Kehilangan Pendengaran Yang Berfluktuasi

Apakah anda tahu bahwa telinga dapat mengalami kehilangan pendengaran yang berfluktuasi? Berikut informasinya untuk anda tentang kehilangan pendengaran fluktuasi.

kehilangan pendengaran berfluktuasi

Kehilangan pendengaran merupakan kondisi pendengaran tidak dapat mendengarkan dengan baik. Mengalami kehilangan pendengaran yang berfluktuasi merupakan gangguan pendengaran yang sering berubah. Hasil tes pendengaran yang berturut-turut pada penderita gangguan pendengaran berfluktuasi biasanya menampilkan hasil tidak konsisten.

Gangguan pendengaran berfluktuasi merupakan jenis gangguan yang dapat dikaitkan dengan gangguan pendengaran konduktif atau gangguan pendengaran sensorineural dan dapat menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.

Penyebab Kehilangan Pendengaran Fluktuasi

Gangguan pendengaran berupa kehilangan pendengaran berfluktuasi merupakan kondisi yang sangat mengganggu pada telinga. Penyebab paling umum gangguan pendengaran fluktuasi adalah infeksi telinga otitis media, penumpukan kotoran berupa cerumen pada telinga, paparan suara bising, penyakit telinga dalam atau autoimun, neuropati pendengaran, meniere, dan vestibular yang membesar.

Dampak Kehilangan Pendengaran Fluktuasi pada Kemampuan Bicara dan Pemahaman Bahasa

Mengalami gangguan pendengaran yang berfluktuasi dapat mempengaruhi kinerja akademik pada anak. Hal ini dikarenakan si anak berkurang dalam kemampuan mendengar. Kehilangan pendengaran berfluktuasi dapat terjadi karena infeksi telinga dengan cairan tengah dapat mempengaruhi pendengaran selama berbulan-bulan.

Pada penderita infeksi, suara akan teredam dan seseorang harus berusaha keras untuk mendengar suara percakapan lirih dan lembut. Apabila terdapat kebisingan seperti di ruang kelas, pendengaran akan menjadi lebih sulit.

Saat sedang melakukan diskusi kelompok atau kelas mungkin tidak dapat terdengar. Untuk anak yang lebih kecil yang masih belajar bicara dan bahasa, mungkin terdapat keterlambatan yang nyata dalam proses akuisisi penguasaan bahasa. Dapat pula pada si anak akan mengalami kesalahan dalam memproduksi kata-kata karena mereka tidak dapat mendengar pengucapan kata-kata yang benar.

Dampak Kehilangan Pendengaran Fluktuasi pada Sosial-Emosional

Saat mengalami kehilangan pendengaran yang tidak konsisten, seseorang mungkin tampak hanyak mendengar apa yang ingin mereka dengar atau tampak hanya mendengar apa yang ingin mereka dengar atau tampak tidak memperhatikan.

Apabila tidak diperhatikan secara benar, tentunya dapat menunda pengobatan jika masalahnya hanya dianggap sebagai salah satu perilaku dan bukan masalah pendengaran yang sebenarnya. Beberapa perilaku gangguan pendengaran yang berfluktuasi meliputi masalah perhaian, ketidaknyamanan, distractibility, ketidakdewasaan sosial, non partisipasi, dan kurangnya kepercayaan diri.

Noise Induced Hearing Loss (NIHL) Bagian dari Kehilangan Pendengaran Berfluktuasi

Gangguan pendengaran akibat suara bising yaitu Noise Induced Hearing Loss (NIHL) merupakan gangguan pendengaran sensorineural yang disebabkan oleh paparan suara keras atau bising. Mengalami NIHL atau noise induced hearing loss merupakan bagian dari kehilangan pendengaran berfluktuasi.

Noise Induced Hearing Loss (NIHL) dapat menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan berkomunikasi. Penuruan pendengaran NIHL biasanya akan tampak lebih jelas ketika penderita berkomunikasi dalam ruangan bising atau ramai.

Pada kondisi keramaian, penderita NIHL kesulitan untuk mendengar atau kesulitan dalam membedakan kata denga akhiran huruf konsonan. Selain penurunan pendengaran, gejala yang timbul adalah mengalami tinnitus transien atau telinga berdenging, dan sensasi telinga seperti tertutup (plugged up ear).

Noised Induced Hearing Loss (NIHL) merupakan Gangguan Telinga Dalam

Mengalami Noised Induced Hearing Loss terjadi pada telinga bagian dalam. Gejalanya seperti nyeri, pendarahan dari telinga, atau deformitas yang tidak akan tampak.

Sumber suara juga menjadi pemicu terjadinya NIHL. Suara seperti paparan keras yang menjadi sumber suara harus diidentifikasi sejelas mungkin. Hal ini mencakup jenis sumber suara untuk memperkirakan intensitas suara, jarak antara penderita dengan sumber paparan, kontinuitas dari suara atau kontinu atau intermiten, dan durasi paparan.

Pemeriksaan Fisik Penderita Kehilangan Pendengaran yang Berfluktuasi

Melakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan kelainan pada pendengaran perlu dilakukan. Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi pemeriksaan telinga bagian luar dan membran timpani. Hal ini untuk menyingkirkan kemungkinan gangguan pendengaran konduktif dan pemeriksaan neurologi untuk menyingkirkan diagnosa tuli sensorineural lainnya.

Dilakukannya pemeriksaan fisik dapat dengan menggunakan garpu tala berupa tes Rinner, Weber, dan Shwabach untuk membedakan antara tuli konduktif dan tuli sensorineural.

Mengalami NIHL juga bagian mengalami kehilangan pendengaran berfluktuasi. Pada kondisi NIHL yang merupakan tuli sensorineural, pemeriksaan dengan garpu tala akan menunjukkan hasil tes Rinne yang normal, Weber lateralisasi ke telinga yang sehat pada gangguan asimetris atau tidak ada perbedaan pada gangguan simetris, dan Schwabach yang memendek.

Kemudian, hasil pemeriksaan fisik akan dikonfirmasi menggunakan pemeriksaan audiometri dengan audiometer untuk memeriksa pendengaran.

Kriteria Diagnosa Kehilangan Pendengaran Berfluktuasi

Diagnosa kehilangan pendengaran berfluktuasi dapat dilakuakn dengan menemukan gangguan pendengaran sensorineural karena kerusakan pada telinga dalam. Selain itu, terdapat gangguan pendengaran bersifat simetris dan asimetris.

Pada pemeriksaan audiogram didapatkan takik pada frekuensi 3000, 4000 atau 6000 Hz dan kembali normal pada frekuensi 8000 Hz. Apabila gangguan pendengaran akibat paparan suara bising kronik maka kehilangan pendengaran tidak lebih dari 75 dB pada frekuensi tinggi, dan tidak lebih dari 40 dB pada frekuensi rendah.

Diagnosa Banding Ketika Mengalami Kehilangan Pendengaran Fluktuasi

Selain akibat paparan suara bising, mengalami kehilangan pendengaran fluktuasi juga dapat disebabkan oleh presbikusis atau penurunan pendengaran yang terjadi pada lansia, meniere, penggunaan obat ototoksik, dan gangguan pendengaran kongenital.

Demikian informasi tentang kehilangan pendengaran yang berfluktuasi. Semoga informasi dari AQM hearing center dapat menambah wawasan anda. Jaga pendengaran anda dengan rutin melakukan pemeriksaan ke dokter THT. selain itu, apabila anda mengalami gangguan pendengaran fluktuasi, anda dapat menggunakan alat bantu dengar.

Ingin konsultasi lebih dekat?