CARA MENGOBATI INFEKSI TELINGA

Infeksi telinga jika terjadi sekali ketika masih kecil itu merupakan hal yang wajar. Akan tetapi jika infeksi terus terjadi kembali maka dapat menimbulkan resiko kesehatan yang cukup serius. Infeksi telinga dapat terjadi ketika cairan menumpuk di bagian belakang gendang telinga sehingga akan menyebabkan rasa sakit, demam, gangguan pendengaran sementara, dan tekanan. Lalu bagaimana cara mengobati infeksi telinga menurut tim Hearing Center Depok? Yuk, simak ulasan berikut!

Infeksi Telinga

National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) mengatakan bahwa lima dari enam anak akan mengalami setidaknya satu kali infeksi telinga pada ulang tahun ketiga mereka dan memang sebagian besar tidak serius. Namun anak akan mengalami tiga kali infeksi telinga selama periode enam bulan atau empat kali dalam setahun. Hal ini menjadi tanda dari apa yang di kenal sebagai infeksi kronis atau berulang. Apabila tidak segera di obati maka akan menyebabkan gangguan pendengaran permanen. Penentuan penyebab infeksi telinga berulang merupakan langkah pertama menuju penyembuhan. Penyebab yang umum terjadi antara lain alergi, masalah sinus kronis, atau tabung eustachius yang kurang berkembang atau tersumbat, serta saluran yang menghubungkan telinga tengah ke bagian atas tenggorokan.

Masalah tabung eustachius

Bayi atau balita pada tuba eustachius memang belum matang dan berfungsi penuh sehingga dapat berakhir dengan tekanan negatif yang menyebabkan penumpukan cairan dan infeksi telinga berulang. Gendang telinga yang transparan membuat bisa melihat cairan atau nanah di belakang dan gendang telinga itu sendiri. Gendang telinga bewarna merah atau menggembung karena di sebabkan oleh tekanan. Jika terjadi gangguan pendengaran maka tabung telinga di butuhkan untuk mengalirkan cairan dan mencegah agar infeksi telinga tidak terjadi lebih lanjut. Tabung telinga dapat membantu mengalirkan cairan dan menyamakan tekanan. Pada anak-anak di setiap tahunnya lebih dari setengah juta melakukan operasi tabung telinga. Operasi ini di lakukan dengan melibatkan pengunaan anestesi secara umum.

 

Alergi & Sinusitis

Alergi atau sinusitis kronis merupakan penyebab potensial lain dari infeksi telinga yang berulang. Pada kasus ini antibiotik bisa mengobati infeksi akan tetapi tidak akan mengatasi kerentanan yang mendasari infeksi telinga. Sedangkan penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi. Dokter anak pun seringkali tidak meresepkan antibiotik kecuali benar-benar di perlukan. Apabila di temukan antibiotik yang di jual bebas, itu melainkan pereda nyeri yang dapat mengobati rasa sakit sehingga orang tua di minta untuk mengamati anaknya selama 48 hingga 72 jam. Pencegahan ini juga dapat membantu anak Anda untuk menghindari lebih banyak infeksi telinga setelah penyebabnya jelas.

Jika infeksi telinga menyebabkan sinusitis maka mengairi saluran sinus dengan larutan garam dapat membuat adanya perbedaan. Selain itu menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap sehat juga merupakan cara yang dapat digunakan untuk membantu mencegah beberapa infeksi yang menyebabkan sinusitis dan infeksi telinga. Sedangkan tes pencitraan dan pemindaian tomografi terkomputasi dapat juga membantu mendiagnosis sinusitis. Selain itu menjalani tes alergi dan membuat rencana untuk menghindari paparan iritasi juga dapat membantu mendiagnosis sinusitis.

 

Pentingnya mengobati infeksi telinga berulang

Jika tidak segera ditangani dan diobati maka infeksi telinga berulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen atau bahkan bisa sampai menyebabkan gendang telinga pecah. Kolesteatoma berkembang, pertumbuhan kulit abnormal di telinga tengah di belakang gendang telinga, yang dapat terjadi ketika tekanan vakum selama infeksi telinga meregangkan gendang telinga apabila infeksi telinga terjadi secara berulang. Anak-anak yang memiliki jaringan parut, nekrosis (jaringan mati) atau erosi tulang di belakang telinga juga diakibatkan dari infeksi telinga berulang.

 

Pencegahan infeksi telinga

Memang pada dasarnya infeksi telinga umum terjadi pada anak-anak. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh dan anatomi telinga anak belum berkembang secara sempurna. Pencegahan infeksi telinga secara pasti memang belum tersedia. Akan tetapi para orang tua bisa melakukan cara di bawah ini untuk mengurangi resiko yang terjadi :

  1. Imunisasi anak

Kegiatan imunisasi yang dilakukan pada anak dapat menurunkan resiko infeksi telinga. Imunisasi pada anak ini contohnya vaksinasi flu, pneumonia, dan meningitis.

  1. Memperhatikan penggunaan antibiotik

Anak-anak memang lebih sering terserang infeksi telinga, terutama yang pernah mengalami kondisi serupa pada tiga bulan sebelumnya. Oleh karena itu penggunaan antibiotik hanya dilakukan sesuai dengan resep dokter.

  1. Memperhatikan posisi bayi saat menyusu

Bayi dipastikan berada pada posisi duduk ketika menyusu dari botol. Posisi ini jika dilakukan untuk mengurangi resiko susu saat masuk ke dalam telinga tengah daripada menyusu sambil berbaring.

 

  1. Pemberian ASI exclusive pada bayi

Pemberian ASI exclusive dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Apalagi jika pemberian ASI exclusive ini dilakukan selama minimal enam bulan.

  1. Membiasakan cuci tangan

Mencuci tangan dapat mencegah flu dan penyebaran dari bakteri

  1. Menjauhkan anak dari paparan asap rokok

Balita yang sering kali terpapar asap rokok lebih rentan untuk mengalami infeksi telinga

Kapan waktu yang tepat untuk berkonsultasi ke dokter???

Anda dapat memeriksakan jika Anda atau anak Anda mengalami gejala sebagai berikut :

  • Demam tinggi
  • Sakit tenggorokan
  • Gangguan pendengaran
  • Bengkak di sekitar telinga
  • Adanya cairan yang keluar dari telinga

Itulah informasi yang bisa kami berikan seputar cara mengobati infeksi telinga. Bagi anda yang membutuhkan konsultasi pendengaran, yuk kunjungi kami di Klinik Pendengaran Depok!

Ingin konsultasi lebih dekat?