Jenis-jenis Tingkat Kebisingan Suara

Menjaga kesehatan telinga tidak hanya dilakukan dengan rajin membersihkan kotoran telinga. Kamu juga perlu tahu tingkat kebisingan suara yang bisa diterima oleh telinga agar tidak menyebabkan kemampuan pendengaran berkurang bahkan rusak.

Masih banyak orang yang abai dengan pentingnya menjaga seberapa banyak intensitas suara yang bisa diterima oleh telinga. Salah satu contohnya yaitu mendengarkan musik melalui earphone atau headphone dengan volume keras dalam waktu yang cukup lama.

Penurunan kualitas pendengaran telinga juga terjadi secara bertahap. Itulah sebabnya, masih banyak pula orang yang tidak menyadari bahkan mengabaikan kesehatan telinga ini.

Terapi Perkembangan Mendengar

Tingkat Kebisingan Suara

Setiap suara memiliki tingkatannya masing-masing. Tingkatan suara tersebut bisa dinilai berdasarkan intensitas kebisingannya dengan skala berupa desibel (dB).

Intensitas suara terkecil adalah 0 dB. Suara yang memiliki skala di bawah 0 dB tidak akan bisa didengar oleh telinga manusia.

Sementara itu suara dengan intensitas yang keras bisa mencapai lebih dari 100 dB. Semakin tinggi skala desibel suara, maka suara yang terdengar oleh telinga pun akan semakin keras. Seseorang yang terlalu sering mendengar suara dengan skala desibel yang tinggi dalam waktu yang cukup lama, akan lebih mudah berisiko mengalami penurunan kualitas pendengaran.

Lalu, suara apa saja sih yang bisa manusia dengar? Berikut ini adalah tingkatan suara dalam skala desibel dari yang paling aman untuk telinga dengar hingga yang paling bahaya untuk telinga dengar dalam jangka waktu yang lama.

1. Skala 0-10 dB

Tingkat suara yang pertama yaitu 0-10 dB. Suara dengan tingkatan ini merupakan suara paling rendah yang bisa didengar oleh telinga manusia.

Tingkat kebisingan 0 dB merupakan keadaan terjadi keheningan total. Oleh karena itulah, telinga manusia tidak akan bisa mendengar suara yang tingkat kebisingannya kurang dari 0 dB.

2. Skala 20 dB

Tingkatan suara yang kedua yaitu suara dengan skala kebisingan 20 dB. Suara dengan skala 20 dB ini mampu menciptakan keadaan yang tenang dan damai. Contohnya yaitu suasana tenang di desa pada pagi hari atau desiran air danau.

3. Skala 30 dB

Tingkatan suara selanjutnya memiliki skala kebisingan 30 dB. Suara dengan tingkatan ini masih tergolong pelan, misalnya seperti suara bisikan.

4. Skala 40-50 dB

Ada juga tingkatan suara dengan skala kebisingan antara 40 hingga 50 dB. Tingkatan kebisingan suara ini merupakan batas akhir suara yang aman untuk didengar oleh telinga manusia. Contoh suara dengan skala 40 hingga 50 dB ini adalah suara percakapan.

5. Skala 60 dB

Tingkatan suara berikutnya yaitu suara dengan skala 60 dB. Suara dengan tingkat kebisingan ini mulai menganggu kesehatan telinga apabila didengar dalam jangka waktu yang terlalu lama. Contoh keadaan dengan tingkat kebisingan 60 dB adalah saat terjadi percakapan dengan berteriak.

6. Skala 70 dB

Kategori tingkatan suara selanjutnya memiliki skala kebisingan mencapai 70 dB. Tingkatan suara ini sudah bisa dikategorikan pada suara dengan intensitas sangat keras. Contoh suara dengan skala 70 dB adalah suara dari mesin penyedot debu ketika dinyalakan.

7. Skala 80 dB

Tingkatan suara berikutnya memiliki tingkat kebisingan hingga 80 dB. Suara dengan tingkatan ini juga masih tergolong dalam suara sangat keras.

Contoh suara dengan tingkat kebisingan yang tinggi ini adalah suara lalu lintas kendaraan yang padat. Suara lalu lintas kendaraan yang padat dengan tingkat kebisingan yang tinggi ini bisa kita dengar ketika kita mengendarai motor atau berjalan kaki. Sebab, jika kita berada di mobil, bus, atau kendaran tertutup lainnya, suara lalu lintas padat yang kita dengar akan memiliki tingkat kebisingan suara yang lebih rendah.

Oleh karena itulah, kamu bisa menggunakan penutup telinga atau earmuff sebagai pelindung telinga ketika kamu berada di lalu lintas kendaraan yang padat.

8. Skala 90 dB

Tingkat suara selanjutnya yaitu suara dengan intensitas kebisingan 90 dB. Suara yang memiliki intensitas kebisingan di atas 80 dB memiliki potensi yang lebih besar untuk merusak pendengaran telinga.

Selain merusak pendengaran, suara dengan tingkat kebisingan yang tinggi ini juga akan menganggu kenyamanan telinga. Contoh suara dengan kebisingan mencapai 90 dB adalah suara mesin pemotong rumput atau penghalus permukaan kayu.

9. Skala 100 dB

Berikutnya adalah suara dengan tingkat kebisingan 100 dB. Suara dengan tingkat kebisingan yang tinggi ini bisa didengar dari suara mesin pabrik atau mesin pada kontraktur bangunan.

10. Skala 110-120 dB

Ada juga tingkatan suara lebih dari 100 dB, yaitu suara dengan tingkat 110-120 dB. Suara yang mampu merusak pendengaran ini berasal dari suara di dalam diskotik, konser musik rock, dan klakson mobil

11. Skala 130 dB

Tingkatan suara selanjutnya memiliki skala kebisingan hingga 130 dB. Suara dengan skala desibel ini sudah tergolong dalam suara yang menyakitkan. Contoh suara dengan tingkatan ini adalah suara pesawat yang akan lepas landas dan suara sirine.

12. Skala 140 dB

Tingkat suara yang terakhir yaitu suara dengan skala kebisingan mencapai 140 dB. Tingkatan ini merupakan ambang maksimal tingkat kebisingan yang bisa didengar oleh telinga manusia. Contoh suara dengan intensitas kebisingan ini yaitu suara tembakan dan mesin jet.

Penutup

Itu dia 12 tingkat kebisingan suara yang aman hingga berbahaya untuk kesehatan pendengaran. Kamu juga bisa melakukan tips untuk mempertajam pendengaran agar kualitas pendengaran telinga selalu terjaga. Temukan berbagai artikel menarik lainnya tentang indra pendengaran manusia di AQM Hearing Center.

Ingin konsultasi lebih dekat?