7 Alasan Utama Mengapa Alat Bantu Dengar Anda Tidak Bersuara Seperti Sebelumnya?

Apakah Anda bertanya-tanya mengapa alat bantu dengar tidak bersuara seperti sebelumnya? Hal tersebut merupakan hal yang umum terjadi. 

Gangguan pendengaran seringkali menyebabkan penderitanya sulit dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kemampuan untuk mendengar yang kurang biasanya akan menyebabkan penderitanya sulit dalam berkomunikasi dan memahami informasi atau pembicaraan

Namun, hadirnya alat bantu dengar telah memberikan manfaat bagi banyak penderita gangguan pendengaran. Dengan bantuan alat bantu dengar, orang-orang dengan gangguan pendengaran dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal. 

Alasan Alat Bantu Dengar Tidak Bersuara Seperti Sebelumnya

Penggunaan alat bantu dengar tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Agar dapat meningkatkan kemampuan mendengar, alat bantu dengar harus disesuaikan dengan kebutuhan penderita gangguan pendengaran. 

Ketika menggunakannya pertama kali, pengguna alat bantu dengar pasti akan merasa suara yang dihasilkan alat bantu dengar sangat jelas di telinga. Namun, seiring berjalannya waktu, kualitas suara yang dihasilkan tidak sebagus ketika pertama kali menggunakannya. 

Apa hal yang melatarbelakangi hal tersebut? Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa alat bantu dengar tidak bersuara seperti sebelumnya. 

1. Penumpukan Kotoran Telinga

Kotoran telinga yang menumpuk merupakan salah satu kondisi yang seringkali menyebabkan masalah pada pendengaran maupun alat bantu dengar. Apabila kualitas suara yang dihasilkan alat bantu dengar tidak sejernih ketika pemakaian pertama kali, hal itu bisa terjadi karena adanya penumpukan kotoran telinga atau serumen. 

Salah satu tanda terjadi penumpukan kotoran di saluran telinga yaitu alat bantu dengar bersiul. Mengapa bisa terjadi? 

Sebab, seharusnya suara yang telah diperkuat akan masuk jauh ke dalam saluran telinga. Namun, karena adanya kotoran telinga yang menumpuk, suara tersebut mengenai dinding kotoran telinga sehingga memantul kembali keluar dari saluran telinga dalam bentuk suara siulan. 

Apabila Anda merasakan tanda adanya penumpukan kotoran telinga yang menyebabkan masalah pada alat bantu dengar, Anda bisa menemui audiolog. Audiolog akan melakukan pemeriksaan saluran telinga Anda. 

2. Masalah Pada Baterai atau Pengisi Daya

Ada dua jenis baterai alat bantu dengar, yaitu baterai yang dapat diisi ulang dan baterai yang harus diganti. Apabila terdapat masalah pada baterai, suara yang dihasilkan alat bantu dengar pun akan bermasalah. 

Pada alat bantu dengar dengan baterai isi ulang berbasis kontak, masalah yang biasa terjadi yaitu ketika Anda meninggalkannya di dalam pengisi daya sepanjang malam. Akan tetapi, dua elektroda pada bagian bawah alat bantu dengar tidak terhubung dengan baik dengan dua elektroda yang ada pada set pengisi daya. 

Akibat yang bisa terjadi yaitu alat bantu dengar akan mati sebelum waktunya atau suara yang dihasilkan akan terputus-putus. 

Oleh karena itulah, apabila Anda ingin membeli alat bantu dengar dengan baterai yang bisa diisi ulang, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan pengisi daya tanpa kontak. Pengisi daya ini menggunakan teknologi  induksi untuk mengisi daya baterai, sehingga pengisi daya tidak memiliki elektroda. 

3. Receiver Terblokir

Suara yang telah diperkuat biasanya akan disalurkan ke saluran telinga melalui tabung tipis pada model BTE atau melalui kabel pada model RIC. Di ujung jalur tersebut, biasanya terdapat kubah silikon atau receiver. 

Saluran untuk keluarnya suara dapat terblokir akibat kotoran telinga. Namun, pada model BTE masalah tersebut dapat diatasi dengan cepat. 

Anda cukup melepaskan tabung tipis lalu menguji apakah alat bantu dengar masih mengeluarkan suara. Apabila masih, maka Anda bisa membersihkan atau mengganti tabung tipis alat bantu dengar. 

4. Mikrofon Terblokir

Selain receiver yang terblokir kotoran telinga, mikrofon yang terblokir juga bisa mempengaruhi suara dari alat bantu dengar. 

Umumnya, alat bantu dengar memiliki slot yang sangat kecil sehingga suara bisa mencapai mikrofonnya. Akan tetapi, slot ini bisa dipenuhi debu atau kulit mati atau ketombe. Akibatnya terjadilah penyumbatan pada saluran masuk mikrofon. 

Oleh karena itulah, Anda perlu membersihkan slot ini dengan menggunakan sikat kecil yang Anda terima saat membeli alat bantu dengar. Anda bisa menyikat bagian saluran yang menghubungkan pintu masuknya suara ke mikrofon setidaknya satu minggu sekali. 

5. Gangguan Pendengaran Memburuk

Penurunan kemampuan untuk mendengar terjadi dalam kurun waktu tertentu. Namun, beberapa penyakit seperti hipertensi, gula darah tinggi, asam urat, atau kemoterapi dapat mempercepat kerusakan indera pendengaran. 

Itulah mengapa Anda perlu melakukan pemeriksaan pendengaran secara rutin setidaknya 12 hingga 18 bulan sekali. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui perubahan pada kesehatan pendengaran. 

Apabila alat bantu dengar tidak terdengar jernih akibat kesehatan pendengaran memburuk, audiolog dapat membantu untuk melakukan pemrograman atau penyesuaian ulang dengan menaikkan volume alat bantu dengar agar Anda bisa mendengar suara dengan lebih jelas. 

6. Kerusakan Elektronik

Kerusakan elektronik juga berpengaruh pada kualitas suara alat bantu dengar. Biasanya, kerusakan yang terjadi ini meliputi satu bagian alat bantu dengar mati, terdengar lemah, atau kabur. 

Untungnya, sebagian besar pemasok alat bantu dengar memberikan garansi jangka panjang untuk alat bantu dengar. 

7. Alat Bantu Dengar Lembab

Apabila Anda mudah berkeringat, hal tersebut dapat menyebabkan tabung alat bantu dengar tersumbat karena mengembun. Salah satu tandanya adanya tetesan embun berbentuk gelembung di dalam tabung. 

Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa menggunakan pengering dan dehumidifier pada malam hari ketika alat bantu dengar tidak digunakan. 

Namun, apabila Anda banyak berkeringat dan harus mengeringkan alat bantu dengar pada siang  hari, Anda mungkin perlu menemui audiolog. Tujuannya adalah untuk meninjau kembali ukuran lubang cetakan telinga Anda. 

Apabila memungkinkan secara akustik, Anda bisa menggunakan alat bantu dengar dengan ventilasi lebih besar. Dengan begitu sirkulasi udara pada saluran telinga dapat berjalan baik sehingga dapat mengurangi tingkat kelembaban. 

Penutup

Demikian penjelasan mengenai alasan mengapa suara alat bantu dengar tidak sejernih ketika pertama kali digunakan. Jangan lupa, rutinlah mengunjungi audiolog untuk berkonsultasi mengenai gangguan pendengaran dan alat bantu dengar Anda. 

Jika Anda sedang mencari alat bantu dengar dengan standar internasional, Anda bisa mengunjungi AQM Hearing Center. Berbagai produk alat bantu dengar telah dilengkapi teknologi terkini sehingga akan membantu Anda untuk mendengar dengan lebih baik. 

Sumber Foto : Image by Peter Holmes from Pixabay

Ingin konsultasi lebih dekat?