Jenis Evaluasi Pendengaran

Melakukan evaluasi terhadap pendengaran kita merupakan hal yang sangat penting. Mengapa demikian? Hal ini membantu kita untuk lebih memahami kondisi sistem pendengaran kita. Sehingga ketika ada masalah, maka akan terdeteksi lebih dini. Hal ini juga bisa meminimalisir adanya peningkatan masalah pada pendengaran. Lalu, apa sajakah jenis evaluasi pendengaran atau tes pendengaran yang bisa kita jalani? Yuk, simak ulasan berikut bersama Hearing Center Tangerang!

Beberapa Jenis Evaluasi Pendengaran

Bagi anda yang ingin melakukan evaluasi pendengaran atau tes pendengaran dan memiliki rasa takut atau cemas terhadap hal apa yang akan terjadi selama tes, maka anda perlu untuk memahami terlebih dahulu jenis-jenisnya. Hal ini bisa membuat anda melakukan pengurangan kecemasan serta bisa memberikan ketenangan terhadap pikiran anda. Sehingga anda tidak akan perlu overthinking memikirkan apa yang terjadi berikutnya.

Terdapat beberapa jenis tes dan evaluasi yang bisa digunakan untuk melakukan identifikasi serta melakukan diagnosis gangguan pendengaran. Untuk metode, biasanya di sesuaikan dengan usia pasien serta beberapa faktor atau kondisi lainnya. Berikut adalah beberapa jenis evaluasi pendengaran yang bisa anda gunakan:

a.       Tes Nada Murni:

Jenis tes pertama ialah tes nada murni. Pada tes ini fungsinya ialah untuk menentukan nada manakah yang paling samar untuk di dengar oleh pasien. Biasanya akan disediakan atau di putar nada serta frekuensi yang berbeda-beda. Selama menjalani tes, pasien ekan diminta untuk menggunakan earphone. Kemudian tes akan melakukan perekaman informasi melalui masing-masing earphone. Hal ini untuk melakukan penentuan jenis serta tingkat gangguan pendengaran yang terjadi di setiap telinga.

b.      Tes Bicara

Kemudian ada pula tes bicara yaitu para audiolog ini akan melakukan perekaman pidato paling samar yang bisa di dengar oleh pasien selama melakukan tes ini. Kemudian hasil yang di dapat adalah seberapa dapatkah pasien mengenali kata yang di ucapkan tersebut. Untuk melakukan tes bicara ini terdapat dua tempat yang mungkin digunakan yaitu tempat bising dan tempat yang tenang.

c.       Tes Telinga Tengah

Pada tes telinga tengah ini ada beberapa rangkaian tes yang digunakan oleh audiolog untuk menentukan apakah pasien mengalami gangguan pendengaran karena kerusakan di telinga tengah atau tidak. Untuk pengujiannya sendiri ialah mulai dari timanometri (melakukan deteksi cairan di telinga tengah), pengukuran reflex akustik atau sebuah impedansi akustik statis.

d.      ABR atau Respon Batang Otak Auditori

Jenis tes ini berfungsi untuk memberikan informasi kepada audiolog mengenai telinga bagian dalam pasien serta jalur otak yang di gunakan untuk mendengar. Pada tes ini pasien akan menggunakan elektroda di kepala kemudian suara akan dimainkan. Berbeda dengan tes lain yang mengharuskan pasien memberikan respon fisik, pada tes ini pasien tidak perlu melakukan hal itu. Karena elektroda akan mengambil respon otak terhadap suara.

e.      OAEs atau Emisi Otoacoustic

Sedangkan pengujian selanjutnya adalah pengujian emisi otoacustic. Pada tes ini untuk mengetahui suara yang dipancarkan oleh telinga yang ada di bagian dalam apabila koklea dirangsang oleh suara. Hal ini bisa menentukan apakah pasien memang memiliki pendengaran yang normal atau abnormal.

Fungsi Melakukan Tes Pendengaran

Berikut adalah beberapa fungsi dari tes pendengaran atau evaluasi pendengaran:

  1. Mendeteksi gangguan pendengaran
  2. Mengetahui penyebab gangguan pendengaran
  3. Memahami seberapa derajat gangguan pendengaran
  4. Mengetahui apakah gangguan pendengaran terjadi di satu telinga atau keduanya
  5. Untuk menentukan pilihan perawatan terbaik

Itulah informasi yang bisa kami berikan seputar jenis evaluasi pendengaran hingga fungsi melakukan tes pendengaran. Bagi anda yang membutuhkan layanan tes atau evaluasi pendengaran, yuk kunjungi kami di Klinik Pendengaran Tangerang.

Ingin konsultasi lebih dekat?