Apa itu Otoskopi?

Sebagai indra pendengaran telinga memegang peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain berfungsi sebagai organ pendengaran telinga juga berperan dalam menjaga keseimbangan tubuh loh. Maka tak heran ketika anda mengalami gangguan pendengaran anda akan mengalami sakit kepala dan sempoyongan. Oleh karena itu, penting buat anda untuk menjaga kebersihan dan kesehatan telinga. Salah satu upaya yang dapat anda lakukan untuk menjaga kesehatan telinga yaitu dengan rutin melakukan pemeriksaan telinga. Salah satu prosedur pemeriksaan telinga yaitu otoskopi. Sudah tahukah anda apa itu otoskopi? Yuk, simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih dalam mengenai otoskopi bersama Hearing Center Jakarta.

Tahukah Anda Apa Itu Otoskopi?

Otoskopi yaitu prosedur diagnostik yang dilakukan untuk melakukan pemeriksaan struktur bagian dalam telinga dengan bantuan alat khusus yaitu otoskop atau auriskop. Pemerikasaan ini mencakup bagian belakang telinga, bagian tengah telinga, daun telinga, liang telinga, dan gendang telinga.

Otoskop ini terdiri dari tiga bagian yang tiap bagiannya memiliki fungsi berbeda-beda. Bagian Otoskop ini yaitu kepala, gagang, dan kerucut.

  • Gagang ini berfungsi sebagai pegangan otoskop. Pada bagian gagang ini terdapat bla lampu dan lensa pembesar berdaya rendah sebagai sumber daya sinar cahaya otoskop.
  • Alat otoskop ini memiliki ujung runcing yang disebut dengan spekulum atau biasa disebut kerucut otoskop. Ukuranya pun bervariasi mulai dari ukuran besar hingga kecil sehingga bisa menyesuaikan dengan ukuran lubang telinga pasien.

Pentingnya Pemeriksaan Telinga

Tujuan otoskopi yaitu untuk mendiagnosis abnormalitas atau kondisi pada saluran telinga, khusunya pada telinga bagian tengah yang berfungsi untuk pendengaran dan menjaga keseimbangan tubuh. Pemeriksaan ini penting untuk dilakukan ketika anda mengalami kondisi:

  • Trauma kepala
  • Infeksi telinga
  • Gendang telinga robek
  • Nyeri pada teling
  • Penurunan fungsi pendengaran
  • Telinga berdengung
  • Dan gangguan telinga lainnya

Biasanya pemeriksaan otoskopi ini dilakukan sebelum menggunakan alat bantu dengar untuk mengetahui adanya infeksi pada bagian telinga. Apabila hal itu terjadi maka tidak disarankan untuk menggunakan alat bantu dengar, melainkan harus melakukan pengobatan ke THT terlebih dahulu.

Bagaimana Cara Kerja Otoskopi?

Prosedur awal dalam pemerikasaan otoskopi yaitu dengan memeriksa struktur telinga tujuannya untuk mendeteksi adanya pembengkakan yang menjadi indikasi penyakit telinga. Selanjutnya dokter akan menarik secara perlahan telinga bagian luar untuk meluruskan saluran telinga, sehingga akses menuju gendang telinga atau membran timpani menjadi lebih baik. Setelah itu, dokter akan memasukkan otoskop ke dalam lubang telinga untuk memriksa dinsing saluran telinga dan kondisi dari gendang telinga. Bisanya ketika melakukan pemeriksaan ini, dokter akan melakukan insuflasi atau meniupkan hembusan udara ke saluran telinga untuk melihat reaksi gendang telinga. Ketika melakukan otoskopi pasien harus menjepit hidung, menutup mata, dan menghembuskan napas. Apabila gendang telinga tidak merespon atau bergeran kemungkinan terjadi penymbatan pada tuba Eustachius.

Hasil Pemeriksaan Otoskopi

Setelah melakukan pemeriksaan otoskopi makan kita dapat mengetahui apakah kondisi telinga kita dalam keadaan normal maupun tidak normal.

  • Telinga normal

Apabila kondisi telinga normal telihat warna lubang telinga yang sama dengan kulit sekitarnya dan tidak ada kulit dinding telinga merah atau memar. Selain itu, gendang telinga berwarna putih terang atau sedikit keabu-abuan.

  • Infeksi

Kondisi ini perlu anda waspadai karena kemungkinan terjadi gangguan telinga lainnya. Tanda infeksi telinga dapat anda lihat apabila lubang dan gendang telinga merah dan bengka, terdapat cairan atau nanah pada bagian belakang gendang telinga. Apabila terjadi infeksi, gendang telinga tidak dapat memantulkan cahaya lampu otoskop.

Tindakan yang Dilakukan untuk Telinga Tidak Normal

Apabila hasil otoskopi telinga anda tidak normal, anda perlu melakukan tindakan yang tepar sesuai dengan instruksi dokter THT. Berikut merupakan beberapa tindakan yang bisa anda lakukan.

  • Pengobatan

Apabila terjadi infeksi telinga dokter akan menyarankan anda untuk melakukan pengobatan seperti memberikan antibiotik pada telinga yang terinfeksi

  • Pemeriksaan lanjutan

Biasanya dokter akan merekomendasikan untuk melakukan serangkaian tes apabila otoskopi kurang efektif dalam mendiagnosis penyakit. Pemeriksaan lanjutan ini bisa meliputi timpanometri untuk mencari tanda-tanda infeksi telinga bagian tengah. Akustik relektometri yaitu prosedur untuk mengevaluasi kondisi gendang telinga dalam merefleksikan bunyi.

Komplikasi dan Resiko Otoskopi

Terdapat beberapa kemungkinan yang terjadi setelah melakukan otoskopi oleh karena itu, otoskopi ini hanya boleh dilakukan oleh dokter. Salah satu yang sering terjadi yaitu gendang telinga sobek. Hal ini bisa terjadi ketika dokter memasukkan otoskop ke dalam saluran telinga yang membengkak atau meradang. Sehingga dapat menyebabkan gendang telinga sobek atau terjadi perforasi saat melegakan tekanan dan nyeri. Biasaya sobekan ini bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, gendang telinga yang sobek dapat menurunkan kemampuan pendengaran yang disertai dislokasi ossicular chain. Pemeriksaan otoskopi juga bisa menyebabkan komplikasi seperti muntah, mual, sakit kepala, kehilangan keseimbangan, dan vertigo.

 

Nah, itulah ulasan mengenai otoskopi yang pelu anda ketahui. Bagi anda yang membutuhkan jasa konsultasi gangguan pendengaran anda bisa berkunjung ke Hearing Center Jakarta. Selain bisa melakukan konsultasi, bagi anda yang membutuhkan alat bantu dengar atau ABD ada bisa dapatkan langsung di AQM Hearing Center.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?