Mengenal Gejala Otosklerosis

Penyakit telinga ada beragam jenisnya, salah satunya adalah otosklerosis. Mengingat beragam penyakit telinga dapat menyerang siapa saja maka sebaiknya kita harus memelihara kondisi telinga kita agar terhindar dari berbagai macam gangguan pendengaran atau bahkan penyakit telinga. Ingin tahu lebih detail penjelasan mengenai penyakit dan gejala otosklerosis? Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Pengertian Otosklerosis

Otosklerosis merupakan penyakit telinga akibat terjadi penumpukan jaringan pada tulang telinga bagian tengah dan dalam yang mencegah tulang stapes menghantarkan suara. Kondisi seperti ini mampu mengakibatkan terjadinya gangguan pendengaran, mulai dari gangguan ringan hingga berat. Penyakit otosklerosis ini paling sering terjadi pada wanita berusia 15–30 tahun.

Pada penderita otosklerosis, terjadi pertumbuhan tulang yang abnormal mampu menyebabkan tulang-tulang pendengaran seperti maleus, incus, dan stapes tidak bisa bergetar sebagaimana mestinya karena mengalami kekakuan. Hal ini akan mengakibatkan gelombang suara tidak mampu mencapai telinga bagian dalam dan saraf pendengaran sehingga terjadi gangguan pada pendengaran dan kemampuan pendengaran berkurang.

Penyebab Otosklerosis

Antara ketiga tulang pendengaran (maleus, inkus, dan stapes), jenis tulang yang paling sering mengalami kekakuan adalah tulang stapes. Penyebab otosklerosis saat ini terjadi karena adanya kelainan genetik akibat keturunan dari orang tua. Apabila salah satu orang tua mengalami penyakit telinga ini, maka kemungkinan sekitar 50 % anak yang dilahirkan juga akan mengalami penyakit tersebut.

Selain faktor genetik, penyebab lain adalah karena infeksi campak. Oleh karenanya orang yang pernah mendapatkan imunisasi campak akan memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami penyakit ini. Wanita juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita penyakit telinga ini, terlebih pada saat hamil. Saat kondisi hamil akan cenderung merasakan gejala yang lebih berat. Gangguan sistem kekebalan tubuh juga menjadi salah satu penyebab terjadinya otosklerosis.

Gejala Otosklerosis

Sama seperti penyakit telinga lainnya, otosklerosis juga akan menimbulkan beberapa gejala seperti:

  • Telinga berdengung (tinnitus)
  • Kepala pusing atau terasa seperti melayang
  • Keseimbangan terganggu
  • Menderita gangguan pendengaran yang semakin lama akan semakin memburuk
  • Sulit untuk mendengar suara yang rendah dan bisikan
  • Cenderung berbicara dengan suara pelan, karena suara sendiri terdengar keras
  • Cenderung lebih mudah mendengar saat suasana di sekitar sedang bising

Penanganan Otosklerosis

Apabila Anda mengalami gejala-gejala penyakit tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter THT. Dokter akan melakukan wawancara medis menyeluruh, memeriksa kondisi telinga Anda, menguji kemampuan mendengar, dan melakukan peninjauan riwayat kesehatan Anda dan keluarga. Selain itu dokter juga akan melakukan serangkaian tes pencitraan seperti foto rontgen atau CT scan untuk melihat bagian dalam telinga secara lebih jelas agar mudah mendiagnosis penyakit atau gangguan yang terjadi pada telinga.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fungsi pendengaran dengan menggunakan alat bernama audiogram dan lanjut melakukan pemeriksaan untuk melihat keadaan telinga bagian tengah menggunkaan alat tympanogram.

Namun, hingga saat ini belum ada pengobatan yang terbukti mampu menyembuhkan otosklerosis. Beberapa penanganan yang dapat dilakukan oleh dokter untuk menangani penyakit otosklerosis antara lain:

  1. Observasi: Tindakan ini dilakukan apabila penyakit tidak terlalu parah dan penurunan fungsi pendengaran tidak terlalu berat serta tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Biasanya dokter akan meminta Anda untuk konsultasi rutin sesuai jadwal agar dokter bisa memantau kondisi otosklerosis dan menguji pendengaran Anda secara berkal
  2. Amplifikasi: Melakukan pemasangan alat bantu dengar (ABD). Alat bantu dengar berfungsi untuk membantu mengamplifikasi suara yang didengar, sehingga terdengar lebih jelas, bukan untuk mengobati kondisi penyakit yang terjadi.
  3. Pemberian Obat: Menghindari obat-obatan yang mengandung estrogen dapat membantu mencegah dan mengatasi otosklerosis. Pemberian suplemen sodium florida juga berfungsi untuk mengurangi kekakuan pada tulangpendengaran.
  4. Operasi:Tindakan operasi yang dilakukan untuk mengatasi otosklerosis yakni stapedektomi. Stapedektomi yakni tindakan operasi pengangkatan tulang stapes yang telah mengalami kerusakan atau kekakuan untuk digantikan dengan implan (tulang stapes buatan).
  5. Implan Koklea: Koklea merupakan bagian dari telinga dalam kelanjutan dari tulang pendengaran (maleus, incus, stapes). Koklea akan diangkat dan digantikan dengan koklea buatan. Tindakan ini dilakukan apabila otosklerosis tidak hanya terjadi pada tulang pendengaran saja, tetapi juga terjadi di koklea.

Pencegahan Penyakit Otosklerosis

tips mengatasi bisul telinga 1

Sampai saat ini belum ada tindakan yang terbukti dapat mecegah terjadinya penyakit telinga yang satu ini. Namun, imunisasi campak yang lengkap dapat pula membantu mengurangi peluang terjadinya penyakit ini.

Apabila Anda mengalami gangguan pendengaran sebaiknya Anda segera memeriksakannya ke dokter khusus THT agar gangguan tidak semakin parah dan menyebabkan ketulian permanen. Penyakit otosklerosis memang sulit diketahui penyebab pastinya sehingga mampu menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Menjaga kesehatan dan melakukan pola hidup sehat menjadi suatu keharusan untuk menjaga tubuh agar selalu fit.

Apabila sudah terlanjur terkena penyakit ini dan membutuhkan alat bantu dengar maka sebaiknya mencari ABD di distributor alat bantu dengar terpercaya. Alat bantu dengar dapat Anda gunakan untuk membantu berkomunikasi. Sebaiknya cari alat bantu dengar sesuai dengan rekomendasi dokter. Anda dapat mencarinya di distributor alat bantu dengar AQM Hearing Center. Pusat alat bantu dengar AQM Hearing Center menyediakan berbagai alat bantu dengar dengan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan Anda.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?