10 Tips Membantu Anak Mengembangkan Keterampilan Pendengaran

Apakah Anda tahu bahwa keterampilan pendengaran pada anak dapat dikembangkan. SImak penjelasan dari AQM Hearing Center tentang 10 tips membantu anak dalam mengembangkan keterampilan pendengaran.

Tumbuh Kembang Anak

Ketika anak-anak mengalami pertumbuhan, mereka mengalami banyak perubahan perilaku. Pada proses perubahan perilaku, anak memerlukan bimbingan dari orang tua agar mereka diarahkan ke jalur yang benar.

Peran orang tua dalam mengintervensi selama si anak mengalami pertumbuhan sangat penting dalam membentuk perilaku, komunikasi, dan etiket sosial.

Pada tahap awal, ketika anak belum memiliki pemahaman tentang benar dan salah, mereka cenderung melakukan apa yang terasa mudah atau menyenangkan bagi mereka. Anak mungkin berlarian dan membuat keributan tanpa alasan, menarik dan melempar barang kepada orang lain, atau bahkan memukul atau meninju anak lain tanpa alasan yang jelas.

Selain itu, anak-anak cenderung mengulangi kegiatan yang mereka anggap menyenangkan. Hal ini  merupakan tantangan besar bagi orang tua.

Ketika anak tidak mendengarkan, kecenderungan orang tua akan merasa marah. Namun, dalam situasi tersebut, yang dibutuhkan sebenarnya adalah sikap lembut dan penuh kasih terhadap anak, serta membuat mereka memahami perilaku yang tepat.

mengembangkan keterampilan pendengaran

Keterampilan Pendengaran Pada Anak

Pada situasi yang ideal, seorang anak diharapkan untuk duduk dan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, fokus pada hal tersebut, dan memberikan tanggapan yang sesuai setelah diajak berkomunikasi.

Namun, dalam kehidupan nyata, orang tua sering kali harus melakukan berbagai upaya agar anak-anak mereka mendengarkan mereka.

Dari segi biologis, keterampilan mendengarkan anak berkembang setelah terbentuknya proprioception dan vestibular sense di dalam tubuh mereka. Perkembangan ini biasanya terjadi sebelum memasuki usia enam tahun. Proprioception adalah kemampuan tubuh untuk merasakan gerakan, tindakan, dan posisi tubuh, sedangkan indra vestibular membantu mengatur gerakan dan keseimbangan.

Dari segi sosial, keterampilan mendengarkan anak juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga dan suasana di dalamnya. Faktor-faktor ini berperan penting dalam membentuk kemampuan anak untuk mendengarkan dan merespons dengan baik.

Mengapa Anak Tidak Mau Mendengarkan?

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi mengapa anak tidak mau mendengarkan. Hal ini terutama berkaitan dengan pemahaman orang tua. Kadang-kadang, orang tua begitu sibuk dengan peran mereka sebagai orang tua sehingga lupa bahwa mereka berinteraksi dengan anak-anak yang belum memiliki pemahaman yang sama tentang dunia seperti mereka.

Cara mengasuh yang sudah tertanam dalam pikiran orang tua sering kali membatasi kemampuan mereka untuk bersikap lembut dan penuh kasih terhadap anak-anak.

Sistem pengasuhan terdahulu cenderung menekankan pada sikap tegas dan keras terhadap anak-anak, dengan anggapan bahwa hal tersebut membantu anak-anak memahami perbedaan.

Tips Membantu Anak Mengembangkan Keterampilan Pendengaran

Terdapat tips membantu anak dalam mengembangkan keterampilan pendengaran. Hal ini bertujuan agar anak dapat mudat untuk berkomunikasi, mendengarkan, dan mengemukakan pendapatnya.

1. Temui Anak dan Ajak Bicara Sesuai Level Mereka

Ketika anak tidak mau mendengarkan dan terus melakukan kenakalan, temui anak dan ajak bicara sesua level mereka. Hal ini dalam arti, orang tua dapat berjongkok atau duduk bersama anak kemudian berbicara dengannya. Berada pada ketinggian yang sama membantu interaksi. Dengan cara ini, anak akan mudah berkomunikasi dengan Anda.

2. Melakukan Kontak Mata

Saat berbicara dengan anak, pastikan orang tua untuk menjaga kontak mata dengan si Anak. Hal Ini sangat efektif untuk mengembangkan keterampilan pendengaran si Anak.

Melakukan kontak mata menunjukkan bahwa orang tua mendapatkan perhatian anak. Hal ini juga membantu membangun rasa aman, saling menghormati, dan kepercayaan. Jadi, ketika Anda sebagai orang tua, berbicara, duduk, cobalah untuk buat kontak mata dengan anak Anda.

3. Jangan Marah dan Tetap Tenang

Ketika Anda sebagai orang tua mengetahui kesalahan Anak, coba Anda fokus pada anak dan situasi, tetap tenang. Hindari marah, marah justru akan membuat anak semakin berontak dan emosi.

Tetaplah tenang dan berbicara dengan lembut kepada anak. Jika Anda kehilangan kesabaran, anak mungkin merasa terganggu atau takut dan jarak akan terbentuk antara Anda dan Anak.

4. Ajak Bercanda

Bercanda seperti humor dapat mencerahkan suasana. Jika Anda merasa anak tegang atau cenderung menangis saat berinteraksi, cobalah menghadirkannya dengan humor atau lelucon yang sesuai.

5. Ajari Anak tentang Keterampilan Komunikasi

Ketika berinteraksi dengan anak, ajarkan keterampilan komunikasi yang baik dan pantas. Beri contoh kejadian di mana anak telah menunjukkan perilaku yang baik dan sebaliknya. Jelaskan mengapa perilaku tersebut dihormati atau tidak dihormati.

6. Pertahankan Interaksi meskipun Singkat

Jika Anda berurusan dengan anak balita pertahankan interaksi Anda dengan anak. Meskipun hanya interaksi singkat dan sederhana interaksi sangat penting. Anda sebagai orang tua dapat berinteraksi yang mudah dipahami oleh anak.

7. Hargai Anak Dengan Memberikan Apresiasi

Ketika membicarakan perilaku buruk anak, sertakan contoh perilaku yang baik dan berikan apresiasi ketika anak menunjukkan perilaku yang baik. Dengan cara ini, anak akan lebih memahami konsep benar dan salah.

8. Gunakan Isyarat

Cobalah untuk menggunakan isyarat atau gerakan khusus, seperti membuat wajah lucu, untuk memberikan pesan kepada anak. Saat berbicara tentang hal ini dengan anak, tunjukkan gerakan yang tidak diinginkan dan beritahu anak untuk tidak melakukannya lagi.

9. Dengarkan Pendapat Anak

Beri kesempatan pada anak untuk berbicara dan berpendapat. Jika anak tidak berbicara, ajukan pertanyaan kepada mereka. Hal ini akan membantu Anda memahami apakah anak telah memahami apa yang Anda sampaikan dan apakah tingkah lakunya mungkin sebagai respons terhadap situasi yang mereka alami dalam keluarga.

10. Bersikap Kekanak-kanakan

Anak-anak senang bermain dan bersenang-senang. Cobalah menggunakan teknik seperti bernyanyi, bermain, atau berbisik di telinga. Pendekatan yang menyenangkan akan membuat anak lebih antusias dalam menerima ajaran orang tuanya.

Sekian informasi dari AQM Hearing Center tentang 10 Tips Membantu Anak Mengembangkan Keterampilan Pendengaran. Semoga informasi ini dapat membantu Anda untuk mengembangkan keterampilan pendengaran pada anak.

AQM Hearing Center merupakan jasa kesehatan pendengaran dan penyedia alat bantu dengar dengan standar Internasional.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?