Hubungan antara kehilangan pendengaran dan gangguan kognitif

Anda mengalami kehilangan pendengaran? Bisa jadi terjadi gangguan kognitif pada diri anda. Berikut hubungan antara kehilangan pendengaran dan gangguan kognitif.

Kehilangan pendengaran merupakan kondisi gangguan pendengaran yang menyebabkan telinga kesulitan untuk menerima suara dengan baik. Mengalami gangguan pendengaran dapat sebagai faktor resiko pada gangguan kognitif. Hal ini terjadi pada seseorang yang telah memasuki usia lanjut. Gangguan pendengaran diidentifikasi sebagai kondisi terkait usia yang dimodifikasi dengan demensia.

Gangguan pendengaran dan gangguan kognitif merupakan kondisi dengan kejadian signifikan pada seseorang yang mengalami perubahan usia (menua). Pendengaran berhubungan dengan kognitif, apabila keduanya mengalami gangguan akan menunjukkan adanya resiko demensia lebih tinggi pada pasien. Demensia merupakan kondisi seseorang kesulitan berpikir dan kehilangan memori. Kondisi ini berkaitan dengan penyakit pada otak seperti Alzheimer dan stroke. Gangguan pendengaran terkait dengan usia dipengaruhi oleh perubahan otak yang dipercepat dan penurunan volume pendengaran.

Hubungan Antara Gangguan Pendengaran dan Gangguan Kognitif

Gangguan pendengaran akibat usia dikaitkan tidak hanya dengan gangguan kognitif, tetapi juga dengan kondisi lain seperti depresi, sulit mengatur emosi, dan lain-lain. Demensia dan gangguan pendengaran dipengaruhi pula oleh pola interaksi lingkungan terutama pada lingkungan yang bising. Selain itu, gangguan pendengaran pada orang lanjut usia dapat meningkatkan kemungkinan bentuk gejala psikotik dan halusinasi pada penderita gangguan kognitif. Beberapa hal lain seperti gangguan sensorik berupa visual dan pendengaran.

1. Kehilangan Pendengaran dan Kognitif sebagai Epidemiologi

Kondisi kehilangan pendengaran dan kognitif sering terjadi pada seseorang yang memasuki usia lanjut. Beban gangguan pendengaran terus bertambah untuk peningkatan paparan suara keras selama hidup dan untuk peningkatan harapan hidup. Gangguan pendengaran dan gangguan kognitif adalah kondisi yang berkaitan dengan usia sering terjadi secara bersamaan. Saat ini kedua gangguan yaitu pendengaran dan kognitif terus bertambah dan meningkat setiap tahunnya. WHO telah mencatat bahwa kondisi tersebut menjadi tantangan global terbesar untuk perawatan kesehatan dan sosial saat ini.

2. Berkaitan dengan kerusakan pendengaran Sensorineural

Kondisi kehilangan pendengaran dan gangguan kognitif ini terjadi pada seseorang yang berada pada usia lanjut. Mekanisme sel-sel yang tidak berfungsi dengan baik menyebabkan kerusakan pendengaran dan tergantung pada bagian jalur pendengaran yang terkena dapat muncul dalam bentuk yang berbeda. Gangguan pendengaran sensorineural diklasifikasikan terjadi pada koklea atau saraf koklea dan kondisi ini berkaitan dengan gangguan kognitif.

Beberapa hal lain seperti presbikusis atau kondisi gangguan pendengaran akibat usia lanjut terjadi akibat kerusakan sel-sel rambut luar dan pergantian basal koklea. Gangguan pada pendengaran berupa presbikusis dapat menyebabkan gangguan berupa atrofi otak akibat kerusakan pembuluh darah yang disebabkan oleh penuaan.

Atrofi otak merupakan salah satu hubungan yang terjadi pada penurunan kognitif, alzheimer, dan gangguan pendengaran. Penurunan kognitif terjadi sebagai penurunan fungsi kognitif akibat usia. Ketika penurunan kognitif lebih parah dari yang diperkirakan maka akan menimbulkan penyakit lain yang berkaitan dengan pendengaran dan otak.

Gangguan pendengaran sensorineural pada usia lanjut menyebabkan ingatan seseorang bekerja lebih pendek. Selain itu, penyakit psikologis dapat berdampak pada fungsi ingatan dan usia lansia lebih rentan dalam masalah ini.

3. Kehilangan pendengaran dan gangguan kognitif dapat menyebabkan perubahan fungsi otak.

Pendengaran dan kognitif bekerja sebagai mekanisme yang berkaitan kausal. Keduanya membentuk semacam lingkaran dua arah dimana di satu sisi kehilangan pendengaran melibatkan perubahan struktural dan fungsional pada otak. Disisi lain, penurunan kognitif akan berkorelasi dengan suia yang menyebabkan kehilangan pendengaran dan menyebabkan hilangnya persepsi dan pemahaman verbal. Kehilangan pendengaran dan gangguan pada kognitif dapat menyebabkan perubahan struktur otak dan fungsi otak karena kedua bagian ini saling berkorelasi.

4. Kehilangan pendengaran dan gangguan kognitif menyebabkan peningkatan beban kognitif

gangguan pendengaran dapat meningkatkan upaya kognitif untuk memproses dan memahami ucapan karena input sensorik berkurang atau terdistorsi. Hal ini menyebabkan otak untuk bekerja lebih keras. Beban kognitif yang berlebihan untuk pemrosesan persepsi pendengaran dalam sehari-hari menyebabkan perubahan struktural otak yang relevan dan degenerasi saraf yang merugikan proses kognitif lain seperti memori kerja.

5. Perubahan struktur otak akibat kehilangan pendengaran dan gangguan kognitif

Gangguan pendengaran berkaitan dengan perubahan otak. Hal ini ditunjukkan bahwa gangguan pendengaran berkorelasi dengan penurunan volume seluruh otak dan korteks serebral pendengaran primer pada lobus temporal. Mengalami gangguan pendengaran akan terjadi peningkatan rangsangan pada organ indera lainnya menyebabkan peningkatan volume kompensasi di area lain mengikuti reorganisasi kortikal lintas modal yang mencerminkan kemampuan otak untuk mengkompensasi perubahan atau disfungsi indera lain melalui mekanisme neuroplastisitas.

Gangguan pendengaran juga dapat menyebabkan sistem adaptasi kompensasi secara signifikan mengurangi kemampuan seseorang untuk memahami ucapan dan bahkan dengan ganggua pendengaran ringan dapat menyebabkan pendengaran di otak menjadi lemah.

6. Gangguan pendengaran dan gangguan kognitif menyebabkan faktor resiko penyakit

Mengalami kehilangan pendengaran berhubungan dengan gangguan kognitif menimbulkan faktor resiko penyakit seperti kardiovaskilar dan stroke. Kehilangan pendengaran menyebabkan otak bekerja lebih keras dan otak mengalami kerentanan terhadap stres oksidatif atau mengalami ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan memicu terjadinya penyakit alzeimer.

7. Kehilangan pendengaran dan gangguan kognitif menyebabkan seseorang melakukan pelepasan sosial

Seseorang dengan kondisi kehilangan pendengaran dan gangguan kognitif lebih menarik dirinya dari lingkungan sosial. Interaksi sosial dengan kondisi gangguan pendengaran lebih sulit untuk menangkap percakapan dari kebisingan latar belakang lingkungan. Kesulitan komunikasi akibat gangguan pendengaran mendorong seseorang untuk menyendiri yang dianggap sebagai faktor resiko gangguan kognitif, mengurangi stimulasi kognitif, apatis dan menyebabkan depresi.

Demikian informasi mengenai hubungan antara kehilangan pendengaran dan gangguan kognitif dari AQM Hearing Center. Semoga dari informasi yang dituliskan dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

AQM Hearing Center merupakan jasa layanan yang menyediakan alat bantu dengar, konsultasi gangguan pendengaran, dan tes pendengaran yang dapat membantu penderita gangguan pendengaran. Jika anda membutuhkan layanan tersebut anda dapat mengunjungi website AQM Hearing Center karena AQM Hearing Center menjadi solusi terbaik untuk gangguan pendengaran.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?