Diskon Spesial Untukmu! Klik Disini
Gejala Peradangan Telinga Tengah: Pencegahan dan Pengobatannya
Peradangan telinga tengah atau infeksi telinga tengah, tepatnya pada bagian belakang gendang telinga yang terinfeksi virus atau bakteri.
Infeksi telinga tengah jenis ini menyebabkan kondisi dimana keluarnya cairan dari telinga. Anak-anak sampai dewasa dapat mengalaminya.
Menurut National Library of Medicine, radang telinga tengah terjadi pada 80% anak-anak berusia 3 tahun ke atas.
Seringnya terjadi saat memasuki musim dingin dan awal musim semi. Bukan termasuk kondisi serius, peradangan telinga tengah bisa hilang dengan sendirinya tanpa obat.
Perawatan medis akan dibutuhkan bila Anda merasakan timbulnya gejala lain seperti rasa sakit yang berkelanjutan hingga demam.
Tipe Peradangan Telinga Tengah
Radang telinga tengah terbagi menjadi dua tipe, yaitu Otitis Media dan Otitis Media dengan Efusi (OME). Berikut penjelasannya:
1. Otitis Media Kronis
Infeksi telinga Otitis Media kronis datang dengan cepat, disertai dengan pembengkakan dan kemerahan di telinga bagian belakang dan pada gendang telinga.
Rasa sakit akan timbul, demam, hingga gangguan pendengaran akibat terperangkapnya cairan purulen atau lender di belakang gendang telinga.
2. Otitis Media Efusi
Setelah infeksi seperti penjelasan di atas sudah hilang, peradangan masih berlanjut akibat cairan atau lender yang menumpuk di telinga tengah.
Otitis Media Efusi bisa terjadi karena pilek atau kondisi lain, seperti langit-langit mulut sumbing. Telinga akan terasa penuh dan mengurangi kemampuan untuk mendengar.
Bagaimana Telinga Bisa Terinfeksi?
Penyebab infeksi telinga bagian tengah bisa karena alergi atau pilek. Telinga tengah yang terhubung ke tenggorokan melalui saluran yang disebut tuba eustachius.
Tabung ini membantu meratakan tekanan antara telinga luar dan telinga dalam. Pilek atau alergi dapat mengiritasi tabung hingga membengkak.
Saat tabung membengkak, maka cairan akan mengalir dari dalamnya melewati area telinga tengah. Cairan tersebut akan menumpuk di belakang gendang telinga.
Cairan yang menumpuk akan menyebabkan telinga menjadi lembap, berpotensi menjaga sarang bakteri dan virus.
Berdasarkan data di Amerika, anak-anak paling sering mengalami peradangan telinga tengah pada usia 6-24 bulan.
Pada dewasa bisa mengalami peradangan telinga tengah, jika sering mengalami hal-hal sebagai berikut:
1. Merokok atau berada di sekitar orang merokok
2. Memiliki gejala alergi musiman atau sepanjang tahun
3. Pilek atau infeksi saluran pernapasan lainnya
Gejala
Peradangan telinga tengah bisa terjadi pada dewasa maupun anak-anak, berikut gejala yang akan dialami.
Anak-anak
- Sakit telinga
- Menarik-narik telinga
- Menangis terus-terusan
- Kualitas tidur buruk
- Kehilangan selera makan
- Gangguan pendengaran.
- Demam 38 C
- Keluar cairan dari telinga
Dewasa
- Telinga terasa sakit
- Keluar cairan dari telinga
- Kesulitan mendengar
Potensi Komplikasi
Sebagian besar infeksi telinga tidak menyebabkan komplikasi jangka panjang, tetapi infeksi telinga yang terjadi berulang kali dapat menyebabkan komplikasi serius.
1. Gangguan Pendengaran
Infeksi telinga yang terjadi berulangkali, tapi membuat gangguan pendengaran intens. Bisa terjadi kerusakan permanen pada gendang telinga atau struktur telinga tengah lainnya.
2. Keterlambatan Bicara dan Perkembangan
Pada anak-anak bisa menyebabkan terlambat bicara, keterampilan social, dan perkembangan karena kesulitan mereka mendengar suara.
3. Penyebaran Infeksi
Jika tidak disembuhkan dengan optimal maka infeksi akan menyebar ke jaringan terdekat. Misalnya saja infeksi mastoid, yaitu tonjolan tulang di belakang telinga.
Infeksi ini dapat mengakibatkan kerusakan tulang dan pembentukan kista berisi nanah. Peradangan telinga tengah juga bisa menyebar infeksinya ke tengkorak sampai otak, tapi kasus ini jarang terjadi.
Pengobatan
Pengobatan yang biasa dilakukan untuk mengatasi peradangan telinga tengah adalah sebagai berikut:
1. Konsumsi Antibiotik
Peradangan telinga tengah biasa terjadi karena infeksi bakteri, sehingga obat yang paling tepat mengatasinya adalah antibiotik.
Terutama pada anak-anak usia 6 bulan jika menunjukkan gejala berat seperti demam lebih dari 39 C, nyeri telinga, hingga keluar cairan dari telinga.
2. Pembedahan
Upaya lainnya mengobati peradangan telinga tengah yang cukup ekstrim adalah tindakan pembedahan telinga.
Pembedahan akan menjadi opsi selanjutnya jika pengobatan dengan antibiotik tidak ampuh untuk mengobati infeksi.
Hal ini akan terlihat jika cairan tetap keluar selama lebih dari 3 bulan. Biasanya dokter akan selalu menyedot cairan dengan alat tabung kecil.
Prosedur pembedahan akan dimulai, disebut sebagai miringotomi. Dokter akan membuat lubang kecil di gendang telinga untuk mengalirkan cairan dan mengurangi tekanan dari telinga tengah.
Tidak semua kasus butuh operasi, bahkan radang telinga bisa sembuh dalam waktu 2 – 3 minggu.
Upaya Pencegahan
Upaya pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk menghindari peradangan telinga tengah adalah sebagai berikut:
1. Mencegah Flu dan Masuk Angin
Ajari anak-anak untuk selalu mencuci tangan dengan bersih, tidak berbagi peralatan makan dan minum dengan teman-temannya.
Jika ingin batuk dan bersin bisa di siku mereka. Batasi waktu bagi anak untuk bermain dengan teman-temannya, apalagi ketika sedang sakit.
2. Hindari Merokok
Akan lebih baik jika anak-anak maupun Anda sendiri sebagai orang dewasa untuk menghindari merokok ataupun orang-orang yang merokok.
3. Penyusuan
Proses penyusuan dianjurkan selama 6 bulan, karena susu ASI mengandung baik antibiotic sebagai penangkal bakteri.
4. Susu Botol
Posisi yang paling benar untuk memberikan susu botol ke bayi adalah saat bayi tidur terlentang.
Kesimpulan
Peradangan telinga tengah merupakan infeksi telinga yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Penyakit ini merupakan tipe dari Otitis Media mulai dari efusi sampai tipe akut.
Terjadi pada anak-anak dan dewasa, dimulai dari pertanda telinga sakit, flu, hingga cairan keluar dari telinga.
Dokter akan memberikan resep antibiotik untuk menyembuhkan infeksi, namun jika tidak bekerja selama 3 bulan ke depan, maka telinga perlu dilakukan pembedahan, namun kasus ini jarang terjadi.
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari diri dan anak-anak dari merokok, rajin mencuci tangan agar terhindari dari serangan sakit flu, pilek, dan demam.