Mengenal Apa Itu Glue Ear

Gangguan yang terjadi pada pendengaran dapat disebabkan oleh berbagai hal. Ada berbagai macam jenis penyakit yang bisa menyebabkan adanya gangguan pendengaran. Salah satu jenis penyakit pendengaran yang tidak bisa langsung diketahui serta dideteksi dini adalah glue ear. Penyakit ini berada di telinga bagian dalam sehingga tentu akan sangat sulit untuk diketahui secara instan. Adapun penyakit ini biasanya menyerang anak yang berusia di bawah 10 tahun. Gejala penyakit ini biasanya akan diketahui ketika terdapat perubahan pertumbuhan anak terutama terkait dengan pendengaran dan kemampuan berbicara. Ingin tahu lebih lanjut tentang glue ear? Yuk, mengenal glue ear bersama tim Hearing Center Jakarta berikut!

Definisi Glue Ear

Glue ear ialah sebuah penyakit yang sangat umum terjadi pada anak-anak. Ia merupakan sebuah cairan yang lengket hampir mirip lem dan biasanya terjadi penumpukan di tengah telinga. Adanya gangguan ini bisa menyebabkan terganggunya pendengaran anak seperti penurunan pendengaran ataupun keterlambatan berbicara. Dengan adanya keterlambatan bicara ini tentu banyak orang tua yang kemudian membawa anaknya ke dokter umum. Hal ini dinilai penting untuk mengetahui terkait dengan jenis gangguan yang berpengaruh pada pertumbuhan serta perkembangan si kecil.

Peneyebab

Penyebab dari adanya glue ear ini biasanya belum diketahui dan diperkirakan ia berkembang saat tabung eustasius tidak bisa berfungsi dengan baik. Adapun tabung eustasiun ini merupakan sebuah saluran sempit yang bisa menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang hidung. Untuk fungsinya ialah untuk menjaga tekanan udara yang ada pada kedua sisi gendang telinga. Apabila gagal maka tekanan akan turun serta ruang akan disi dengan kebocoran cairan dari jaringan yang ada di sekitar.

Adanya penumpukan cairan ini bisa mengganggu gerakan normal 3 tulang kecil yang biasanya mengirimkan getaran suara ke telinga yang ada di bagian dalam. Ini merupakan kondisi yang sangat umum terjadi pada anak-anak pra sekolah. Anak yang berusia di atas 6 tahun biasanya sudah sangat jarang mengalami hal ini. Berdasarkan survei terdapat 90% anak akan mengalami minimal 1 kali terkait gangguan glue ear sebelum si anak berusia 10 tahun. Untuk 50% dari angka tersebut, ternyata rata-rata penyebabnya ini adalah adanya infeksi pada telinga. Gangguan dan kondisi tersebut juga akan berangsur membaik dalam waktu 3 bulan.

Gejala Yang Timbul

Banyak orang tua yang bahkan tidak menyadari bahwa anaknya sedang mengalami dan memiliki glue ear di telinga. Hal ini karena balita biasanya belum menyadari kondisi pada telinganya dan tentu ia tidak akan memberitahu kepada orangtuanya. Ia akan kesulitan memahami dirinya dan sangat sulit untuk menjabarkan keluhan kepada orang lain.

Orang tua juga seringkali tidak menyadari kondisi ini karena cairan berada di dalam telinga dan tidak bisa langsung terlihat oleh mata. Sehingga mengetahui tentang gejala glue ear merupakan hal yang sangat pentik untuk diketahui. Berikut adalah beberapa gejala yang harus anda ketahui terkait dengan kondisi glue ear:

1.      Hilangnya Pendengaran Mulai Dari Ringan-Sedang

Gejala pertama yang perlu anda ketahui terkait dengan gejala glue ear ialah hilangnya penderangan mulai dari ukuran ringan hingga sedang. Untuk mengetahui gejala ini biasanya dapat dilihat dari aktivitas sehari-hari. Contohnya adalah bagaimana si anak bisa menghiraukan ucapan orang tua. Apakah ia menghiraukan atau bahkan tidak menjawabnya sama sekali. Ia juga akan sering meminta lawan bicara untuk mengulang ucapan. Selain itu, jika menonton tv atau media digital maka akan menggunakan suara yang tinggi.

2.      Terlambatnya Berbicara

Adapun gejala kedua ialah terlambatnya anak untuk berbicara yang memiliki tanda dengan tidak berkembangnya bahasa oleh si anak jika di bandingkan dengan anak seusianya.

Perawatan Untuk Anak yang Mengalami Glue Ear

Tindakan berupa perawatan ini menjadi perlu apabila anak mengalami glue ear yang lebih dari 3 bulan dan perawatan juga perlu jika kemampuan bicaranya tertunda. Perlu adanya pemasukan grommet atau T-Tube yang ke telinga yang terkena glue ear. Adanya alat tersebut bisa membiarkan udara yang melewati gendang telinga. Ini mampu menjaga tekanan agar tetap sama di kedua sisi telinga.

Prosedur kecil ini bisa membantu anda untuk membuat si anak sembuh total dari glue ear dalam beberapa hari saja. Mungkin ia akan mengalami rasa sakit pada telinga secara ringan dan tidak sedikit kondisi ini juga membuat munculnya sedikit darah di awal. Tenang saja karena ini merupakan kondisi yang sangat normal.

Biasanya dokter akan memberikan resep berupa obat tetes telinga. Apabila belum berkunjung ke dokter, orang tua bisa memberikan pertolongan pertama dengan memberikan paracetamol atau ibuprofen untuk dikonsumsi si anak. Ini bisa membuat anak merasa lebih nyaman. Untuk pelepasan dari T-tube atau Grommet ini biasanya di bulan ke 9-15 disaat masalah sudah teratasi dengan baik. Dalam 30% kasus maka diperlukan grommet lainnya.

Sikap Untuk Orang Tua

Sebagai orang tua yang memiliki anak dan mengalami glue ear, maka anda tidak perlu khawatir. Kondisi ini bisa pulih seperti sedia kala. Anda hanya perlu memberikan perhatian yang baik, memberikan perawatan dan terus berada di samping anak. Untuk keterlambatan berbicara, anda juga tidak perlu khawatir karena setelah pendengarannya pulih maka ia akan segera menyusul teman-teman seusianya terkait dengan keterlambatan berbicara.

Itulah informasi tentang glue ear yang perlu anda ketahui. Anda membutuhkan konsultasi terkait pendengaran? Yuk, langsung saja konsultasi di AQM Hearing Center Jakarta!

Ingin konsultasi lebih dekat?