Bahaya Sering Mendengarkan Musik Terlalu Keras

Bahaya mendengarkan musik keras sering tidak disadari oleh kita. Ketika hari suntuk atau jenuh, musik sering kali menjadi peralihan untuk mengisi hari-hari membosankan tersebut.

Sayangnya banyak orang tidak sadar kalau ternyata mendegarkan musik terlalu sering, apalagi jika dengan volume suara yang terlalu kencang bisa menyebabkan gangguan pada telinga kita.

Bahaya mendengarkan musik keras, seperti contohnya ketika menonton konser yang kencang, atau ketika mendengarkan musik dengan earphone terlalu kencang.

Bagimana bahaya mendengarkan musik keras terhadap pendengaran kita? Kebisingan yang merusak pendengaran kita adalah dengan merusak sel-sel rambut, membrane, saraf, atau bagian lain dari telinga.

Bahkan gangguan pendengaran ini dapat bersifat sementara atuapun permanen.

Bahaya Sering Mendengarkan Musik Terlalu Keras
Photo by Sharon Waldron on Unsplash

Gangguan Pendengaran Sementara atau Permanen

Gangguan pendengaran bukan hanya selalu kita kesulitan untuk mendengar, tetapi juga keseulitan memahami pembicaraan dengan orang lain.

Gangguan pendengaran terjadi ketika bagian saraf yang membawa suara ke otak tidak bekerja dengan cara biasa.

Dalam beberapa kasus gangguan pendengaran bersifat sementara, namun bisa menjadi permanen jika sudah merusak bagian vital dari telinga.

Terutama suara keras, seperti menjadi bahaya mendengarkan musik keras yang dapat merusak bagian dalam telinga yang disebut koklea.

Suara keras dapat merusak sel dan membran di dalam koklea. Bahaya mendengarkan suara keras dalam waktu lama menyebabkan sel-sel ini mati bahkan hanya dalam sekali paparan suara keras.

Bahkan efek berbahaya pada telinga masih berlanjut setelah kebisingan berhenti.

 

Bahaya Sering Mendengarkan Musik Terlalu Keras
Sumber foto: Understanding Hearing Loss in Children (YouTube: Nemours)
Bahaya Sering Mendengarkan Musik Terlalu Keras
Sumber foto: Understanding Hearing Loss in Children (YouTube: Nemours)

Sel-sel Rambut Rusak Akibat Bahaya Mendengarkan Musik Keras

Rata-rata orang dilahirkan dengan jumlah sel-sel rambut sebanyak 16.000 sel rambut di dalam koklea mereka.

Sel-sel ini lah yang bertugas utnuk mendorong otak menangkap pesan pada suara.

Sebanyak 30% – 50% sel rambut bisa rusak ketika sudah mendapat gangguan pendengaran, bahkan sebelum di tes pendengaran.

Gangguan pendengaran menyebabkan sel-sel rambut rusak dan tidak dapat diperbaiki.

Setelah Anda selesai menonton konser atau pertandingan olahraga, mungkin untuk sesaat Anda mendengar dering dalam telinga, atau suara seperti teredam hingga Anda tidak bisa mendengar bisikan.

Pendangaran normal ketika menghadapi keadaan ini, maka akan kembali akan kembali normal setelah beberapa jam.

Tetapi, jika Anda sudah mengalami gangguan pendengaran, maka seterusnya Anda akan kesulitan memahami kata-kata yang diucapkan orang-orang, meski di tempat yang tenang.

Bahaya Sering Mendengarkan Musik Terlalu Keras
Photo by Henry Be on Unsplash

Mendengarkan Musik dengan Headphone

World Health Organization (WHO) sudah menerangkan, bahwa milyaran orang di dunia bisa mengalami gangguan pendengaran karena mendenganrakan menggunakan headphone.

Mulai dari dewasa, remaja, bahkan anak-anak bisa mengalami resiko kehilangan pendengaran, meski sejak dini.

Bukan hanya sementara, melainkan bahaya mendengarkan musik keras apalagi menggunakan headphone, bisa menyebabkan gangguan pendengaran yang bersifat jangka panjang.

Berikut ini bahaya mendengar musik keras dengan headphone terlalu sering:

1. Tinnitus

Tinnitus merupakan salah satu yang paling sering dialami, terutama oleh dewasa usia 55 tahun ke atas.

Tinnitus disebabkan oleh terpapar mendegarkan kebisingan yang terlalu keras. Akibatnya telinga jadi sering mendengar suara mendenging, mendengung, dan menderu pada telinga.

Kerusakan sel-sel rambut koklea merupakan salah satu penyebabnya. SInyal suara yang dikirimkan ke otak yang merupakan tugas dari koklea, tidak berhasil tersampaikan.

2. Hyperacusis

Hyperacusis merupakan peningkatan kepekaan terhadap suara lingkungan normal. Sebanyak 63 persen pasien tinnitus juga menderita hiperakusis.

3. Hearing-loss

Hearing-loss atau kehilangan pendengaran bisa terjadi sebagai bahaya mendengarkan musik keras dengan volume lebih besar dari 85-90 desibel setiap hari dan dalam waktu lama.

Gangguan ini juga bisa disebut NIHL (Gangguan Pendengaran Akibat Kebisingan). Gangguan tersebut dapat bersifat sementara atau permanen.

Bahaya Mendengar Musik Keras Pada Kesehatan

Bahaya Sering Mendengarkan Musik Terlalu Keras
Photo by jesse orrico on Unsplash

1. Bisa Menyebabkan Gagal Jantung

Menurut sebuah studi baru dari Pusat Medis Universitas Mainz Jerman, peningkatan jumlah kebisingan sebenarnya dapat membuat jantung Anda keluar dari ritme.

Kondisi tersebut adalah fibrilasi atrium, detak jantung yang tidak teratur ini dapat menyebabkan pembekuan darah, stroke, dan bahkan gagal jantung.

“Apa pun yang dapat membuat agitasi, iritasi, atau perubahan tekanan darah dapat memicu fibrilasi,” jelas Dr. Shilpi Agarwal, dokter kedokteran keluarga bersertifikat di Washington.

“Tidak mengherankan bahwa suara yang mengganggu, atau suara bising secara umum ketika seseorang mencari ketenangan, dapat memicu hal ini pada sistem jantung,” lanjutnya.

2. Otak Meradang

Dalam beberapa tahun terakhir, para ahli telah menemukan bahwa suara keras bisa lebih menyakitkan daripada telinga Anda.

Lagi-lagi hal ini disebabkan karena sinyal informasi yang ditransfer dari sel-sel rambut tidak berhasil dikirim, malah menyebabkan reaksi inflamasi di dalam otak itu sendiri.

Akibatnya, gangguan pendengran tersebut berakibat atas hilangnya kognisi, seperti demensia.

3. Suasana Hati Tidak Baik

Sebenarnya bukan hanya suara keras seperti menonton konsert atau mendengar musik dengan headphone¸suara lain juga bisa menganggu kita.

Seperti misalnya setiap saat harus mendengarakan suara alarm, suara pesawat lewat, atau suara bunyi kereta api ketika hendak lewat dapat sangat menggangu pendengaran.

Akibarnya suara-suara mengganggu tersebut bisa membuat kita merasa cemas, hinggu memicu sakit mental.

Kesimpulan

Bahaya mendengarkan musik keras dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Bukan hanya tidak lag bisa mendengar, tapi gangguan pendengaran juga termasuk kesulitan untuk memahami kata-kata.

Contoh aktivitas yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran adalah mendengarkan musik dengan headphone, menonton konsep, dan pertandingan sepak bola.

Namun, suara lain yang tidak bisa dhindari seperti alarm deadline, bunyi pesat lewat, kereta api, juga bsia memicu gangguan kesehatan mental karena menimbulkan kecemasan.

Anda bisa berkonsultasi dengan konsultan profesional dari AQM Hearing Center untuk mencari lebih jauh jika Anda terpapar gangguan pendengaran.

Ingin konsultasi lebih dekat?