Mikrotia Kelainan Bentuk Daun Telinga

Mikrotia adalah kelainan atau cacat yang terjadi pada telinga bayi tepatnya pada telinga bagian luar. Mikrotia merupakan suatu kelainan bawaan dari lahir yang menyebabkan bayi terlahir dengan bentuk daun telinga yang tidak normal. Kata “microtia” merupakan berasal dari kata “micro” dan “otia” yang berarti “ukuran telinga kecil”. Ukuran telinga dalam kondisi mikrotia bervariasi, tetapi umumnya selalu kecil.

Sebagian besar penderita kelainan ini akan mengalami gangguan pendengaran. Penyakit ini merupakan penyakit telinga yang jarang terjadi. Berdasarkan penelitian Standford Children’s Health, kasus ini hanya terjadi pada 1 dari 5.000 kelahiran bayi.

Tipe Mikrotia

Kelainan telinga mikrotia terbagi menjadi 4 tipe atau tingkatan. Semakin besar tipe atau tingkatannya, maka semakin besar pula tingkat keparahannya.

  • Grade 1: Telinga mengalami suatu deformitas yang ringan. Semua struktur telinga baik liang telinga ataupun daun telinga terlihat normal namun ukurannya sedikit lebih kecil dari ukuran daun telinga orang-orang normal pada umumnya. Termasuk dalam jenis mikrotia grade ini antara lain low-set ears, lop ears, cupped ears, dan mildly constricted ears.
  • Grade 2: Beberapa bagian yaitu sekitar dua per tiga daun telinga hilang dan lubang telinga terlihat sangat sempit. Struktur telinga masih ada, namun terjadi defisiensi jaringan dan deformitas yang cukup signifikan.
  • Grade 3: Dikenal juga dengan mikrotia klasik atau telinga kacang karena terdapat bagian telinga yang sudah tidak dapat dikenali. Daun telinga berbentuk menyerupai kacang dan tidak ada lubang telinga. Mikrotia ini adalah tipe yang paling umum terjadi pada bayi.
  • Grade 4: Bayi tidak memiliki telinga bagian luar, termasuk daun telinga dan liang telinga. Kondisi grade 4 ini disebut juga dengan istilah anotia.

Penyebab Mikrotia

Kondisi cacat lahir pada bayi sangat dipengaruhi oleh bagaimana kondisi ibu dan apa yang dikonsumsi ibu apda saat sedang hamil. Hal-hal yang dapat menyebabkan mikrotia pada bayi antara lain sebagai berikut:

  • Mengonsumsi obat yang mengandung isotretinoin atau thalidomide saat hamil. Obat yang mengandung isotretinoin ini tidak boleh sembarangan diminum ketika ibu sedang hamil karena dapat mengakibatkan cacat lahir, termasuk mikrotia.
  • Wanita yang mengalami diabetes sebelum hamil, dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan mikrotia atau anotia.
  • Pernah terinfeksi rubella pada trimester pertama kehamilan.
  • Mengalami kekurangan gizi saat hamil, terutama kekurangan asam folat dan karbohidrat.
  • Banyak mengonsumsi minuman beralkohol saat hamil
  • Stres pada saat hamil.
  • Mikrotia juga dapat terjadi akibat adanya kelainan pada gen tunggal bayi sehingga menyebabkan sindrom genetik seperti Hemifacial Microsomia, Treacher Collins Syndrome, dan Goldenhar Syndrome.

Penanganan Mikrotia

Penderita mikrotia memerlukan penanganan khusus. Mikrotia dapat dibantu dengan menggunakan alat bantu pendengaran khusus berupa Bone Anchor Hearing Aid (alat bantu dengar konduksi tulang). Hal ini bertujuan agar kelak sangat anak dapat mendengar dengan baik dan tidak mengganggu perkembangan bicaranya. Operasi harus dilakukan berdasarkan tingkat mikrotia yang dialami anak dan usia anak. Operasi cangkok daun telinga buatan atau rekonstruksi telinga dilakukan dengan cara mengambil bagian dari tulang rusuk atau iga pasien untuk dibentuk menyerupai daun telinga. Daun telinga buatan ini, kemudian dicangkokkan di kulit telinga yang mengalami kelainan.

Umumnya operasi cangkok telinga baru dilakukan ketika anak berusia 4 sampai 10 tahun. Tujuannya adalah agar panjang tulang rawan iga telah tumbuh memadai untuk digunakan sebagai kerangka daun telinga. Tulang rawan iga telah tumbuh memadai ditandai dengan lingkar dada yang lebih besar dari 60 cm. Dalam kondisi ini, ukuran telinga juga telah memasuki ukuran telinga standar orang dewasa.

Pelaksanaan operasi rekonstruksi telinga

Pelaksanaan operasi rekonstruksi telinga dilakukan dengan prosedur teknik Nagata yang terdiri atas 2 tahap yaitu:

  1. Tahap pertama, prosedur operasi meliputi pencangkokan tulang rawan iga penderita untuk kemudian dibuat menjadi kerangka daun telinga. Apabila telinga yang mengalami mikrotia adalah telinga pada sisi kanan, maka pencangkokan tulang iga akan diambil dari iga sisi kiri untuk mendapatkan bentuk kerangka telinga yang lebih sesuai dan sebaliknya apabila telinga yang mengalami mikrotia adalah telinga pada sisi kanan, maka pencangkokan tulang iga akan diambil dari iga sisi kiri.
  2. Tahap kedua, dilakukan elevasi kerangka yang telah ditanam dan pembuatan lekukan di belakang daun telinga tujuannya adalah supaya tinggi daun telinga dapat dibuat menyerupai telinga yang normal.

Anak yang mengalami mikrotia sebaiknya tidak dikucilkan, dijauhi, dan dianggap aneh. Mereka tetap sama dengan anak lainnya. Dengan tetap memberikan support kepada sang anak, tumbuh kembang anak dalam mendengar dan berbicara akan tetap berjalan dengan baik meskipun memerlukan waktu yang lebih lama daripada anak normal lainnya.

Konsultasi Gangguan Pendengaran

Bagi Anda yg mengalami masalah gangguan pendengaran dapat melakukan konsultasi gangguan pendengaran di AQM Hearing Center. AQM Hearing Center merupakan solusi terbaik apabila Anda, keluarga, ataupun kerabat Anda mengalami permasalahan sistem pendengaran. Konsultasi masalah gangguan pendengaran dilayani oleh dokter terbaik yang ahli dan berpengalaman mengatasi masalah telinga dan pendengaran. Anda dapat juga melakukan tes pendengaran untuk mengetahui kondisi pendengaran dan masalah gangguan pendengaran.

Tes ini bertujuan untuk mengetahui seberapa parah gangguan pendengaran yang Anda alami sehingga dokter dapat menentukan rekomendasi alat bantu dengar. Selain itu di AQM Hearing Center juga melayani penjualan alat bantu dengar, baterai, dan segala perlengkapan alat bantu dengar. Anda juga dapat dibantu untuk memasang alat bantu dengar ketika Anda membelinya. AQM Hearing Center juga melayani layanan home visit sehingga Anda tak perlu repot datang ke klinik kami apabila keadaan tidak memungkinkan. Info lebih lanjut dapat mengunjungi website AQM Hearing Center.

 

 

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?