Mengenal Komplikasi Kernikterus

Pernahkah anda mengetahui tentang kernikterus? Kernikterus adalah salah satu jenis kerusakan otak. Penyakit ini seringnya menyerang bayi. Ingin tahu tentang apa itu kernicterus serta komplikasi kernicterus? Simak ulasan berikut bersama Klinik Pendengaran Depok!

Kernikterus

Seperti yang sudah di sampaikan sebelumnya bahwa kernicterus merupakan salah satu bentuk penyakit kerusakan otak. Penyakit ini dapat disebabkan oleh adanya penumpukan bilirubin yang cukup ekstrim di otak. Bilirubin sendiri ialah sebuah produk limbah yang diproduksi pada saat hati memecah stok sel darah merah. Hal ini membuat tubuh bisa mengeluarkannya secara ekstrim. Bayi yang baru lahir memang memiliki kadar bilirubin yang tinggi. Namun, jika kadar bilirubinnya sangat tinggi maka bisa menyebabkan bayi terkena kernicterus.

Komplikasi Kernikterus

Jika seseorang mengalami penyakit kernikterus dan tidak segera mencoba untuk mengatasinya maka kernikterus ini bisa menyebabkan komplikasi. Komplikasi terkait dengan kernikterus sangat beragam mulai dari athetoid cerebral palsy, kejang pada otot, kurangnya tonus otot, mengoordinasikan gerakan, masalah dengan gerakan pada mata, dan kesulitan untuk berbicara. Selain itu, penderita juga bisa mengalami cacat intelektual, gangguan pendengaran serta tuli dan gigi bayi yang bernoda.

Siapa yang Paling Beresiko?

Adapun orang yang paling beresiko terkena komplikasi kernikterus adalah bayi yang lahir premature, memiliki riwayat anggota keluarga yang terkena penyakit kuning serta mereka yang tidak mendapatkan asupan makanan yang baik. Bayi yang menderita penyakit ini dan telah mengalami kerusakan otak hingga sangat serius namun tidak kunjung mendapatkan perawatan, maka masalah yang terjadi akan semakin serius. Masalah yang dimaksud adalah seperti berikut ini:

  1. Cerebral palsy yaitu suatu kondisi dimana bisa memengaruhi pergerakan serta koordinasi tubuh.
  2. Terjadinya gangguan pada pendengaran mulai dari pendengaran yang ringan hingga berat.
  3. Mengalami disabilitas.
  4. Sering terdapat bagian tubuh yang berkedut tanpa sengaja.
  5. Perkembangan gigi semakin buruk.
  6. Penderita akan memiliki kecenderungan untuk menatap ke atas atau dari sisi ke sisi. Bukan seperti orang normal yang melihat lurus ke depan.

 

Cara Menghindari Komplikasi Kernikterus

Penyakit kuning yang terjadi pada bayi bisa di sebabkan oleh adanya bilirubin yang terlalu banyak dan menumpuk pada tubuh bayi yang baru lahir. Saat mengalami penyakit kuning biasanya kulit tubuh serta putih mata juga ikut berwana kuning. Apabila bayi telah mengalami penyakit kuning dan tidak segera di obati, maka hal ini bisa menyebabkan kernikterus. Sama seperti penyakit pada umumnya, kernikterus yang di biarkan terlalu lama bisa mengakibatkan adanya komplikasi yang cukup serius.

Mengetahui gejala serta tanda penyakit ini sejak dini adalah bagian yang sangat penting untuk pencegahan komplikasi yang bisa terjadi. Penyakit kuning di tandai dengan menguningnya bagian wajah yang kemudian secara perlahan akan bergerak dari dada, perut, lengan serta kaki. Hal ini bisa terjadi karena kadar bilirubin yang cukup tinggi. Selain itu, bagian putih mata juga bisa berwarna kuning. Pada bayi yang memiliki kulit gelap, pendeteksian penyakit kuning ini lebih sulit untuk di lakukan. Sehingga perlu adanya pengujian atau pemeriksaan dari dokter atau perawat bayi untuk mengetahui seberapa banyak kadar bilirubin yang ada dalam aliran darah sang bayi.

Apabila bayi anda mengalami berbagai kondisi berikut ini, segeralah melakukan konsultasi kepada dokter:

  1. Terdapatnya perubahan warna kulit yang berubah menjadi kuning hingga orange. Hal ini bisa terjadi pada kepala hingga menyebar ke jari-jari yang ada di kaki.
  2. Tidak mau tidur sama sekali namun memiliki kesulitan untuk bangun.
  3. Bayi tidak mau menyusu ataupun mengisap dari botol dengan baik
  4. Menjadi sangat cerewet dari biasanya.
  5. Frekuensi buang air kecil dan buang air besar sangat kurang dari biasanya.
  6. Terus menerus menangis tanpa henti dan berbicara dengan nada yang tinggi.
  7. Kepala atau leher, tumit ditekuk ke belakang, tubuh ke depan hingga melengkung seperti busur menjadi salah satu gejalanya.
  8. Tubuh selalu kaku dan lemas setiap saat.
  9. Gerakan mata cukup aneh.

Beberapa kondisi tersebut adalah gejala yang dialami oleh bayi ketika terkena kernikterus. Apabila bayi anda mengalami berbagai gejala di atas maka anda harus gerak cepat dengan mengunjungi dokter untuk bisa mengatasi gejala ini.

Cara Mengatasi Gejala Kernikterus

Tujuan dari penanganan atau pengobatan gejala kernikterus adalah untuk mengurangi kadar bilirubin yang ada pada tubuh bayi. Bilirubin yang berlebih bisa membuat kerusakan otak pada bayi sehingga perlu segera di atasi. Salah satu caranya adalah dengan memberikan ASI atau susu formula yang cukup kepada si bayi. Adanya ASI dan susu formula bisa menjaga kadar cairan yang ada pada tubuh bayi. Hal ini juga berarti ia dapat membantu pembuangan bilirubin melalui tinja ataupun urine. Adapun tindakan medis yang bisa di lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Fototerapi
  2. Transfusi Tukar

Itulah informasi yang bisa kami berikan terkait dengan pengenalan komplikasi kernikterus. Bagi anda yang membutuhkan konsultasi pendengaran, jangan lupa untuk mengunjungi Klinik Pendengaran Depok. Terdapat berbagai layanan terkait dengan kesehatan pendengaran yang bisa anda manfaatkan dan anda pilih sesuai kebutuhan.

Ingin konsultasi lebih dekat?