Hadirnya alat bantu dengar telah memberikan banyak manfaat bagi orang-orang dengan gangguan pendengaran. Namun, sayangnya alat ini masih memiliki kekurangan, seperti terdengarnya suara bersiul. Tentunya ada beberapa alasan yang menyebabkan alat bantu dengar bersiul.
Cara Kerja Alat Bantu Dengar
Alat bantu dengar merupakan perangkat elektronik yang berfungsi untuk memperbesar volume suara yang masuk ke telinga. Dengan adanya alat ini, orang-orang dengan gangguan pendengaran dapat hidup dan beraktivitas seperti orang normal.
Alat bantu dengar bukanlah alat yang dapat mengembalikan kemampuan pendengaran Anda. Namun, alat ini dapat membantu Anda agar bisa mendengar dengan lebih baik ketika berada di suasana yang hening maupun bising.
Alat bantu dengar memiliki 3 bagian penting, yaitu mikrofon, amplifier, dan speaker. Cara kerja alat ini yaitu dimulai pada bagian mikrofon.
Mikrofon akan menangkap suara kemudian mengubahnya menjadi gelombang suara melalui sinyal elektrik dan mengirimkannya ke amplifier. Kemudian, amplifier akan menguatkan sinyal tersebut dan mengirimkannya ke speaker.
Alat bantu dengar ini memperbesar volume suara yang masuk ke telinga melalui sel rambut. Sel rambut yang masih bertahan hidup akan mendeteksi getaran yang lebih besar lalu mengubahnya menjadi sinyal saraf yang dikirimkan ke otak.
Oleh karena itu, semakin parah kerusakan sel rambut, maka semakin parah pula gangguan pendengaran yang dialami. Sehingga Anda memerlukan peningkatan volume yang lebih besar agar bisa mendengar.
Alasan Alat Bantu Dengar Bersiul
Bagi beberapa pengguna alat bantu dengar mungkin pernah mendengar suara seperti siulan dari alat bantu dengar yang dipakai. Suara seperti siulan ini disebut dengan feedback atau umpan balik.
Feedback ini biasanya akan terdengar melengking yang dapat menarik perhatian orang sekitar. Tentunya hal itu akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi penggunanya.
Lalu, apa sih yang menyebabkan suara siulan ini terjadi? Pada dasarnya, suara siulan ini terjadi karena adanya masalah atau perubahan akustik pada alat bantu dengar. Akustik disini merupakan kombinasi saluran telinga, posisi alat bantu dengar di saluran telinga, dan segel antar kubah pada alat bantu dengar model RIC atau BTE, atau cetakan telinga pada alat bantu dengar model ITE atau ITC khusus.
Untuk alasan lebih detail, berikut adalah penjelasan mengapa alat bantu dengar bersiul.
1. Peletakan Alat Bantu Dengar yang Tidak Pas
Alasan pertama yaitu peletakan alat bantu dengar pada saluran telinga yang tidak pas. Biasanya, masalah ini banyak dialami oleh mereka yang baru pertama kali menggunakan alat bantu dengar.
Salah satu contohnya yaitu apabila Anda menggunakan alat bantu dengar RIC, maka Anda harus memastikan speaker kecil atau receiver ditempatkan dengan baik di saluran telinga. Sebab, apabila penempatannya tidak pas, beberapa suara yang diperkuat dapat keluar dan terdengar seperti siulan.
Salah satu cara untuk meletakkan speaker berukuran kecil jauh di dalam telinga yaitu dengan menggoyangkannya sampai Anda merasa kabel penghubungnya menyentuh kulit Anda.
2. Kotoran Telinga
Kotoran telinga yang menumpuk juga bisa menyebabkan alat bantu dengar bersiul. Hal tersebut terjadi karena kotoran telinga yang menumpuk akan membentuk permukaan akustik yang dapat memantulkan suara yang telah diperkuat keluar dari saluran telinga.
Oleh karena itu, Anda harus rajin membersihkan telinga Anda. Namun, pilihlah cara paling aman untuk membersihkan telinga yang tersumbat. Salah satu caranya yaitu dengan melakukan microsuction pada audiolog.
3. Adanya Benda Asing
Benda asing yang ada pada saluran telinga juga bisa menyebabkan alat bantu dengar bersiul. Cara paling aman untuk mengatasinya yaitu dengan menemui audiolog untuk melakukan prosedur pelepasan.
4. Pemasangan Alat Bantu Dengar yang Buruk
Pemasangan alat bantu dengar yang tidak tepat dapat menyebabkan penyegelan yang buruk pada saluran telinga sehingga terdengar suara bersiul.
Hal tersebut dapat terjadi karena panjang kabel receiver terlalu pendek sehingga receiver sering tertarik keluar dari saluran telinga. Selain itu, kubah alat bantu dengar terlalu kecil atau kurang elastis atau terlalu besar sehingga receiver sulit masuk ke dalam telinga juga bisa menyebabkan timbulnya suara bersiul.
5. Perubahan dalam Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran selalu terjadi secara bertahap. Umumnya, penurunan kemampuan mendengar terjadi dalam kurun waktu tertentu.
Oleh karena itu, mungkin Anda mencoba meningkatkan volume alat bantu dengar agar mendengar suara dengan lebih baik. Namun, beberapa volume keras yang ingin Anda keluarkan melalui alat bantu dengar mungkin menemukan jalan keluar dari saluran telinga dan menyebabkan suara siul.
Itulah sebabnya, Anda perlu rutin menemui audiolog untuk berkonsultasi mengenai perkembangan gangguan pendengaran yang Anda alami dan alat bantu dengar yang cocok untuk kondisi Anda.
6. Penurunan Berat Badan
Ternyata penurunan berat badan juga bisa menyebabkan alat bantu dengar bersiul. Baik disengaja ataupun karena faktor kesehatan, penurunan berat badan dapat mengurangi segel dan pemasangan alat bantu dengar. Oleh karena itu, temui audiolog untuk menyesuaikan kembali pemasangan alat bantu dengar.
7. Penyesuaian Alat Bantu Dengar yang Tidak Tepat
Ketika pemasangan alat bantu dengar, audiolog biasanya telah melihat opsi kontrol feedback pada alat bantu dengar. Namun karena beberapa alasan, opsi kontrol feedback ini dimatikan.
Apabila audiolog telah mengoptimalkan akustik alat bantu dengar tetapi masih terdapat suara siulan, maka audiolog akan mengaktifkan algoritma kontrol feedback. Cara ini dapat mengurangi feedback pada frekuensi tertentu.
Oleh karena itulah, rutin temui audilog untuk memeriksa akustik dan alat bantu dengar Anda.
Penutup
Itu dia beberapa alasan alat bantu dengar bersiul. Apabila Anda merasa alat bantu dengar bermasalah, segera temui audiolog untuk mengatasinya.
Jika Anda sedang mencari alat bantu dengar dengan standar internasional, Anda bisa mengunjungi AQM Hearing Center. Berbagai produk alat bantu dengar telah dilengkapi teknologi terkini sehingga akan membantu Anda untuk mendengar dengan lebih baik.
—
Sumber Foto : Image by Petra Blume from Pixabay
