Apakah Anda mengalami Resiko Kerusakan Pendengaran? Inilah yang Dapat Anda Lakukan

Apakah Anda mengalami gangguan pendengaran? Berikut informasi tentang resiko kerusakan pendengaran serta apa yang harus dilakukan jika mengalami hal tersebut.

Telinga merupakan indera pendengaran dapat mengalami kerusakan secara permanen. Kerusakan pendengaran dapat disebabkan oleh paparan suara keras dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini menyebabkan kerusakan pendengaran secara permanen.

Suara keras dapat menyebabkan kerusakan pada pendengaran seperti suara ledakan, dentuman keras, musik keras yang dapat menyebabkan telinga bagian dalam mengalami masalah kesehatan.

Kerusakan pendengaran dapat terjadi akibat paparan suara keras yang cukup lama menyebabkan kerusakan sel-sel saraf pada telinga. Untuk itu, apabila Anda berada di lingkungan yang menyebabkan telinga terpapar suara keras, maka Anda perlu untuk mengistirahatkan telinga. Apabila telinga tidak diistirahatkan dapat menyebabkan sel-sel saraf mati dan tidak berfungsi. Kerusakan pada sel saraf pendengaran ini disebut dengan gangguan pendengaran sensorineural.

Sel saraf pada telinga ini tidak dapat tumbuh kembali. Jika terjadi kerusakan pada sel pendengaran maka menyebabkan frekuensi suara yang diterima pendengaran akan berkurang bahkan dapat menyebabkan hilangnya pendengaran secara permanen.

Kerusakan pendengaran dapat terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa. Pada anak-anak, kerusakan pendengaran dapat memengaruhi nilai akademik atau prestasi anak. Selain itu, dapat mengakibatkan gangguan perkembangan pada si anak terlebih pada perkembangan wicara.

Pada orang dewasa, mengalami kerusakan pendengaran akan menyebabkan seseorang menarik dirinya dari lingkungan sosial, kesulitan untuk berkomunikasi, bahkan dapat menyebabkan gangguan terhadap emosional.

Kerusakan pendengaran cukup membuat perubahan signifikan terhadap diri seseorang, namun juga tidak sedikit orang yang menganggap hal remeh mengalami kerusakan terhadap pendengarannya.

Mencegah Kerusakan Pendengaran

Paparan suara bising menjadi resiko terjadinya gangguan pendengaran bahkan dapat menyebabkan kerusakan pendengaran permanen apabila terus-terusan terjadi. Untuk menghindari kerusakan pendengaran, Organisasi kesehatan Dunia menetapakn standar OSHA yang direkomendasikan bahwa telinga tidak mendengar lebih dari 60 desibel.

Suara dengan volume antara 85 desibel, 91 desibel seperti suara pengering rambut, 106 dB untuk tingkat konser rock dapat meningkatkan resiko gangguan pendengaran. Semkain keras suara yang didengar oleh telinga maka akan semakin besar resiko mengalami kerusakan pendengaran.

Mengetahui ambang batas desibel sangat diperlukan untuk mencegah resiko kerusakan pendengaran yang terjadi. Capaian batas ambang harian yang melebihi akan membahayakan telinga seperti misal berada pada lingkungan bising dalam waktu yang lama, menggunakan headphone, dan lain-lain.

Sadar akan bahaya paparan suara keras perlu dilakukan karena suara keras ini dapat menyebabkan kerusakan pendengaran. Sejak tahun 2018 dilaporkan oleh Asosiasi Gangguan Pendengaran di Amerika sebanyak 48 juta orang di Amerika mengalami gangguan pendengaran pada tingkat tertentu dengan rincian 12,5 persen anak-anak berusia 6 hingga 19 tahun. Pada usia tersebut mengalami ganggguan pendengaran akibat mendengarkan musik dengan volume keras.

Organisasi kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa pada setiap tahunnya akan ada peningkatan gangguan pendengaran yang diderita oleh masyarakat. Hal ini akibat paparan suara bising yang terus didengarkan oleh telinga. Resiko paparan suara bising memang cukup signifikan terhadap pendengaran. Namun, banyak orang menganggap masalah kesehatan pendengaran adalah hal yang bukan menjadi masalah besar.

Menghindari Kerusakan Pendengaran

Resiko kerusakan pendengaran dapat dihindari dengan melindungi pendengaran saat berada di lingkungan yang bising seperti menggunakan penyumbat telinga. Penyumbat telinga berguna untuk melindungi indera pendengaran dari paparan suara keras.

Pelindung telinga juga diciptakan untuk meredam suara secara signifikan. Selain itu,pelindung telinga juga dapat mengurangi volume sehingga dapat mendengar lebih baik daripada dengan penyumbat telinga berbahan busa.

Menghindari kerusakan indera pendengaran WHO menyarankan untuk tidak mendengar lebih dari 60% volume suara perangkat. Perangkat keras dengan audio yang melebihi 60 persen dari batas volume dapat menyebabkan kerusakan pendengaran.

Selain itu, ketika mendengarkan perangkat seperti headphone, earphone disarankan untuk mengistirahatkan organ pendengaran setelah menggunakan perangkat tersbut. Hal ini untuk mengurangi resiko mengalami kerusakan pada organ pendengaran.

Ketika berada di pesawat terbang atau kendaraan dengan suara bising, untuk menghindari kerusakan pendengaran disarankan untuk menggunakan alat peredam bising semacam headphone. Hal ini dilakukan untuk memblokir kebisingan yang mencoba masuk ke dalam telinga.

Apa yang dilakukan jika mengalami kerusakan pendengaran?

Jika telinga sudah terpapar suara keras dan mengalami gangguan pendengaran perlu diberikan perawatan atau pengobatan kepada telinga agar kondisi tidak semakin parah. Penderita gangguan pendengaran dapat memberikan pengobatan atau perawatan berdasarkan gejala atau penyebab gangguan pendengaran.

Terdapat beberapa tipe gangguan pendengaran yang umum terjadi seperti gangguan pendengaran konduktif, gangguan pendengaran sensorineural, dan gangguan pendengaran campuran.

Mengalami gangguan pendengaran konduktif yang disebabkan oleh telinga tersumbat akibat kotoran, infeksi dan lain-lain dapat diberikan pengobatan seperti membersihkan kotoran telinga jika terjadi penyumbatan akibat kotoran. Untuk gangguan pendengaran akibat infeksi dapat emberikan pengobatan berupa antibiotik, dan pembedahan untuk tumor dalam telinga.

Gangguan pendengaran sensorineural, penderita dapat memberikan perawatan dengan menggunakan alat bantu dengar. Alat bantu dengar dapat membantu penderita gangguan pendengaran agar dapat mendengarkan lebih baik. Gangguan pendengaran sensorineural tidak dapat diberikan pengobatan dengan sejenis antibiotik, dan lain-lain.

Demikian informasi mengenai resiko pendengaran dan hal yang harus dilakukan saat mengalami kerusakan pendengaran dari AQM Hearing Center. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan bagi para pembacanya.

AQM Hearing Center merupakan klinik pendengaran yang menyediakan berbagai layanan terkait gangguan pendengaran serta alat bantu dengar dengan kualitas dan pelayanan terbaik

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?