Mengenal Gejala dan Penyebab Othematoma

Pernahkah anda melihat seseorang yang memiliki daun telinga berbeda? Bukan bentuk fisik melainkan penampakannya. Beberapa orang ada yang memiliki daun telinga dimana terdapat kumpulan darah di sekitarnya. Kondisi seperti itu sebenarnya adalah sebuah gangguan pada telinga dan bernama Othematoma. Ingin tahu lebih lengkap tentang Othematoma? Yuk, simak ulasan berikut bersama Klinik Pendengaran Tangerang!

Pengertian

Definisi dari Othematoma sendiri adalah sebuah gangguang yang terjadi pada daun telinga. Gangguan ini dapat dilihat karena adanya tanda berupa kumpulan darah yang ada di sekitar daun telinga. Berdasarkan teori dari suatu susunan anatomi telinga, daun telinga manusia terbentuk dari adanya tulang rawan yang kemudia dibungkus dengan suatu jaringan yang lunak serta kulit. Adapun bentuk dari daun telinga sendiri memang fleksibel sehingga akan sangat rentan mengalami sebuah cedera. Cedera yang terjadi pada daun telinga inilah yang dapat menyebabkan adanya penumpukan darah di celah antara tulang rawan serta kulit. Kondisi tersebut tentu menjadi penyebab utama munculnya othematoma. Dalam lingkungan medis, seringkali penyakit othematoma ini disebut dengan hematoma aurikula. Apabila penyakit ini tidak segera ditangani dengan baik maka lama-lama bisa terjadi komplikasi yaitu seperti perikondritis. Hal ini merupakan akibat dari adanya peradangan yang terjadi pada perikondrium yaitu jaringan lunak yang biasanya membungkus tulang rawan pada daun telinga.

Penyebab

Seseorang yang mengalami othematoma biasanya dapat disebabkan karena adanya cedera pada daun telinga. Cedera di daun telinga dapat terjadi karena berbagai hal. Kegiatan fisik seperti berolahraga (contoh olahraga tinju, gulat, dan lain-lain) serta adanya kecelakaan dan berbagai aktifitas berat bisa menyebabkan cedera itu terjadi.

Cara Diagnosa

Sebagai orang awam kita tentu bingung bagaimana mendiagnosa penyakit. Namun, bagi seorang dokter hal ini bukanlah perkara yang sulit. Penyakit othematoma ini bisa di diagnose oleh dokter umum apalagi dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT). Sebelumnya, dokter tentu akan melakukan wawancara menyeluruh terhadap pasiennya. Informasi dari kegiatan wawancara yang dilakukan bersama pasien akan memberikan informasi yang akurat sehingga dapat digunakan sebagai salah satu bahan untuk mendiagnosa penyakit. Bagi penderita othematoma ini, dokter perlu mengumpulkan informasi seputar cedera yang baru terjadi serta mekanisme terjadinya cedera ini pada telinga.

Untuk melakukan diagnose, dokter tidak hanya membutuhkan informasi dari kegiatan wawancara di atas. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan terpusat khusus di daerah telinga. Ketika pasien mengalami othematoma, daun telinganya akan memerah, bengkak dan terasa nyeri. Apabila daun telinga diraba, maka area daun telinga akan lebih terasa hangat bila dibandingkan dengan kulit lain yang berada di sekitarnya. Pemeriksaan tambahan sebenarnya sudah tidak perlu dilakukan lagi untuk memastikan apakah ada othematoma atau tidak. Akan tetapi, terkadang dokter juga bisa menduga adanya kelainan pembekuan darah dimana hal ini dapat memperburuk othematoma. Jika hal itu terjadi, maka dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan tambahan yang dilakukan ialah dengan melakukan pemeriksaan trombosit, bleeding time, clotting time, activated partial thromboplastin time (aPTT), serta prothrombin time (PT).  Apabila dokter menduga bahwa terjadi komplikasi pada tulang telinga atau telinga di bagian tengah dan dalam, maka selanjutnya dokter akan melakukan foto rontgen telinga untuk memastikan yang terjadi sebenarnya.

Gejala

Ya, seperti penyakit lain pada umumnya bahwa setiap penyakit memiliki gejala yang berbeda-beda atau bahkan hampir sama namun terdapat ciri tertentu yang membedakannya. Penderita othematoma ini juga mengalami gejala-gejala terntentu. Adapun gejala utama yang di rasakan biasanya adalah adanya perubahan yang terjadi pada daun telinga dan terlihat membengkak, merah hingga kebiruan. Daun telinga juga akan terasa hangat dan panas ketika di raba serta terasa nyeri. Keluhan dan gejala-gejala tersebut biasanya akan muncul ketika seseorang telah mengalami cedera di daun telinganya. Ada pula yang sampai muncul darah yang keluar dari daun telinga dan mentes begitu saja.

Apabila penyakit othematoma ini dibiarkan terlalu lama dan tidak segera diobati maka akan terjadi komplikasi berupa perikondritis. Perikondritis merupakan sebuah peradangan akibat adanya infeksi pada perikondrium atau jaringan lunak yang membungkus tulang rawan pada daun telinga. Apabila terjadi perikondritis, bentuk dari daun telinga akan sama dengan kondisi othematoma. Daun telinga akan terlihat bengkak, berwarna kemerahan, terasa nyeri dan hangat ketika diraba. Perbedaan perikondritis dengan othematoma biasa adalah terletak pada munculnya nanah di daun telinga. Nanah dan darah yang menumpuk di daun telinga bisa sampai menetes keluar dari daun telinga. Apabila komplikasi perikondrits juga terjadi dan dibiarkan, maka bentuk dan struktur dari daun telinga pasien akan mengalami perubahan dan perubahan tersebut akan terjadi secara permanen. Biasanya daun telinga akan terlihat seperti menguncup dan berlipat seperti bunga kol atau cauliflower ear.

Pencegahan Penyakit Othematoma

Banyak orang yang mengatakan bahwa lebih baik kita mencegah dari pada mengobati. Penyakit othematoma dapat kita cegah dengan menghindari kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan membuat daun telinga kita mengalami cedera. Apabila memungkinkan, kita bisa menggunakan pelindung kepala serta telinga ketika melakukan kegiatan olahraga atau melakukan kegiatan fisik berat lainnya.

Itulah informasi terkait pengertian, penyebab hingga pencegahan yang dapat kita lakukan terhadap penyakit othematoma. Bagi anda yang memiliki masalah pendengaran dan membutuhkan konsultasi, maka anda bisa menemui kami di Klinik Pendengaran Tangerang. Jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lain ya!

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?