Cara Mudah Mengatasi Tinnitus

Tinnitus atau dengingan yang muncul di telinga merupakan kondisi yang sangat umum terjadi. Hampir semua orang mungkin pernah mengalami kondisi tidak nyaman ini. Kondisi tersebut merupakan sebuah gejala yang biasanya bisa timbul karena efek dari adanya gangguan pendengaran tertentu. Beberapa gangguan yang di maksud adalah cedera pada telinga, adanya gangguan pada sistem sirkulasi serta karena faktor usia. Ingin tahu bagaimana cara mudah mengatasi tinnitus? Yuk, simak ulasan berikut bersama Hearing Center Depok!

Tentang Tinnitus

Terjadinya kondisi tinnitus bisa berada di salah satu telinga atau bahkan dua telinga sekaligus. Adapun tinnitus sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu tinnitus objektif serta tinnitus subjektif. Tinnitus objektif merupakan kondisi dimana orang lain juga bisa mendengar suara bising yang anda rasakan. Adapun penyebabnya adalah karena adanya pembuluh darah yang tidak normal di bagian dalam telinga dan sekitarnya. Sedangkan untuk tinnitus subjektif dapat terjadi apabila suara bising hanya bisa di dengar oleh anda.

Penyebab Tinnitus

Terdapat beberapa penyebab yang membuat kondisi tinnitus ini bisa terjadi pada anda. Berikut adalah beberapa penyebab yang seringkali ditemukan:

  1. Terlalu sering mendengar suara keras baik dalam jangka pendek hingga jangka panjang. Suara bising tersebut bisa bersumber dari suara mesin, suara alat berat hingga suara senjata api. Selain itu, suara bising yang timbul dari earphone akibat terlalu lama mendengarkan music atau suara di atas batas normal juga bisa menjadi penyebab tinnitus.
  2. Faktor usia yaitu orang dengan usia mulai dari 60 tahun ke atas akan lebih sering mengalami tinnitus.
  3. Tersumbatnya saluran telinga dengan kotoran telinga. Cairan ataupun kotoran telinga memang memiliki manfaat alami bagi telinga manusia. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak atau tidak terkendali maka ini bisa menyumbat saluran telinga anda. Akibatnya adalah gangguan telinga hingga munculnya iritasi pada gendang telinga.
  4. Adanya perubahan pada tulang telinga. Contohnya adalah ketika telinga yang ada di bagian tengah menjadi lebih kaku dari biasanya atau mengalami otosklerosis. Hal itu disebabkan oleh adanya pertumbuhan tulang yang abnormal. Pada banyak kasus, ini merupakan faktor genetic.
  5. Kondisi penyakit tertentu contohnya apabila anda merupakan penderita Meniere, sedang mengalami cedera di bagian leher atau kepala dan penderita neuroma akustik maka anda akan lebih rentan terkena tinnitus. Selain itu jika anda mengalami kejang otot di bagian telinga dalam, sedang mengonsumsi obat tertentu atau memiliki kelainan fungsi pada tuba eustachius maka anda juga lebih beresiko.
  6. Risiko tinnitus semakin meningkat jika anda terlalu sering terpapar oleh suara yang keras, maka sebaiknya anda menggunakan penutup telinga atau semacamnya ketika berada di lingkungan yang bising.
  7. Bagi penderita kardiovaskular serta anda yang memiliki kebiasaan merokok, maka gejala tinnitus bisa lebih rentan anda rasakan.

Penangan Kondisi Tinnitus

Untuk dapat melakukan pengobatan yang benar maka harus diketahui terlebih dahulu tentang kondisi dan apa penyebabnya. Jika tinnitus terjadi karena seseorang mengonsumsi obat tertentu, maka yang harus diganti adalah jenis pengobatan hingga melakukan penghentian konsumsi obat tersebut. Anda juga bisa melakukan pembersihan telinga jika penyebabnya adalah tersumbatnya saluran telinga.

Selanjutnya, apabila tinnitus terjadi karena penyakit Meniere maka bisa jadi gejala tinnitus tetap akan anda rasakan meskipun anda sudah melakukan pengobatan. Nah, untuk hal ini anda bisa melakukan terapi kognitif untuk mengurangi gejalanya. Sedangkan apabila gejala tinnitus terjadi karena anda mengalami masalah pada pembuluh darah, maka anda bisa menggunakan alat bantu dengar serta menggunakan alat pelindung telinga.

Anda juga bisa melakukan biofeedback yang merupakan sebuah terapi yang berfungsi untuk bisa mengendalikan fungsi tubuh, pernapasan, detak jantung hingga keringat. Dokter juga bisa menyarankan anda untuk menggunakan masker tinnitus atau alat bantu dengar yang bisa meminimalisir dengungan. Untuk pengobatan, pastikan anda melakukan konsultasi dengan dokter THT hanya di AQM Hearing Center.

Upaya Pencegahan

Untuk melakukan pencegahan, anda harus meminimalisir terpapar suara keras. Anda bisa mencegahnya dengan tidak menggunakan earphone terlalu lama serta volumenya terlalu keras. Jangan lupa gunakan alat pelindung telinga apabila anda sedang berada di lokasi yang bising. Mengendalikan stress juga menjadi salah satu bentuk pencegahan yang bisa anda lakukan. Kondisi tersebut memang tidak menyebabkan adanya tinnitus namun bisa membuat gejala menjadi semakin buruk.

Kapan Waktu yang Tepat Untuk ke Dokter?

Apabila anda mulai merasakan dengungan pada telinga yang disertasi pusing dan gangguan pendengaran maka anda perlu untuk segera berkunjung ke dokter THT. Jika tinnitus anda rasakan setelah anda menderita sebuah infeksi di saluran pernapasan hingga waktu 1 minggu lebih maka anda perlu untuk segera memeriksakan diri. Untuk mencegah adanya tuli permanen, maka anda perlu periksa ke dokter apabila anda memiliki gejala Meniere, sering mengalami vertigo dan telinga terasa penuh. Anda perlu melakukan diskusi dengan dokter jika mengonsumsi obat tertentu untuk mengetahui efek samping dari obat tersebut. Jika efeknya membuat anda mengalami tinnitus, mintalah untuk menggantinya dengan obat lain atau metode pengobatan lainnya.

Itulah informasi yang bisa kami berikan seputar cara mudah mengatasi tinnitus. Bagi anda yang bingung mau konsultasi masalah pendengaran kemana, ingat AQM Hearing Center! Kami siap membantumu hingga masalah terselesaikan.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?