Diskon Spesial Untukmu! Klik Disini
Gangguan Pendengaran pada Bayi
Tingkat gangguan pendengaran dapat dikategorikan menjadi 4 kelompok, yaitu gangguan pendengaran tingkat ringan, sedang, berat, dan sangat berat.
Gangguan pendengaran artinya ketidakmampuan seseorang untuk mendengar suara-suara tertentu. Biasanya hal ini disebabkan karena terlalu sering mendengarkan suara kencang.
Gangguan pendengaran menyebabkan seseorang sulit untuk menangkap kata-kata, apalagi jika sedang berada di antara keramaian.
Gangguan pendengaran bisa bersifat sementara maupun permanen, dan tidak biasanya tidak bisa disembuhkan, namun bisa memperoleh perawatan atau terapi.
Level Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran bisa terjadi sejak lahir, karena adanya perkembangan tidak sempurna pada sistem atau struktur pendengaran bayi.
Gangguan pendengaran pada bayi baru lahir termasuk cacat lahir, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan secara keseluruhan, bagaimana tubuh berkembang, atau bagaimana tubuh bekerja.
Terdapat 3 dari 1.000 bayi (kurang dari 1%) lahir dengan beberapa jenis gangguan pendengaran di Amerika Serikat setiap tahun.
Ketika bayi lahir dengan gangguan pendengaran, maka akan dikategorikan sebagai gangguan pendengaran bawaan.
Gangguan pendengaran juga dapat berkembang di kemudian hari pada bayi, memasuki masa anak-anak hingga dewasa.
Gangguan pendengaran dapat terjadi ketika bagian telinga, baik luar, tengah, maupun dalam tidak berfungsi seperti seharusnya. Dikelompokkan menjadi 4 level gangguan pendengaran.
Ringan: ketidakmampuan mendengar beberapa suara ucapan, tetapi suara lembut sulit untuk didengar.
Sedang: Ketidakmampuan mendengar banyak suara ucapan saat seseorang berbicara pada tingkat normal.
Berat: Ketidakmampuan mendengar suara ucapan apa pun saat seseorang berbicara pada tingkat normal. Anda hanya dapat mendengar beberapa suara keras.
Mendalam: Ketidakmampuan mendengar suara ucapan apa pun. Anda hanya dapat mendengar suara yang sangat keras.
Tipe-Tipe Gangguan Pendengaran
Tipe gangguan pendengaran paling umum terjadi diantaranya:
1. Gangguan pendengaran konduktif
Ini terjadi ketika ada masalah di telinga luar atau tengah yang memperlambat atau mencegah gelombang suara melewatinya.
Masalah mungkin termasuk penyumbatan di saluran telinga atau cairan di telinga tengah.
Gangguan pendengaran semacam ini seringkali bersifat sementara dan biasanya dapat diobati dengan obat-obatan atau pembedahan.
2. Gangguan pendengaran sensorineural
Gangguan ini terjadi karena ada masalah pada saraf pendengaran. Seperti ketika sel-sel tertentu dalam telinga rusak, sifanya bisa permanen.
3. Gangguan Pendengaran Campuran
Terjadi karena perpaduan gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural. Dalam kondisi ini, masalah dengan telinga bagian dalam atau saraf pendengaran mencegah otak memahami suara.
Bagaimana Cara Mengetahui Jika Bayi Mengalami Gangguan Pendengaran?
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar semua bayi diskrining untuk gangguan pendengaran sebelum berusia 1 bulan.
Skrining bayi baru lahir memeriksa kondisi kesehatan serius tetapi jarang dan sebagian besar dapat diobati saat lahir. Ini termasuk pemeriksaan darah, pendengaran dan jantung.
Jika bayi Anda tidak lulus pemeriksaan pendengaran bayi baru lahir, tidak selalu berarti ia mengalami gangguan pendengaran.
Tapi bayi mungkin membutuhkan tes pendengaran lengkap sesegera mungkin sebelum dia berusia 3 bulan.
Bayi bisa menjalani 2 jenis tes pendengaran:
1. Auditory brainstem response / Respons Batang Otak Auditori (ABR)
Tes ini menggunakan tambalan yang disebut elektroda dan komputer untuk memeriksa bagaimana otak dan saraf pendengaran merespons suara.
Dokter akan menempatkan tambalan di kepala bayi Anda dan earphone lembut di telinga bayi Anda.
Suara akan dikirimkan melalui earphone dan mengukur gelombang otak bayi Anda untuk melihat bagaimana otak bayi Anda bereaksi.
Tes ini dapat menunjukkan jika otak tidak mendapatkan informasi suara dengan cara yang jelas. Bayi Anda bisa tertidur untuk tes ini.
2. Otoacoustic emissions / Emisi otoakustik (OAE)
Tes ini memeriksa bagaimana telinga bagian dalam merespon suara. Perangkat akan ditempatkan di telinga bayi Anda.
Earphone terhubung ke komputer, lalu memainkan suara yang seharusnya bergema di saluran telinga bayi Anda.
Jika tidak ada gema, bayi Anda mungkin mengalami gangguan pendengaran.
Ciri-ciri Bayi Mengalami Gangguan Pendengaran
Tanda-tanda gangguan pendengaran pada bayi Anda dapat meliputi:
- Tidak terkejut karena suara keras
- Tidak menoleh ke arah suara setelah dia berusia 6 bulan
- Tidak mengucapkan sepatah kata pun seperti “mama” atau “dada” pada saat dia berusia 1 tahun
- Memutar kepalanya jika dia melihatmu, tetapi tidak tahu jika Anda memanggil namanya
- Masih mampu mendengar beberapa suara tetapi tidak yang lain
Jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda gangguan pendengaran kapan saja, hubungi penyedia layanan kesehatan untuk memeriksa kondisi anak Anda di AQM Hearing Center.
Dampak Gangguan Pendengaran Pada Bayi
Screening dini, diagnosis dan pengobatan dapat membantu anak-anak dengan gangguan pendengaran mengembangkan keterampilan berbicara, bahasa dan sosial.
Tanpa pengobatan dini, gangguan pendengaran dapat menyebabkan:
1. Perkembangan bahasa dan bicara yang tertunda atau terbatas
Misalnya, bayi dan anak-anak dengan gangguan pendengaran bisa kesulitan memahami hal-hal yang dikatakan orang lain, mempelajari kata-kata baru, dan mengucapkan kata-kata dengan cara yang benar.
Anak-anak dengan gangguan pendengaran yang tidak diobati mungkin memiliki keterampilan komunikasi yang buruk.
2. Belajar dan masalah sosial
Tanpa pengobatan dini, anak-anak dengan gangguan pendengaran mungkin memiliki masalah belajar di sekolah.
Gangguan pendengaran juga dapat membuat mereka sulit bersosialisasi dengan anak-anak lain.
AQM Hearing Center menyediakan layanan konsultasi pendengaran bersama konsultan profesional, sehingga Anda bisa tahu jika memiliki gangguan pendengaran.
—
(Kontributor: Pramitha Chandra)