Alat Bantu Dengar Lansia Berdasar Gangguan Pendengaran

Alat bantu dengar (ABD) merupakan teknologi yang terus berkembang delam beberapa dekade terakhir. Khususnya digunakan untuk menangkap suara menjadi lebih jelas terdengar.

Penggunaannya sederhana, operasi bisa dimulai dengan menggunakan baterai. Seseorang perlu resep dari audiolog untuk menggunakan ABD.

Tipe ABD juga terdiri atas dua macam, yaitu alat bantu dengar analog dan digital, namun hampir semua alat bantu dengar sekarang dijual menggunakan teknologi digital.

ABD digital memiliki fitur chip komputer untuk memproses suara secara otomatis, sedang ABD analog memiliki respons frekuensi yang ditentukan dengan mengikuti tes audiogram.

Tipe Alat Bantu Dengar Lansia Secara Umum

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ABD untuk lansia terdiri atas dua tipe, yaitu ABD digital dan analog.

Di pasaran maupun rekomendasi dokter kini lebih banyak menggunakan digital karena penggunaannya yang lebih mudah, bisa secara otomatis.

Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini mengenai perbedaan ABD digital dan ABD analog:

1. Alat Bantu Dengar Analog

ABD analog memiliki sistem kerja dengan cara mengubah suara menjadi sinyal elektrik yang telah diperkuat.

Alat ini biasa dibuat berdasar pesanan khusus sehingga sistem kerjanya pun dimodifikasi berdasar pesanan yang biasanya direkomendasikan oleh audiolog.

Jadi, audiolog akan memprogram ABD analog sesuai dengan gangguan pendengaran yang dialami pasien.

2. Alat Bantu Dengar Digital

ABD digital tentu akan tampak lebih modern karena memiliki fitur yang lebih lengkap. Cara kerjanya, perangkat ini akan mengubah gelombang suara menjadi sinyal digital dan menghasilkan duplikasi suara.

Chip komputer dalam ABD digital menganalisis ucapan dan suara lingkungan, sehingga proses suara menjadi lebih kompleks

ABD digital juga fleksibel dalam sistem programnya, sehingga bisa menyesuaikan semua jenis gangguan pendengaran.

bahaya headset bluetooth

Alat Bantu Dengar untuk Gangguan Pendengaran Ringan

Lansia dengan gangguan pendengaran ringan mungkin lebih memilih ABD yang lebih ringan juga digunakan.

Biasanya bentuknya lebih kecil, diletakkan dalam telinga, sehingga tidak terlihat oleh mata telanjang. Pastinya tidak perlu menangkap terlalu banyak suara, menyesuaikan dengan kondisi pasien.

Berikut jenis ABD yang cocok digunakan oleh lansia dengan gangguan pendangaran ringan.

1. Completely in Canal (CIC)

Seperti namanya, ABD ini diletakkan di dalam kanal telinga, sehingga tidak akan terlihat. Fungsinya juga meningkatkan gangguan pendengaran ringan sampai sedang.

Pros:

  • Merupakan tipe terkecil dan paling tidak terlihat
  • Kecil kemungkinannya untuk menangkap suara angin

Cons:

  • Menggunakan baterai yang sangat kecil, yang masa pakainya lebih pendek
  • Seringkali tidak menyertakan fitur tambahan, seperti kontrol volume atau mikrofon pengarah
  • Rentan terhadap kotoran telinga yang menyumbat speak

2. In The Canal (ITC)

Perangkat ITC dibuat khusus menyesuaikan ukuran kanal penggunanya. Fungsinya bisa meningkatkan gangguan pendengaran ringan sampai sedang.

Pros:

  • Tidak begitu terlihat
  • Fiturnya bisa lebih lengkap dibanding CIC

Cons:

  • Lebih sulit dioperasikan dibanding CIC

3. In The Ear (ITE)

ABD ini tersedia dalam dua gaya, alat bisa menutupi hampir seluruh area telinga bagian luar. Tipe kedua, adalah alat hanya menutupi bagian bawah telinga bagian luar.

Keduanya bisa digunakan oleh lansia dengan gangguan pendengaran ringan sampai berat.

Pros:

  • Lebih banyak fitur yang tersedia daripada model CIC atau ITC, seperti mikrofon terarah. Gunanya agar pendengaran lebih baik di lingkungan yang bising
  • Fitur lebih mudah digunakan daripada yang ada di CIC atau ITC
  • Daya tahan baterai lebih lama

Cons:

  • Lebih rentan terhadap kebisingan angin
  • Ukurannya tidak sekecil CIC dan ITC, sehingga masih tampak oleh mata

halusinasi pendengaran

Alat Bantu Dengar untuk Gangguan Pendengaran Berat

Lansia dengan gangguan pendengaran lebih berat, kemungkinan akan diberikan resep ABD oleh dokter dengan model diletakkan di bagian luar telinga.

ABD model eksternal ini, cenderung memiliki fitur amplikasi lebih kompleks, tetapi tidak memiliki fitur dari ABD internal seperti kontrol volume dan mikrofon pengarah.

Lansia dengan gangguan pendengaran yang parah biasa menggunakan ABD gaya di belakang telinga, receiver-in-canal atau receiver-in-the-ear, dan open-fit:

1. Behind The Ear (BTE)

Diletakkan di belakang telinga, dengan tabung kecil menghubungkan bagian atas dan terhubung pada earmold.

Ukurannya juga disesuaikan dengan saluran telinga. BTE merupakan ABD yang cocok digunakan untuk semua jenis gangguan pendengaran.

Pros:

  • Tingkat amplifikasi yang lebih tinggi daripada model lainnya
  • Lebih banyak fitur yang tersedia daripada model lainnya, termasuk mikrofon pengarah dan baterai isi ulang

Cons:

  • Ukurannya termasuk yang paling besar dibanding model lainnya
  • Rentan terhadap bising angin

2. Receiver in Canal & Receiver in Ear

Model ini mirip dengan BTE, namun bukan berbentuk tabung, melainkan menampilkan kabel kecil yang menghubungkan ke speaker dan penerima

Pros:

  • Tidak begitu terlihat dibandingkan BTE
  • Mikrofon terarah
  • Tersedia kontrol manual
  • Fitur tambahan yang tersedia seperti baterai isi ulang

Cons:

  • Rentan membuat kotoran tersumbat

3. Open Fit

Modelnya merupakan variasi dari BTE dan RIC, memiliki fitur kubah terbuka di telinga, sehingga frekuensi rendah bisa masuk ke telinga secara alami.

Cocok digunakan untuk lansia dengan gangguan pendengaran berfrekuensi ringan, sedang, hingga tinggi.

Pros:

  • Kualitas suara menyesuaikan kasus
  • Suara yang keluar lebih jernih

Cons:

  • Masih bisa terlihat oleh mata
  • Sedikit sulit memasukkan kubah ke dalam telinga

Kesimpulan

Secara umum, ABD lansia terdiri atas dua tipe, yaitu tipe analog dan digital. Di era modern ini, lebih banyak ABD tersedia dalam tipe digital karena fitur yang ditawarkan lebih lengkap.

Penggunaan ABD harus mengikuti resep dokter. Beberapa jenis ABD juga dirancang berdasar kebutuhan pasiennya.

Acuannya dilihat dari masalah pasien apakah memiliki gangguan pendengaran frekuensi ringan, sedang, atau berat.

AQM Hearing Center menyediakan layanan konsultasi pendengaran bersama konsultan profesional, sehingga Anda bisa tahu jika memiliki gangguan pendengaran.

(Pramitha Chandra)

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?