Diskon Spesial Untukmu! Klik Disini
Memahami Gangguan Pendengaran Konduktif
Manusia memiliki tubuh dengan organ yang sangat sempurna. Pada bagian telinga saja terdapat 3 bagian utama yaitu telinga bagian luar, telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Gangguan pendengaran konduktif dapat terjadi apabila terdapat kerusakan pada telinga bagian luar atau telinga bagian tengah. Pada gangguan pendengaran konduktif ini seseorang akan kesulitan untuk mendengarkan suara yang lembut atau suara yang memiliki volume rendah. Sifat dari jenis gangguan ini sendiri ada yang bersifat sementara namun ada pula yang bersifat permanen. Semua hal tersebut bergantung dengan penyebab munculnya penyakit ini pada seseorang. Ingin tahu lebih lanjut tentang gangguan pendengaran konduktif? Yuk, simak ulasan berikut bersama Klinik Pendengaran Jakarta!
Tentang Gangguan Pendengaran Konduktif
Jenis gangguan pendengaran yang satu ini dapat terjadi karena adanya penyumbatan atau kerusakan yang berada di telinga bagian luar ataupun telinga bagian tengah. Adanya penyumbatan ini tentu bisa membuat anda merasa kesulitan untuk mendengar karena keberadaannya yang mempersulit suara untuk masuk ke telinga bagian dalam. Hal inilah yang menyebabkan anda kesulitan untuk mendengarkan suara lembut. Penyebab dari adanya gangguan pendengaran ini cukup beragam dan pada beberapa kasus, gangguan pendengaran konduktif bisa di perbaiki dengan adanya pengobatan.
Gejala Gangguan Pendengaran Konduktif
Mereka yang memiliki gangguan pendengaran konduktif biasanya akan meningkatkan suara dari headphone ataupun suara dari televise yang sedang ia tonton. Berikut ini adalah beberapa gejala yang akan di rasakan oleh penderita gangguan pendengaran konduktif:
- Mengalami gangguan pendengaran secara mendadak
- Adanya gangguan pendengaran yang terus memburuk
- Mengalami rasa sakit pada salah satu atau bahkan kedua telinga
- Terdapat tekanan yang berada di salah satu atau kedua telinga
- Merasa pusing
- Adanya bau aneh atau tidak enak yang berasal dari telinga
- Telinga mengalami drainase cairan
Penyebab
Munculnya gangguan pendengaran konduktif biasanya terjadi karena adanya komplikasi dengan telinga luar ataupun telinga bagian tengah. Berikut ini adalah beberapa penyebab gangguan pendengaran konduktif:
- Adanya benda kecil atau serangga yang tersangkut pada saluran telinga
- Terdapat penumpukan kotoran telinga di saluran telingga
- Adanya lesi tulang yang menumbuhkan telinga
- Munculnya infeksi pada saluran telinga
- Terdapat cairan pada telinga
- Penyempitan saluran telinga
- Struktur saluran telinga yang mengalami kelainan
Sedangkan berikut ini adalah beberapa penyebab gangguan pendengaran konduktif yang berhubungan dengan komplikasi telinga bagian tengah:
- Adanya infeksi pada telinga bagian tengah serta terdapatnya penumpukan cairan
- Gendang telinga mengalami cedera
- Terdapat lubang pada gendang telinga
- Adanya sebuah tekanan pada telinga yang menyebabkan gendang telinga rusak hingga pecah
- Gendang telinga mengalami penebalan
- Sel kulit mengalami pertumbuhan berlebih pada telinga tengah
- Tulang telinga bagian tengah mengalami kerusakan
- Adanya kondisi bawaan seperti otosklerosis (menyebabkan tulang telinga bagian tengah memiliki struktur atipikal
Diagnosa Gangguan Pendengaran
Dalam melakukan diagnosis gangguan pendengaran konduktif tentu tidak bisa di lakukan oleh orang biasa, maka dari itu yang pantas untuk melakukan diagnosa adalah ahli THT atau dokter spesialis THT (Telinga, hidung dan tenggorokan). Para ahli THT tersebut biasanya akan memberikan beberapa pertanyaan kepada pasien terkait dengan kesehatan umum serta tentang kondisi pendengaran pasien. Setelah puas melakukan wawancara, maka pasien akan mengikuti beberapa tes pendengaran supaya bisa di ketahui jenis gangguan pendengaran seperti apa yang sedang di alami oleh pasien. Selain jenis gangguan pendengaran, melalui tes ini juga dapat di ketahui apa penyebabnya.
Salah satu tes pendengaran yang biasa di lakukan untuk diagnosis gangguan pendengaran adalah audiogram. Melalui tes ini, maka bisa di ketahui serta di tentukan gangguan pendengaran apa yang sedang di alami oleh pasien. Selain itu, dapat di ketahui pula sifat dari gangguan pendengarannya seperti konduktif, sensorineural hingga campuran. Beberapa tes lain yang mungkin di perlukan ialah sebagai berikut:
- CT Scan, MRI Scan atau tes pencitraan lainnya yang berfungsi untuk melihat struktur telinga pasien.
- Timpanometri, yaitu tes yang di gunakan untuk mengukur tekanan yang ada di telinga bagian tengah serta berfungsi untuk melakukan deteksi pergerakan gendang telinga.
- Refleks akustik yang berfungsi untuk mengukur pergerakan otot telinga sebagai bentuk respon terhadap suara.
- Tes audiometri untuk mengetahui seberapa jauh anda bisa mendengar suara dan kata-kata.
Selain beberapa jenis tes pendengaran diatas, dokter mukin juga akan meminta pasien untuk mengikuti tes tambahan. Namun, tes tambahan seperti ini biasanya digunakan untuk bayi. Seperti contohnya adalah tes emisi optoacoustic yang berfungsi untuk melakukan deteksi adanya penyumbatan serta kerusakan pada telinga atau respon batang otak yang berhubungan dengan pendengaran. Hal tersebut bisa digunakan untuk melihat respon listrik terhadap suara. Melalui tes tersebut, maka akan didapatkan hasil yang bisa menentukan dan mengonfirmasi jenis gangguan pendengaran apa yang sedang dialami oleh pasien.
Itulah informasi yang bisa kami berikan terkait dengan gangguan pendengaran konduktif. Bagi anda yang membutuhkan konsultasi serta tes pendengaran, anda bisa menghubungi kami di Hearing Center Jakarta.