tuli dan gangguan pendengaran

Apakah anda tahu apa itu tuli dan gangguan pendengaran yang menyebabkan pendengaran tidak maksimal? Berikut penjelasannya untuk anda.

gangguan pendengaran ketulian

Penderita gangguan pendengaran pada setiap tahunnya bertambah bahkan hingga saat ini. diperkirakan pada tahun 2050 hingga 2,5 miliar orang akan mengalami gangguan pendengaran pada tingkat tertentu. oleh sebab itu, setidaknya perlu untuk rehabilitasi pendengaran.

Penderita gangguan pendengaran dapat menjangkiti pada anak-anak hingga lansia. Namun remaja dan dewasa lebih beresiko mengalami gangguan pendengaran permanen tidak dapat dihindari apabila mendengarkan suara-suara dengan keras dan menggunakan headset.

Penderita gangguan pendengaran memerlikan rehabilitasi untuk mengatasi gangguan pendengaran. mengalami gangguan pendengaran akan bertambah apabila sudah memasuki usia lansia. Hal ini dikarenakan fungsi pendengaran sudah mengalami penurunan yang disebabkan adanya sel-sel pendengaran yang sudah tidak beroperasi dengan baik atau bahkan mengalami kerusakan.

Gangguan Pendengaran Menyebabkan Tuli

Penderita gangguan pendengaran tidak dapat mendengar dengan baik dan normal. Gangguan pendengaran terdapat kategori ringan, sedang, dan berat. Kondisi gangguan pendengaran dapat menyebabkan salah satu sisi telinga atau kedua sisi telinga sulit untuk mendengarkan dengan normal. Tentunya keadaan ini akan menggangu aktivitas sehari-hari seperti mendengar percakapan atau berkomunikasi lainnya menggunakan telfon, dan lain-lain.

Mengalami kesulitan mendengar dapat menyebbakan sulitnya berkomunikasi melalui bahasa lisan. Oleh sebab itu, diperlukan alat untuk membantu dalam komunikasi seperti alat bantu dengar, melakukan implan koklea, dan alat bantu lainnya.

Seseorang yang menderita tuli, berarti juga mengalami gangguan pendengaran. tuli menandakan seseorang mengalami gangguan pendengaran berat.

Penyebab Gangguan Pendengaran Serta Ketulian

Gangguan pendengaran bahkan tuli mengacu pada ketidakmampuan total atau sebagian untuk mendengar suara. Gejala yang dihadirkan dapat berupa ringan, sedang, dan berat. Mengalami gangguan pedengaran dapat menyebabkan tuli. gangguan pendengaran ini terjadi disebabkan oleh faktor penyebab. Berikut ini faktor penyebab tuli dan gangguan pendengaran.

1. Faktor genetik

Mengalami tuli atau gangguan pendengaran dapat terjadi akibat faktor genetic seperti gangguan pendengaran herediter dan non herediter, dan kekurangan oksigen pada saat lahir. Ketika mengalami gangguan pendengaran akibat faktor genetic penderita dapat ditolong dengan menggunakan alat bantu dengar supaya dapat mendengarkan dengan baik.

2. Mengalami infeksi

Seseorang yang mengalami infeksi pada telinga dapat menyebabkan gangguan pendengaran bahkan tuli. jenis infeksi yang dapat memicu terjadinya gangguan pendengaran seperti infeksi intrauterine (seperti rubella dan infeksi sitomegalovirus), infeksi telinga kronis seperti otitis media supuratif kronis, pengumpulan cairan di telinga, dan impaksi pada telinga akibat serumen menumpuk.

Jika mengalami infeksi penanganan tepat adalah mematikan virus dengan mengonsumsi antibiotik. Penderita juga dapat melakukan konsultasi ke dokter supaya mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Faktor penyakit lain

Mengalami gangguan pendengaran yang menyebabkan ketulian dapat terjadi akibat faktor penyakit lain seperti penyakit kronis, meningitis, bahan kimia ototoksik, cacar air, sitomegalovirus, penyakit gondok, sipilis, penyakit lyme, diabetes, radang sendi, hipotiroidisme, dan kanker.

4. Trauma

Gangguan pendengaran dapat terjadi akibat trauma pada telinga, terkena paparan suara keras, dan merokok secara berlebihan.

Perbedaan Gangguan Pendengaran vs Tuli

Gangguan pendengaran dan tuli sering dikaitkan, namun perlu diketahui bahwa kedua kondisi tersebut berbeda. berikut ini cara membedakannya.

Gangguan pendengaran

Mengenal gangguan pendengaran merupakan berkurangnya kemampuan untuk mendengar suara dengan cara yang sama dengan orang lain. Gangguan pendengaran terbagi menjadi tiga yaitu gangguan pendengaran konduktif, gangguan pendengaran sensorineural, dan gangguan pendengaran campuran.

Gangguan pendengaran konduktif terjadi akibat penumpukan kotoran, infeksi ringan, gendang telinga berlubang kerusakan tulang pendengaran, dan kerusakan pada gendang telinga. Sedangkan gangguan pendengaran sensorineural  terjadi akibat disfungsi telinga bagian dalam dan kerusakan sel-sel rambut yang rusak pada koklea.

Gangguan pendengaran campuran merupakan kondisi gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural. Biasanya gangguan pendengaran ini terjadi akibat infeksi yang berkepanjangan menyebabkan disfungsi pendengaran bagian dalam.

Tuli

Berbeda dengan gangguan pendengaran tuli merupakan kondisi yang terjadi pada seseorang menyebabkan tidak dapat memahami pembicaraan melalui pendengaran bahkan ketika suara keras. tuli ini juga tergantung pada tingkat keparahan. Seperti misal tuli mendalam merupakan kondisi dimana kurangnya pendengaran secara total. Individu dengan tuli mendalam tidak dapat mendeteksi suara sama sekali.

Tingkat keparahan gangguan pendengaran dikategorikan berdasarkan tingkat keras volume yang perlu disetel sebelum mendeteksi suara. Untuk mendeteksi tuli perlu untuk pemeriksaan audiolog atau dokter terkait dengan kondisi kesehatan telinga.

Kondisi tuli terbagi menjadi tuli prabahasa, tuli pasca bahasa, dan tuli unilateral dan bilateral. Tuli prabahasa merupakan ketidakmampuan untuk mendengar dan mengucapkan atau memahami pembicaraan.

Ketulian pasca bahasa merupakan gangguan pendengaran tuli post lingual yang terjadi akibat pengobatan, trauma, infeksi dan penyakit tertentu. sedangkan tuli unilateral dan bilateral menyebabkan penderita sulit untuk bercakap dan sulit menentukan sumber suara.

Diagnosa Tuli dan Gangguan pendengaran

Cara mendiagnosa mengalami tuli dan gangguan pendengaran dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan tes skrining. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan melakukan konsultasi ke dokter. dokter akan melihat kondisi telinga pasien. Selain itu tes skrining juga dapat dilakukan untuk mendeteksi tuli dan gangguan pendengaran.

Tes skrining dapat dilakukan dengan tes garpu tala menggunakan instrumen logam, tes audiometer, dan tes osilator tulang. Dengan melakukan tes penderita gangguan pendengaran atau tuli dapat mengetahui kondisi telinga.

Demikian informasi tentang gangguan pendengaran dan tuli. semoga dari penjelasan tulisan ini dapat membantu anda mengenali gangguan pendengaran yang dapat memicu tuli atau kehilangan pendengaran.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?