Ini Dia 5 Perbedaan Kolesteatoma dan Otosklerosis, Anda Wajib Tahu!

Perbedaan kolesteatoma dan otosklerosis ini penting diketahui. Hal itu karena sama-sama menyerang struktur tulang bagian tengah sehingga diagnosis yang tepat sangat diperlukan. Ada yang mengira jika penyakit yang dialaminya ini adalah otosklerosis padahal kolesteatoma begitu pula sebaliknya.

Mengedukasi masyarakat tentang gangguan pendengaran dan penyakit yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran ini penting. Salah satu edukasi yang bisa diberikan adalah menjelaskan apa itu kolesteatoma dan otosklerosis, selain itu juga mengedukasi hal lainnya yang berhubungan dengan kedua penyakit ini seperti gejala, pengobatan dan sebagainya.

Penyebab

Perbedaan Kolesteatoma dan Otosklerosis

Perbedaan pertama kolesteatoma dan otosklerosis terletak pada penyebabnya. Meski sama-sama menyerang tulang telinga bagian tengah namun penyebab kolesteatoma dan otosklerosis ini berbeda.

Kolesteatoma ini disebabkan oleh adanya tumor yang muncul di telinga bagian tengah. Tumor menyerang struktur telinga bahkan menghancurkannya sehingga menyebabkan pendengaran menjadi terganggu. Massa tumor yang semakin besar ini akan menyebabkan struktur telinga menjadi hancur.

Untuk otosklerosis ini disebabkan oleh telinga yang tidak normal. Tidak ada pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak mengalaminya karena terjadi begitu saja.  Otosklerosis bisa terjadi ketika tulang di telinga bagian tengah tumbuh tidak normal.

Penderita

Perbedaan kolesteatoma dan otosklerosis selanjutnya adalah pasiennya. Otosklerosis ini bisa dialami usia 15 sampai dengan 30 tahun. Penyakit satu ini bisa dimulai dari gangguan ringan sampai berat. Untuk kolesteatoma ini akan dialami masyarakat dengan rata-rata usia 34 sampai dengan 49 tahun. Yang beresiko mengalami penyakit ini adalah orang  dewasa sampai usia tua. Namun pada kondisi yang sangat jarang kolesteatoma ini bisa dialami oleh anak-anak.

Faktor Risiko

Perbedaan kolesteatoma dan otosklerosis selanjutnya adalah faktor risiko.  Kolesteatoma ini memiliki peluang besar dialami oleh orang yang mengalami infeksi berulang. Penyakit satu ini bisa disebabkan karena adanya gangguan pada saluran penghubung telinga tengah dan belakang rongga hidung. Saluran ini digunakan untuk menyamakan tekanan yang ada di dalam maupun di luar telinga. Oleh sebab itu jangan pernah membiarkan infeksi telinga tengah pada diri Anda terjadi berulang-ulang.

Otosklerosis penyebabnya didominasi oleh faktor genetik. Penyebab ini menjadi yang paling umum karena diturunkan dari orang tua ke anak. Tidak hanya itu saja penyebabnya juga disebabkan oleh jenis kelamin. Baik pria atau wanita ini akan sama-sama mengalami penyakit otosklerosis.  Dilihat dari gendernya, wanita ini jauh beresiko dibandingkan pria.

Wanita hamil juga beresiko untuk mengalami penyakit ini. Wanita hamil akan mengalami gejala yang lebih berat  jika mengalaminya. Penyebab terakhir adalah masalah kesehatan tertentu. Anda yang mengalami infeksi campak dan mengalami gangguan sistem imun akan rentan mengalami penyakit ini.

Pengobatan

Dibandingkan dengan kolesteatoma, penyakit otosklerosis memiliki pengobatan lebih beragam.  Baik kolesteatoma dan otosklerosis bisa diobati dengan operasi. Jika kolesteatoma operasi ini digunakan untuk mengangkat massa tumor sedangkan pada otosklerosis operasi digunakan untuk mengangkat tulang stapes kemudian digantikan dengan implan. Otosklerosis ini juga  bisa diobati dengan implan koklea, obat, menggunakan amplifikasi dan observasi untuk gejala yang ringan.

Gejala yang Berbeda

Kolesteatoma dan otosklerosis ini menyerang telinga bagian tengah namun akan menimbulkan gejala yang berbeda. Untuk kolesteatoma gejala yang ditimbulkan adalah lendir di dalam telinga yang baunya busuk. Hal ini juga bisa dialami oleh orang yang mengalami gendang telinga pecah atau robek.

Jika tidak segera diatasi akan menyebabkan tulang telinga tengah menjadi hancur. Gejala lainnya yang akan Anda alami adalah kesulitan mendengar, sakit yang sangat di dalam telinga dan terakhir sering mengalami telinga bengkak.

Khusus otosklerosis memiliki gejala seperti pendengaran yang menurun. Awalnya penurunan pendengaran hanya pada satu telinga namun kelamaan menyerang kedua telinga. Yang menjadi ciri khas dari otosklerosis Anda akan kesulitan mendengar suara rendah atau bisikan, sering bersuara pelan karena suaranya terdengar keras, mengalami pusing dan tinnitus. Yang terakhir adalah mudah mendengar saat sedang bising.

Demikianlah perbedaan kolesteatoma dan otosklerosis, untuk mengetahui gangguan atau masalah pendengaran penting bagi Anda untuk mengecek kemampuan pendengaran secara rutin karena masalah pendengaran ini terjadi secara bertahap tidak langsung berat atau parah,  Anda bisa mengecek kemampuan pendengaran Anda di AQM Hearing Center, klinik  gangguan pendengaran satu ini memiliki layanan yang lengkap mulai dari konsultasi masalah pendengaran sampai dengan alat bantu dengar, hubungi kontak untuk konsultasi lebih lanjut.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?