Tinnitus dan Gangguan Pendengaran Pada Saat Hamil

Kehamilan adalah momen yang ditunggu – tunggu oleh seluruh pasangan di dunia. Khususnya untuk para wanita yang sebentar lagi akan menjadi seorang “ibu”. Kehamilan memang memiliki makna tersendiri dan merupakan waktu yang menyenangkan bagi banyak kaum hawa. Tetapi, bagi sebagian wanita setuju bahwa efek samping dari kehamilan dapat merepotkan. Untuk beberapa wanita yang kurang beruntung, mereka bisa mengalami Tinnitus dan gangguan pendengaran saat hamil. Lalu apa yang dimaksud dengan Tinnitus dan gangguan pendengaran?

Tinnitus sebenarnya sama dengan telinga berdenging, atau bisa dikatakan adalah bahasa dalam dunia kedokteran. Tinnitus seringkali terjadi dan mempengaruhi pendengaran sekitar 1 dari 3 wanita selama masa kehamilan. Sedangkan gangguan pendengaran ini juga mempengaruhi 1 dari 10 wanita yang tidak sedang hamil. Tinnitus seringkali memang tidak menyakitkan, tetapi gangguan ini dapat menjadi tanda peringatan yang cukup penting bahwa sesuatu yang mungkin lebih serius sedang terjadi.

Tinnitus dan gangguan pendengaran ini terjadi bukan tanpa sebab, tetapi ada sesuatu yang membuatnya terjadi. Banyak wanita merasa perubahan pada pendengaran ini begitu biasa dan tidak menyadarinya. Hal ini terjadi lantaran para wanita lebih banyak menganggap penyebabnya adalah perubahan hormon dan peredaran darah pada saat kehamilan adalah hal yang normal. Padahal, Tinnitus dan gangguan pendengaran selama kehamilan mungkin saja terjadi akibat gangguan medis. Gangguan – gangguan tersebut seperti tekanan darah tinggi, migrain atau sakit kepala, anemia, infeksi pada telinga dan sinus, kurangnya jam tidur atau stress, serta penyumbatan akibat otoran di dalam telinga. Berikut ini akan kami berikan beberapa penyebab dari Tinnitus dan gangguan pendengaran yang sering terjadi pada wanita hamil:

Tinnitus dan gangguan pendengaran

1. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi dapat membuat para wanita yang sedang dalam masa kehamilan mengalami Tinnitus dan gangguan pendengaran. Penyebabnya ialah telinga bagian dalam kita, pada bagian yang halus sangat sensitif terhadap perubahan aliran darah. Tekanan darah tinggi sendiri merupakan kondisi yang berbahaya selama masa kehamilan. Maka dari itu, jika anda sedang hamil, memiliki gejala tekanan darah tinggi, perlu diperhatikan dan dipantau dengan serius.

2. Suara dari Tinnitus

Bagi sebagian wanita hamil, Tinnitus mungkin sesuai dengan ritme dari nafas atau detak jantung, atau lebih dikenal dengan tinnitus berulang. Beberapa wanita menyatakan bahwa pendengaran mereka terasa seperti teredam dan mereka mendengar suara berdengin atau mendesing yang cukup keras. Dengan begitu banyaknya pembuluh darah di sekitar telinga, Tinnitus dapat berarti sebagai tanda meningkatnya tekanan darah. Bahkan jika wanita tersebut tidak memiliki rekam jejak tekanan darah tinggi pun, kehamilan dapat memicunya pada wanita yang sehat.

3. Anemia dan Kekurangan Zat Besi

Wanita hamil mengalami peningkatan resiko anemia dan kekurangan zat besi. Zat besi dalam tubuh berfungsi untuk membantu sel darah merah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh, termasuk di dalamnya adalah sistem pendengaran pada telinga. Jika anda tidak mendapatkan zat besi yang cukup pada saat anda hamil, anda mungkin akan mengalami beberapa gejala, termasuk Tinnitus dan gangguan pendengaran. Studi menyatakan bahwa anemia dan tidak sinkronya pendengaran, termasuk tinnitus saling berkaitan. Walaupun keterkaitannya tidak mudah dimengerti dan riset hanya dilakukan pada orang dewasa.

4. Sakit Kepala atau Migrain

Jika anda rentan untuk mengalami sakit kepala atau migrain, maka anda lebih berisiko mengalami tinnitus dan gangguan pendengeran saat hamil. Gangguan pendengaran yang dimaksud termasuk juga sensitivitas suara, atau yang lebih dikenal dengan hyperacus. Jika anda berusaha bertahan dari migrain, maka kehamilan akan membuat kondisi anda lebih buruk. Mungkin anda akan mengalami kehilangan pendengaran, Tinnitus, atau teredamnya pendengaran yang mana menjadi lebih buruk saat anda migrain

5. Kotoran Telinga

Tidak jarang kita menganggap kotoran telinga itu kotor dan menjijikkan, namun kotoran telinga ini berfungsi untuk menjaga telinga kita agar aman dari mikroorganisme dan debu. Tetapi, ibarat pedang bermata dua, kotoran telinga juga dapat menyebabkan Tinnitus dan gangguan pendengaran jika menumpuk terlalu banyak. Jika terjadi penyumbatan, anda mungkin berfikir bahwa pendengaran akan kembali normal setelah kotoran hilang. Anda dapat menggunakan obat tetes khusus pembersih kotoran telinga, atau berkunjung ke klimik untuk dibersihkan dengan alat khusus oleh dokter.

Demikian informasi mengenai penyebab Tinnitus dan gangguan pendengaran yang sering menimpa wanita saat masa hamil. Memang berkurangnya fungsi pendengaran akan sangat mengganggu kita. Dengan mengetahui penyebab dari Tinnitus, anda pasti akan lebih jeli lagi menanganinya saat hal tersebut menimpa anda. Jadi, jangan khawatir jika anda mengalami gangguan pendengaran saat hamil, cukup dengan berkunjung ke klinik dan jumpai dokter anda. Mari bersama – sama menuju Indonesia yang lebih sehat.

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?