Mengenal Apa Itu Tes Rinne dan Weber

Salah satu bentuk tes yang dapat di gunakan untuk melakukan pemeriksaan terkait dengan adanya gangguan pendengaran adalah Tes Garpu Tala Tes Rinne dan Weber. Melalui tes ini, dapat di ketahui apakah terdapat gangguan pendengaran serta jenis gangguan seperti apa yang di alami. Jenis yang di maksud bisa merupakan gangguan pendengaran konduktif serta bisa juga gangguan pendengaran sensorineural. Dengan adanya diagnosa ini maka akan mempermudah penderita untuk memilih jenis pengobatan serta perawatan yang akan di lakukan. Yuk, simak ulasan berikut bersama Hearing Center Depok untuk mengetahui tentang tes garpu tala Rinne dan Weber!

Tentang Tes Garpu Tala Rinne dan Weber

Secara definisi tes garpu tala memiliki pengertian sebagai jenis pemeriksaan pendengaran yang berguna untuk melakukan diagnosa terkait jenis gangguan pendengaran. Adapun alat bantu yang di gunakan adalah garpu tala. Terdapat dua metode yang di gunakan dalam tes ini yaitu tes Rinne dan Weber. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing metode:

Tes Rinne

Jenis tes ini merupakan sebuah tes pendengaran yang memiliki fungsi sebagai evaluasi suara pendengaran. Adapun caranya ialah dengan membandingkan persepsi suara yang ada oleh konduksi udara serta konduksi tulang melalui mastoid. Biasanya tes ini di lakukan untuk penderita yang memiliki hipotesis awal atau pendugaan terkena gangguan pendengaran konduktif. Tes ini di lakukan pada satu telinga saja.

Tes Weber

Adapun jenis tes yang kedua adalah tes weber. Ini merupakan sebuah cara yang di gunakan sebagai evaluasi gangguan pendengaran baik konduktif ataupun sensorineural. Jika sebelumnya seseorang telah melakukan tes Rinne, maka tetap saja orang tersebut juga harus melakukan tes Weber. Hal ini di karenakan hasil dari tes Rinne tetap harus di bandingkan dengan tes weber terutama untuk melakukan pendeteksian terhadap adanya gangguan pendengaran jenis sensorineural.

Adanya gelombang suara yang tidak mampu untuk melewati telinga yang ada di bagian tengah untuk menuju telinga bagian dalam maka di sebut sebagai gangguan pendengaran konduktif. Penyebabnya ialah adanya masalah yang terjadi di beberapa bagian atau organ telinga. Contohnya adalah yang terjadi pada saluran telinga, telinga tengah serta gendang telinga. Sedangkan untuk masalah yang biasa terjadi adalah adanya penumpukan kotoran telinga, infeksi pada telinga, gendang telinga yang tertusuk akibat penggunaan benda asing. Selain itu, adanya cairan yang berada di telinga bagian tengah serta telinga tengah yang mengalami kerusakan tulang kecil juga bisa menjadi penyebab dari gangguan yang terjadi.

Sedangkan untuk gangguan pendengaran sensorineural ialah sebuah gangguan di mana kerusakan yang terjadi adalah di semua bagian dari sistem saraf khusus telinga. Adapun maksud dari semua bagian sistem saraf ini adalah saraf pendengaran, bagian lain dari koklea serta sel-sel rambut yang ada di bagian dalam. Penyebabnya sendiri biasanya adalah adanya paparan suara yang bervolume tinggi serta pertambahan usia.

Manfaat tes Rinne dan tes Weber

Selanjutnya kita akan membahas tentang manfaat tes Rinne dan Tes Weber. Kedua tes ini sebenarnya termasuk pada tes yang mudah untuk di lakukan karena cukup sederhana. Tes ini seringkali menjadi tes utama dan pertama yang perlu di lakukan jika ingin mengetahui atau melakukan deteksi gangguan pendengaran. Hal ini di karenakan tes ini bisa membantu dokter untuk melakukan identifikasi terkait dengan kondisi yang menyebabkan adanya gangguan pendengaran. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab dari hasil tes Rinne ataupun tes Weber yang tidak normal:

  1. Penumpukan kotoran telinga
  2. Perforasi gendang telinga
  3. Adanya cairan pada telinga bagian tengah
  4. Infeksi yang terjadi di telinga
  5. Munculnya cedera di saraf telinga
  6. Mengalami Otosklerosi, yaitu sebuah ketidakmampuan tulang kecil (baca: tulang sangurdi) yang berada di telinga bagian tengah untuk bergerak dengan baik dan normal

Selain itu, adanya tes Rinne dan Weber ini bisa menjadi bentuk konfirmasi hasil dari tes audiometri apabila hasil yang ada tidak sesuai dengan gejala yang ada. Tes Weber dilakukan untuk penderita yang memiliki gangguan pendengaran konduktif. Dalam hal ini, tes berfungsi sebagai penentu tentang telinga sebelah mana yang akan dilakukan operasi terlebih dahulu.

Prosedur Tes

Seperti tes pada umumnya, terdapat sebuah prosedur yang harus dilakukan bagi anda yang ingin melakukan tes rinne dan tes weber. Tes ini menggunakan bantuan garpu tala dengan frekuensi yang tinggi yaitu 512 Hz. Hal ini untuk mengetahui bagaimana respon anda terhadap suara serta getaran yang ada di dekat telinga anda. Untuk prosedur tes secara detail, berikut penjelasannya:

Tes Rinne

  1. Pertama dokter biasanya akan meletakkan garpu tala di tulang yanga da di belakang salah satu telinga (tulang mastoid).
  2. Apabila dalam hal ini anda sudah tidak bisa mendengar suara lagi maka anda akan diminta untuk memberikan isyarat pada dokter anda seperti angkat tangan atau bentuk isyarat lainnya.
  3. Selanjutnya garpu tala akan digerakkan oleh dokter untuk berada di samping telinga anda.
  4. Ketika anda tidak bisa lagi untuk mendengar suara tersebut maka anda akan diminta untuk memberikan isyarat lagi kepada dokter anda.
  5. Selama melakukan tes, dokter akan melakukan pencatatan terkait dengan duarasi anda mendengarkan setiap suara yang ada.

Tes Weber

Untuk melakukan tes weber, lebih sederhana lagi. Dokter hanya akan meletakkan garpu tala di tengah kepala anda. Kemudian anda diminta untuk melakukan pencatatan dimana telinga merasakan sebuah getaran. Anda bisa menjawab berupa telinga kiri, kanan atau kedua telinga tergantung lokasi yang anda rasakan getarannya.

Itulah informasi yang bisa kami sampaikan terkait dengan tes rinner dan weber yang perlu anda ketahui. Bagi anda yang membutuhkan layanan konsultasi, pengobatan serta perawatan gangguan pendengaran, jangan lupa untuk menghubungi kami di Klinik Pendengaran Depok.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?