Gangguan Pendengaran Pada Remaja dan Dampaknya Pada Kehidupan Sosial

Penderita gangguan pendengaran bukan hanya orang lanjut usia. Gangguan pendengaran pada remaja pun sudah banyak terjadi. 

Gangguan pendengaran terjadi secara bertahap dalam kurun waktu yang cukup lama. Biasanya, orang-orang akan merasakan gejala awal gangguan pendengaran, seperti telinga sakit atau berdenging. 

Namun, sayangnya masih banyak orang yang mengabaikan gejala gangguan pendengaran ini. 

Gangguan pendengaran pun tidak selalu dialami oleh orang-orang lanjut usia. Tidak jarang, gangguan pendengaran yang dialami oleh remaja akan berdampak pada kehidupan sosial mereka. 

Gangguan Pendengaran dan Self-Esteem

Di dalam psikologi, self-esteem merupakan perasaan subjektif seseorang tentang arti diri sendiri atau nilai pribadi. Jadi, bisa dikatakan self-esteem adalah perasaan mengenai seberapa besar seseorang menghargai dan mencintai dirinya sendiri terlepas dari kondisi yang ia alami. 

Self-esteem ini berkaitan dengan mental health seseorang. Apabila seseorang memiliki self-esteem yang rendah, orang tersebut akan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi, kecemasan, kesepian, atau penolakan dari teman sebaya. 

Orang dengan gangguan pendengaran memiliki keterbatasan dalam mendengar sesuatu. Tidak jarang hal itu menyebabkan mereka sulit untuk berpartisipasi dalam percakapan. 

Oleh karena itu, orang dengan gangguan pendengaran membutuhkan alat bantu dengar atau implan koklea untuk membantu pendengaran mereka. Namun, meskipun telah menggunakan alat bantu dengar atau implan koklea, masih ada kemungkinan anak-anak dengan gangguan pendengaran memiliki self-esteem yang rendah. 

Faktor yang Mempengaruhi Self-Esteem pada Anak

1. Usia

Masa transisi dari anak-anak menuju remaja tidak hanya mempengaruhi perubahan fisik saja, tetapi juga perubahan pada emosi yang berdampak pada psikologi anak, seperti self-esteem. 

Biasanya, masa transisi ini dimulai ketika anak berusia 13 tahun. Pada usia ini, anak mulai memperhatikan penerimaan dari teman sebaya. 

Penurunan pada self-esteem bisa disebabkan karena kurangnya umpan balik dari guru, orang tua, dan teman sebaya. Biasanya, umpan balik tersebut berkaitan dengan perbandingan akademik, atletik, dan sosial dengan anak-anak lain. 

2. Gender

Umumnya anak laki-laki memiliki self-esteem yang lebih tinggi daripada perempuan. Perbedaan tingkat self-esteem ini juga berkaitan dengan perkembangan usia. 

Perubahan pada tingkat kedewasaan, emosi, dan sosial merupakan pertanda turunnya self-esteem seorang anak. Terutama anak perempuan dimana self-esteem menurun dua kali lipat dari anak laki-laki. 

Penurunan self-esteem pada anak perempuan ini juga bisa disebabkan karena mereka mulai menganggap penampilan fisik merupakan hal yang penting. Hal tersebut terus berlanjut hingga usia 16 tahun. 

3. Temperamen dan Kebiasaan

Temperamen mengacu pada karakteristik kepribadian individu dalam merespon sesuatu. Baik temperamen maupun kebiasaan, keduanya berkaitan dengan self-esteem anak. 

Perasaan malu dapat menyebabkan kecemasan saat berinteraksi dengan teman sebaya. Hal tersebut akan menghambat anak susah bersosialisasi dan membuat penerimaan teman sebaya menjadi sulit. 

Anak-anak pemalu dan rendah diri lebih rentan untuk mengalami depresi yang tentunya berdampak pada self-esteem mereka. 

4. Penerimaan dan Partisipasi Sosial

Pertemanan merupakan salah satu cara untuk melatih dan mengembangkan keterampilan bersosialisasi dan emosi pada anak. Melalui pertemanan, anak dapat belajar cara menyelesaikan konflik, mengatur emosi, serta bekerja sama. 

Jumlah teman dan kualitas pertemanan sama-sama mempengaruhi penerimaan sosial pada anak-anak dan remaja yang sedang berkembang. 

Anak-anak yang melaporkan jika dirinya tidak memiliki teman atau memiliki kualitas pertemanan yang rendah menunjukkan adaptasi sosial yang buruk dan rasa kesepian. Hal tersebut terjadi bersamaan dengan self-esteem yang rendah. 

Faktor yang Mempengaruhi Self-Esteem pada Anak dengan Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran dapat menyebabkan penurunan self-esteem pada anak. Ada beberapa penelitian yang membahas mengenai korelasi antara gangguan pendengaran dan self-esteem. 

Beberapa penelitian melaporkan jika anak-anak dengan gangguan pendengaran memiliki self-esteem yang lebih rendah. Ada juga penelitian yang menunjukkan jika tingkat self-esteem anak dengan pendengaran yang baik dan anak dengan gangguan pendengaran setara. Sementara, ada juga penelitian yang menunjukkan jika anak dengan gangguan pendengaran memiliki self-esteem yang lebih tinggi daripada anak yang dapat mendengar dengan baik. 

Ada dua faktor khusus yang mempengaruhi tingkat self-esteem pada anak dengan gangguan pendengaran. 

1. Usia Diagnosis

Diagnosis dini pada gangguan pendengaran dapat meningkatkan kemampuan anak untuk berkomunikasi. Namun, sayangnya pengaruhnya terhadap self-esteem anak kurang mendapat perhatian. 

Pada sebuah penelitian disebutkan jika anak-anak yang mendapat diagnosis dini memiliki self-esteem di sekolah yang lebih tinggi daripada mereka yang terlambat mendapatkan diagnosis. Namun, tidak ada korelasi signifikan antara self-esteem secara keseluruhan dan usia diagnosis. Oleh karena itu, butuh penelitian lebih banyak untuk mengevaluasi hubungan antara self-esteem dan usia diagnosis. 

2. Kemampuan untuk Berkomunikasi

Kemampuan berkomunikasi berdampak pada self-esteem anak dengan gangguan pendengaran. Anak-anak dengan gangguan pendengaran yang memiliki keterampilan bicara dan bahasa yang setara dengan teman sebayanya memiliki self-esteem yang lebih tinggi. 

Hubungan antara kemampuan berkomunikasi dan self-esteem pada anak dengan gangguan pendengaran tidak bergantung pada implan koklea atau penggunaan alat bantu dengar. 

Komunikasi yang berhasil akan memberikan kesempatan bagi anak untuk berpartisipasi dalam lingkungan sosial. Hal tersebut akan membantu anak untuk membentuk hubungan sosial di luar rumah sehingga dapat memperkuat self-esteem mereka. 

Penutup

Demikian penjelasan mengenai pengaruh gangguan pendengaran pada remaja. Ternyata, gangguan pendengaran dapat berdampak pada tingkat self-esteem anak. 

Bagi Anda yang sedang mencari alat bantu dengar, Anda bisa mengunjungi AQM Hearing Center.

Sumber Foto : Photo by cottonbro studio

Ingin konsultasi lebih dekat?