Penyebab Congek Telinga Pada Anak Kecil dan Cara Pengobatannya

Congek telinga atau Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) merupakan peradangan kronis pada telinga bagian tengah dan rongga telinga mastoid yang disertai dengan pecahnya gendang telinga.

Ditandai dengan keluarnya cairan berbau dari telinga yang bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Menurut WHO, angka kasus OMSK di dunia bisa mencapai 65 – 330 juta orang.

Sakit OMSK juga termasuk gangguan pendengaran yang biasa terjadi pada anak-anak di seluruh dunia, bahkan bisa menular.

Gangguan pendengaran OMSK juga seringnya terjadi di Negara berkembang. Dimulai dari gangguan pendengaran, kecacatan telinga, hingga kinerja skolastik yang buruk.

Kadang-kadang bisa menyebabkan infeksi intracranial fatal dan mastoiditis akut.

Penyebab Otitis Media Kronis

OMSK sering terjadi pada anak-anak, biasanya pada usia 6- 18 bulan atau dua tahun. Penyebab dari OMSK adalah virus atau bakteri, bisa juga kombinasi keduanya.

Biasanya terjadi pada anak-anak berasal dari keluarga dengan status ekonomi rendah. .

Congek telinga atau OMSK adalah salah satu penyakit telinga yang paling umum di Asia Tenggara dengan prevalensi sekitar 5,2% pada populasi umum.

Berikut ini penyebab Otitis Media Supuratif Kronis:

1, Riwayat keturunan dari keluarga

2, Pilek bisa meningkatkan kemungkinan infeksi telinga

3, Alergi juga bisa menyebabkan peradangan pada saluran hidung dan pernafasan bagian atas, yang dapat memperbesar kelenjar gondok.

Kelenjar gondok yang membesar dapat menyumbat tuba eustachius, mencegah cairan telinga mengalir. Hal ini dapat menumpuk cairan di telinga tengah, sehingga menimbulkan congek telinga.

4, Penyakit kronis juga bisa mengembangkan infeksi telinga, terutama orang dengan desinensi imun dan penyakit pernafasan kronis, seperti cystic librosis dan asma.

Sebuah studi dilakukan pada 495 anak sekolah di distrik Bareilly, Uttar Pradesh.

Hasilnya sebagian besar pasien mengalami gangguan pendengaran sedang 43,75% dan gangguan pendengaran ringan 31,25%.

Sedang prevalensi OMSK ditemukan sebanyak 6,46% dengan tipe tubotimpani, sedang 81,25% merupakan tipe atticoantral.

bagian tengah congek telinga otitis media
Sumber foto: Otitis Media: Anatomy, Pathophysiology, Risk Factors, Types of OM, Symptoms and Treatment, Animation (YouTube: Alila Medical Media)

Dimana Telinga Bagian Tengah?

Otitis Media Kronis atau congek telinga terjadi pada infeksi telinga bagian tengah oleh virus atau bakteri, lalu mungkin Anda bertanya-tanya telinga bagian tengah itu tepatnya dimana?

Telinga tengah berada di belakang gendang telinga, yaitu membrane timpani, yang juga merupakan rumah bagi tulang-tulang halus yang membantu pendengaran.

Tulang-tulang (Ossicles) adalah terdiri atas hammer (malleus), anvil (incus), dan stirrup (stapes).

Untuk lebih jelas lagi, mari lihat gambar di bawah ini. Telinga manusia terdiri atas 3 bagian utama, yaitu telinga bagian luar, tengah, dan dalam.

  • Telinga bagian luar adalah penutup telinga bagian luar dan saluran telinga (external auditory canal).
  • Telinga tengah, yaitu ruang berisi udara antara gendang telinga (membran timpani) dan telinga bagian dalam.

Telinga bagian tengah menampung tulang-tulang halus yang mengirimkan getaran suara dari gendang telinga ke bagian telinga dalam.

  • Telinga bagian dalam, berisi labirin berbentuk siput yang mengubah getaran suara yang diterima dari telinga tengah menjadi sinyal listrik. Saraf pendengaran membawa sinyal-sinyal ini ke otak.
Telinga bagian tengah congek telinga
Photo by Jessica Flavia on Unsplash

Gejala Congek Telinga

Saat terjadi peradangan pada telinga, tentu dapat mempengaruhi kinerja tubuh, bukan hanya di telinga, tapi juga bagian tubuh lainnya.

Kondisi ini tentu akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut ini gejala congek pada telinga yang bisa Anda deteksi:

1. Nyeri Telinga

Peradangan karena bakteri menyebabkan pembengkakan hingga rasa nyeri pada telinga.

2. Keluarnya Cairan dari Telinga

Gejala ini bisanya terjadi selama lebih dari dua minggu, biasanya cairan yang keluar berwarna bening atau kekuningan berupa nanah berbau busuk.

3. Gangguan Pendengaran

Tulang telinga tengah terhubung ke saraf yang mengirim sinyal listrik sebagai suara ke otak.

Cairan di belakang gendang telinga memperlambat pergerakan sinyal listrik ini melalui tulang telinga bagian dalam.

Cairan tersebut berwarna kuning, coklat, atau putih dan bukan kotoran telinga, dapat merembes dari telinga. Keluarnya cairan ini bisa mungkin pertanda gendang telinga telah pecah (patah).

4. Kehilangan Keseimbangan

Peradangan dapat menyebabkan tekanan pada labirin telinga bagian tengah menjadi lebih besar, sehingga telinga kehilangan keseimbangan.

Hal ini membuat Anda menjadi goyah saat berjalan, sulit mempertahankan posisi benar untuk berdiri.

5. Demam

Congek telinga dapat menyebabkan suhu dari 100 ° F (38 C) hingga 104 ° F. Sekitar 50% anak-anak akan mengalami demam disebabkan oleh telinga mereka yang congek.

Pengobatan Congek Telinga

1. Pemberian Obat Antibiotik Tetes

Pemberian obat tetes antibiotic rekomendasi dokter mungkin bisa menjadi langkah awal untuk mengatasi congek telinga.

Pemberian antibiotic ini bisa dilakukan sebanyak dua kali sehari setiap hari. Salah satu contoh obatnya adalah Ciprofloxacin.

2. Pembersihan Telinga Bagian Tengah

Upaya kedua untuk mengobati congek telinga adalah dengan membersihkan telinga bagian tengah, saat ada sepihan jaringan yang menutupi telinga bagian tengah.

Jaringan ini bisa menghalangi pemberian obat antibiotic, sehingga harus dilakukan pembersihan telinga yang bisa dilakukan oleh dokter THT dengan alat-alat khusus.

3. Operasi

Langkah selanjutnya adalah melakukan operasi telinga, jika kondisi sudah semakin parah ditandai dengan gendang telinga sudah robek bahkan muncul tumor pada bagian tengah telinga.

Keberhasilan operasi telinga untuk congek relatif berjalan baik, namun potensi kambuh kembali tetap ada, sehingga disarankan untuk tetap konsultasi ke dokter.

Kesimpulan

Penyakit OMSK atau congek telinga sering terjadi pada bayi atau anak-anak berusia 6-18 bulan, biasanya terjadi pada anak dari keluarga menengah ke bawah.

Penyebabnya bisa beragam, bisa karena faktor keturunan, penyakit kronis bawaan yang menyerah saluran pernafasan, hingga down syndrome juga bisa menjadi penyebabnya.

Beberapa gejala juga bisa dikenali, namun yang paling jelas adalah keluarnya cairan seperti nanah yang berbau keluar dari telinga.

Untuk penanganan lebih serius, Anda bisa langsung menghubungi dokter THT

AQM Hearing Center menyediakan layanna konsultasi pendengaran bersama konsultan profesional, sehingga Anda bisa tahu jika memiliki gangguan pendengaran.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?