Kisah Inspiratif Orang Tuli yang Meraih Prestasi di Bidang Olahraga

Memiliki kekurangan fisik artinya kesempatan meraih cita-cita juga semakin kecil. Namun, kisah inspiratif orang tuli berikut ini akan membuktikan jika pernyataan tersebut salah. 

Olahraga merupakan aktivitas yang membutuhkan kondisi fisik yang bagus. Lalu bagaimana jika seseorang mengalami kesulitan mendengar atau tuli?

kisah inspiratif orang tuli

Kisah Inspiratif Orang Tuli yang Menjadi Atlet

Kehilangan pendengaran tidak menjadi halangan untuk berprestasi. Beberapa atlet ini membuktikan jika kekurangan mereka bukanlah penghalang untuk mencapai cita-cita.

1. Shelley Beattie

Kisah pertama berasal dari seorang binaragawan bernama Shelley Beattie. Selain binaragawan, Shelley juga merupakan seorang aktris dan pernah tampil di acara televisi “American Gladiators” sebagai Siren pada tahun 1992-1998. 

Shelley bukanlah seseorang yang tuli sejak lahir. Ia kehilangan pendengarannya saat usia tiga tahun karena overdosis aspirin. 

Shelley berusaha menyembunyikan kekurangannya tersebut selama di sekolah. Namun, pada akhirnya ia merasa frustasi dan mencoba terjun ke dunia olahraga. Ia juga mulai belajar bahasa isyarat. 

Shelley mendapat juara ketiga pada ajang bergengsi untuk pertunjukan binaragawan profesional wanita yaitu Ms. International dan Ms. Olympia. 

Ia juga pernah menjadi pembicara di Better Hearing Institute. Ia memotivasi orang-orang tuli untuk melakukan apapun yang mereka mau dan mewujudkan cita-citanya walaupun memiliki kekurangan. 

2. Tamika Catchings

Tamika Catchings adalah seorang pemain basket profesional berasal dari New Jersey. Ayahnya yang bernama Harvey Catchings juga merupakan mantan pemain NBA. 

Berbeda dengan Shelley Beattie, Catchings lahir dengan kemampuan mendengar yang kurang. Ia juga menggunakan alat bantu dengar sejak masih kecil. 

Catchings telah menjadi pemain basket profesional di WNBA selama 16 tahun. Pada tahun 2016 ia memilih untuk pensiun. 

Catchings memimpin Indiana Fever ke kejuaraan WNBA pada tahun 2012 dan mendapat empat medali emas pada tahun 2004, 2008, 2012, dan 2016. 

Pada tahun 2016, Catchings merilis autobiografi berjudul “Catch A Star: Shining Through Adversity to Become A Champion.” Kini, ia bekerja sebagai Wakil Presiden Basketball Operations dan General Manager untuk Indiana Fever.

3. Derrick Coleman

Kisah inspiratif ketiga berasal dari Derrick Coleman. Derrick Coleman adalah mantan pemain sepak bola profesional di NFL. 

Ketika berusia tiga tahun, Derrick kehilangan pendengarannya karena faktor genetik. Oleh karena itu, ia menggunakan alat bantu dengar sejak kecil dan berkomunikasi dengan membaca gerak bibir lawan bicara. 

Di awal karirnya sebagai pemain sepak bola, Derrick tidak dipilih untuk bermain karena pendengarannya. Namun, pada akhirnya ia menjadi pemain ofensif tuli pertama di NFL. 

Kemampuan sepak bolanya semakin diakui dan akhirnya pada tahun 2012 ia dikontrak oleh Seattle Seahawks. Derrick juga menjadi bagian dari kemenangan pada Super Bowl XLVIII (48) pada tahun 2014.

4. Curtis Pride

Curtis Pride adalah seorang pemain baseball profesional pada MLB. Ia kehilangan pendengarannya sejak lahir dan dapat membaca gerak bibir lawan bicaranya. Untuk membantunya dalam berkomunikasi, Curtis belajar bahasa isyarat America. 

Curtis begitu berbakat di bidang olahraga. Selain baseball, ia juga unggul pada basket dan sepak bola serta berpartisipasi pada gulat, renang, dan gymnastics. 

Pada tahun 1986, Curtis melanjutkan pendidikan di bidang basket dengan beasiswa di William and Mary College di Williamsburg, Virginia. Namun, pencari pemain baseball tertarik dengan Curtis dan menemukan cara agar Curtis tetap dapat meneruskan pendidikannya selagi bermain untuk Kingsport Mets of Appalachian League.

Pada tahun 2008, Curtis pensiun dan akhirnya menjadi pelatih bisbol di Universitas Gallaudet. Ia kemudian diangkat menjadi Ambassador MLB untuk inklusi.

5. Ashley Fiolek

Ashley Fiolek adalah seorang pembalap motocross dari Florida. Ia adalah seorang penyandang tuna rungu dan berkomunikasi dengan bahasa isyarat Amerika. 

Ashley besar di Florida dan bersekolah di Florida School. Namun, pada akhirnya ia sekolah di rumah atau homeschooling. 

Ashley menjadi pembalap motocross profesional ketika berusia 17 tahun. Ia mendapatkan juara pertama kali ketika berusia 18 tahun. Menginjak usia 21 tahun, ia berhasil meraih tiga kemenangan pada kejuaraan motocross.

Ketika melakukan balap motocross, Ashley mengandalkan getaran pada sepedanya. Menurutnya, hal itu lah yang menyebabkan dirinya seakan menjadi satu kesatuan dengan sepedanya. Selain itu, ia juga belajar melacak pergerakan pengendara lain dengan memperhatikan bahasa tubuh mereka.

6. Terrance Parkin

Kisah inspiratif orang tuli berikutnya berasal dari Terrance Parkin. Ia adalah seorang perenang tuli yang berasal dari Zimbabwe. 

Terrance ikut kedua orang tuanya pindah ke Afrika Selatan. Ia melanjutkan sekolahnya di sekolah untuk orang tuli di Durban. 

Ketika berusia 12 tahun, Terrance melihat Olympic Games 1992 dan bermimpi menjadi perenang. Di sekolahnya yang baru, ia terlibat dalam berbagai olahraga dan aktivitas termasuk renang. 

Terrance mendapatkan berbagai juara dalam perlombaan renang. Pada Sydney Olympics tahun 2000, ia meraih medali perak untuk renang gaya dada 200m. 

Selain itu, Terrance juga mendapat total 33 medali emas pada Deaflympics Games. Ia menjadi atlet Deaflympics paling sukses sejak dimulainya permainan pada tahun 1924. 

Penutup

Itu dia beberapa atlet yang memiliki masalah pada pendengaran mereka. Jadi, jangan jadikan keterbatasan Anda menjadi penghalang untuk mewujudkan mimpi Anda. 

Jika Anda sedang mencari produk alat bantu dengar, Anda bisa mengunjungi AQM Hearing Center

Sumber Foto : Photo by Jim De Ramos

Ingin konsultasi lebih dekat?