Diskon Spesial Untukmu! Klik Disini
Bahaya Cotton Bud Terlalu Sering dan Ngasal
Siapa yang masih suka membersihkan kotoran telinga dengan cotton bud? Hati-hati! Ada bahaya cotton bud jika terlalu sering digunakan dengan asal-asalan.
Cotton bud merupakan segumpal kapas yang dililitkan pada satu atau kedua ujung batang berukuran pendek. Batang ini bisa terbuat dari kayu, kertas, atau plastik.
Cotton bud banyak digunakan dalam kosmetik, seni atau kerajinan, dan alat untuk membersihkan telinga. Sebagai alat untuk membersihkan telinga, cotton bud bertujuan untuk mengeluarkan kotoran telinga atau serumen.
Apa Itu Serumen?
Telinga terdiri dari telinga bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam. Pada telinga bagian luar ini, terdapat kelenjar apokrin dan kelenjar sebasea yang menjadi faktor terbentuknya serumen atau kotoran telinga.
Meskipun dikatakan kotoran, ternyata serumen juga bermanfaat, loh. Serumen bisa melindungi tubuh dari partikel asing yang masuk melalui lubang telinga.
Selain itu, serumen juga berfungsi sebagai sarana untuk mengangkut debris epitel dan kontaminan dari gendang telinga. Tak hanya berfungsi sebagai proteksi, kotoran telinga ini juga berfungsi sebagai pelumas untuk mencegah telinga terasa kering.
Proses pengeluaran serumen ini terjadi secara alami. Serumen dikeluarkan dengan adanya migrasi epitel dari gendang telinga menuju meatus akustikus eksternus yang dibantu oleh gerakan rahang ketika mengunyah.
Bahaya Penggunaan Cotton Bud
Cotton bud masih menjadi satu alat yang paling banyak digunakan untuk membersihkan telinga. Alih-alih membuat telinga menjadi bersih, penggunaan cotton bud justru bisa membahayakan telinga. Berikut adalah beberapa bahaya akibat penggunaan cotton bud.
1. Terjadi Penumpukan Kotoran Telinga
Bahaya penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga yang pertama yaitu cotton bud bisa menyebabkan terjadinya penumbukan kotoran telinga. Hal ini terjadi karena cotton bud bisa mendorong serumen untuk masuk lebih dalam ke telinga. Kotoran telinga yang masuk lebih dalam ke telinga ini akan menyebabkan penumpukan kotoran telinga atau serumen prop.
2. Menyebabkan Infeksi Telinga
Bahaya penggunaan cotton bud kedua yaitu bisa menyebabkan terjadinya infeksi telinga. Seperti penjelasan sebelumnya, penggunaan cotton bud bisa mendorong kotoran telinga masuk lebih dalam lagi.
Di dalam kotoran telinga ini biasanya juga terdapat bakteri. Jika kotoran telinga yang mengandung bakteri ini terdorong lebih dalam memasuki telinga, hal ini bisa menyebabkan terjadinya infeksi telinga atau otitis telinga. Beberapa tanda seseorang mengalami infeksi telinga yaitu sakit telinga disertai kealurnya cairan dari dalam telinga, kesulitan untuk mendengar, dan sakit kepala.
3. Menyebabkan Cedera pada Telinga
Penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga juga bisa menyebabkan terjadinya cedera pada telinga. Telinga bagian tengah merupakan bagian telinga terdekat dari lubang telinga. Oleh karena itu, mendorong cotton bud terlalu jauh bisa melukai telinga bagian tengah, khususnya gendang telinga.
Gendang telinga merupakan bagian telinga yang mudah utnuk diraih cotton bud. Selain itu, gendang telinga juga sangat tipis sehingga mudah untuk robek. Gendang telinga yang robek ini bisa menyebabkan keluarnya cairan dari dalam telinga.
4. Menyebabkan Rusaknya Tulang Pendengaran
Tak hanya menyebabkan gendang telinga robek, penggunaan cotton bud juga bisa merusak tulang pendengaran. Cotton bud yang menekan tulang pendengaran akan membuatnya mengirimkan gelombang getaran ke telinga bagian dalam.
5. Kapas Cotton Bud Tertinggal di Dalam Telinga
Bahaya penggunaan cotton bud untuk membersihakn telinga yang terakhir yaitu kapas yang terletak di ujung cotton bud bisa tertinggal di dalam telinga. Kapas cotton bud yang tertinggal ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit pada telinga. Bahkan pada beberapa kasus, hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran.
Bagaimana Cara Membersihkan Kotoran Telinga yang Tepat?
Meskipun kotoran telinga bermanfaat, tetapi terlalu banyak kotoran telinga juga bisa menyebabkan terjadinya penumpukan kotoran telinga dan infeksi. Oleh sebab itulah, kamu tetap perlu membersihkan telinga.
Daripada menggunakan cotton bud, ada beberapa cara membersihkan kotoran telinga yang lebih aman untuk dilakukan. Misalnya seperti cara membersihkan telinga menurut Sevy Singh (2017) yang dijelaskan pada artikel Permata Hospital berikut ini.
1. Serumenolitik
Cara membersihkan kotoran telinga yang pertama yaitu dengan menggunakan serumenolitik. Serumenolitik merupakan tetes telinga yang berisi larutan cair untuk membantu melembutkan, memecah, mengencerkan, atau melarutkan kotoran telinga.
Cara menggunakan serumenolitik ini yaitu dengan meneteskan lima hingga sepuluh tetes cairan ini sebanyak dua kali sehari selama empat hari. Tetesan cairan ini akan bekerja dengan cara melepaskan oksigen untuk melembutkan dan menghilangkan kotoran telinga.
2. Irigasi Telinga
Selain menggunakan serumenolitik, kamu juga bisa membersihkan kotoran telinga dengan menggunakan irigasi telinga. Cara irigasi telinga ini bisa dilakukan dengan menggunakan spuit besar atau berukuran 20 ml dan air hangat. Untuk menurunkan risiko infeksi, kamu bisa menggunakan air steril atau saline sebagai lawan dari air keran atau agen bakteriostatik.
3. Manual Removal
Cara membersihkan telinga dengan benar yang terakhir yaitu menggunakan manual removal. Salah satu keuntungan menggunakan manual removal yaitu cara ini tidak menyebabkan kelembaban sehingga mengurangi risiko terjadinya infeksi telinga. Namun, jika pasien tidak kooperatif, manual removal ini bisa menyebabkan terjadinya perforasi atau lubang pada telinga dan trauma lokal.
Penutup
Demikian penjelasan mengenai bahaya penggunaan cotton bud untuk membersihkan kotoran telinga. Temukan berbagai artikel menarik lainnya mengenai kesehatan telinga di AQM Hearing Center.