforasi yang dapat terjadi pada gendang telinga, berikut ini cara pengobatan perforasi gendang telinga untuk anda.

1. Menambal Robekan gendang telinga

Saat mengalami perforasi, gendang telinga akan mengalami robekan atau berlubang yang tidak dapat menutup dengan sendirinya. Biasanya ketika mengalami kondisi ini, lebih baik untuk dapat ke dokter THT. Spesialis THT akan menutup dengan melakukan tambalan. Prosedur tindakan ini melibatkan dokter THT yang akan menggunakan bahan kimia di tepi robekan untuk merangsang pertumbuhan sehingga pada bagian yang robek dapat tertutup kembali. Tindakan penambalan diulang lebih dari satu kali sebelum lubang ditutup.

2. Operasi

Tindakan operasi dapat dilakukan ketika mengalami perforasi membran timpani. Prosedur operasi dilakukan jika tambalan tidak menghasilkan penyembuhan yang tepat, dokter akan merekomendasikan tindakan operasi. Tindakan bedah operasi paling umum disebut tympanoplasty. Dokter akan melakukan cangkok sepetak kecil pada jaringan telinga untuk menutup lubang gendang telinga.

3. Terapi Suportif

Ketika mengalami perforasi gendang telinga, dapat dilakukan dengan terapi suportif. Terapi suportif dapat menyembuhkan spontan sebanyak 78 hingga 90% kasus perforasi membrane timpani. Pada perforasi yang memiliki ukuran kecil sebanyak sekitar 94% kasus dapat menutup spontan dan tidak disarankan menjalani tindakan pembedahan.

Selain itu, perlu menjaga kondisi telinga tetap kering untuk menghindari resiko terjadinya infeksi yang sering diakibatkan oleh telinga basah yang justru meningkatkan resiko perforasi. Jika selama 6 bulan kemudian tidak terjadi penyembuhan spontan maka tindakan yang dilakukan adalah miringoplasti atau timpanoplasti atau operasi.

Perforasi memban timpani terjadi kurang dari 2 bulan pada bagian kuadran posterosuperior memiliki prognosis yang kurang baik, sehingga lebih baik segera dirujuk ke bagian otolaringologi untuk tindakan lanjutan.

4. Medikamentosa

Mengalami perforasi membran timpani dapat diberikan medikamentosa dengan tujuan untuk mengendalikan otorea. Medikamentosa adalh pemberian obat tetes telinga yang dapat berkaitan dengan tuli sensorineural. Jenis obat tetes yang harus dihindari juga yang mengandung gentamycin, neomycin, sulfate, atau tobramycin.

Pemberian antibiotik juga dapat dilakukan ketika mengalami perforasi gendang telinga untuk mengendalikan otorea. Antibiotik yang dipilih sebaiknya memiliki efektivitas terhadap infeksi saluran pernapasan.

5. Miringoplasti

Prosedur miringoplasti merupakan tindakan penutupan pars tensa membrane timpani. Tindakan ini, bagian membrane timpani yang mengalami perforasi akan ditutup dengan grafts yang berasal dari fascia temporalis, perikondrium, kartilago tragus, atau vena.

Terdapat beberapa kontra indikasi ketika melakukan tindakan miringoplasti seperti sekret aktif dari telinga tengah, otitis eksterna, rhinitis alergi yang belum teratasi, pertumbuhan epitel skuamosa ke dalam telinga tengah, dan tidak dapat menggunakan alat bantu pendengaran.

Beberapa jenis miringoplasti seperti fat graft myringopasty (teknik tandur lemak), Cautery-patching (membuat luka pada membrane timpani kemudian menempatkan paper patch), Splintage (tindakan dieversi, kemudian dilakukan splint menggunakan gelfoam yang dapat diserah dan ditempatkan pada bagian telinga tengah melalui celah perforasi),

Demikian informasi mengenai perforasi gendang telinga dan cara pengobatannya. Ketika mengalami tanda-tanda gejala perforasi seperti nyeri telinga namun mereda dan datang sesekali, telinga mengeluarkan cairan bening penuh nanah dan kadang berdarah, tinnitus, gangguan pendengaran, vertigo, bahkan mual dan muntah lebih baik untuk segera melakukan konsultasi ke dokter THT untuk memeriksakan kondisi telinga anda.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?