Mengenal 5 Macam Nilai Hasil Periksa Pendengaran

Menjaga tubuh untuk tetap berada pada kondisi yang sehat adalah kewajiban kita sebagai manusia normal. Selama ini, banyak yang kita ketahui tentang bagaimana menjaga kesehatan tubuh. Kita bisa menerapkan hidup sehat dengan pola makan yang baik, gizi yang seimbang, olahraga dan istirahat yang cukup serta secara rutin melakukan pemeriksaan tubuh. Jika biasanya kita hanya memeriksa tubuh seperti cek gula darah, tensi, kolesterol dan berbagai jenis pemeriksaan tubuh lainnya, maka ada satu bentuk pemeriksaan yang juga harus anda lakukan. Tes yang kami maksud adalah pemeriksaan audiometri. Pemeriksaan audiometri hingga kini masih jarang di lakukan padahal ia adalah bagian penting dalam keseimbangan tubuh. Mengetahui nilai hasil periksa pendengaran adalah hal yang harus kita ketahui secara rutin. Ketahui bagaimana fungsi dan macam-macam nilai hasil periksa pendengaran dalam artikel Hearing Center Tangerang berikut!

Tentang Pemeriksaan Audiometri

Jika anda melakukan tes pemeriksaan audiometri maka anda akan mengetahui bagaimana hasil pemeriksaan serta evaluasi terhadap fungsi pendengaran anda. Seiring bertambahnya usia biasanya gangguan pendengaran semakin kuat untuk bisa menyerang anda sehingga anda membutuhkan pemeriksaan audiometri secara rutin. Dalam pemeriksaan ini anda akan mengetahui gelombang suara yang seperti apa yang bisa anda terima dengan baik dengan saluran pendengaran anda masing-masing. Dalam hal ini gelombang suara yang di ubah menjadi sinyal saraf akan diproses di otak sehingga menjadi suara. Jika anda memiliki gangguan pada pendengaran tentu gelombang suara akan lebih sulit untuk diubah menjadi suara yang bisa didengar.

Penyebab Gangguan Pendengaran

Adanya gangguan pendengaran tentu dapat terjadi karena adanya penyebab. Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan pendengaran yang bisa anda alami:

  1. Terjadinya kondisi yang cacat semenjak lahir.
  2. Terdapat penyakit seperti infeksi pada telinga.
  3. Seringnya terpapar suara dengan volume yang terlalu keras. Hal ini bisa menyebabkan adanya cendera pada gendang telinga.
  4. Mengalami cedera kepala ataupun cedera pada telinga.
  5. Faktor pertambahan usia.

Kapan Anda Harus Tes Audiometri?

Bagi sebagian orang mungkin merasa keberatan untuk melakukan tes audiometri secara rutin. Hal ini tentu disebabkan oleh berbagai hal termasuk waktu serta masalah keuangan. Oleh karena itu, anda sebenarnya bisa saja tidak melakukan tes audiometri secara rutin. Namun, jika beberapa hal ini telah terjadi dan anda rasakan maka anda harus segera melakukan pemeriksaan pendengaran.

  1. Jika anda mulai merasa kesulitan untuk mendengarkan ucapan dari orang lain dengan jelas.
  2. Adanya suara berdenging yang terjadi pada telinga secara terus menerus dengan frekuensi yang cukup sering.
  3. Jika sedang berbicara dengan orang lain, anda sering meminta ia untuk mengulangi kata-katanya.
  4. Suka menonton televise, memutar mp3 dan video dengan suara yang lebih keras dari suara biasanya.

Apabila beberapa hal diatas sudah mulai anda alami, maka anda harus segera melakukan pemeriksaan ke Klinik Pendengaran Tangerang. Hal ini perlu agar anda segera mendapatkan nilai hasil periksa pendengaran yang anda butuhkan sehingga segera mengetahui hal apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasinya.

Pemeriksaan Audiometri

Berbicara mengenai pemeriksaan audiometri maka tentu anda akan di minta untuk mendengarkan suara mulai dari yang pelan hingga tinggi atau hingga anda bisa mendengarkan suara dengan jelas. Untuk melakukan pemeriksaan ini anda akan di minta untuk mendengarkan melalui earphone. Tinggi rendahnya suara diukur menggunakan sebuah satuan bernama desibel. Berikut ini adalah macam-macam nilai hasil periksa pendengaran yang berdasarkan dari tingkat suara yang bisa di dengar:

  1. Normal= Seseorang di katakan memiliki pendengaran yang normal jika bisa mendengarkan suara yang kurang dari 25 db HL.
  2. Ringan= Gangguan pendengaran seseorang di katakan ringan jika bisa mendengarkan suara yang memiliki tingkatan 25 hingga 40 db HL.
  3. Sedang= Untuk ukuran sedang ialah 41 hingga 65 db HL.
  4. Parah= Anda di katakan berada pada kondisi gangguan pendengaran yang parah jika hanya bisa mendengarkan dengan suara 66 hingga 90 db HL.
  5. Sedangkan pada kondisi yang mendalam, anda bisa saja memiliki tingkat pendengaran lebih dari 90 db HL.

Selain menggunakan ukuran desibel anda juga akan di lakukan pemeriksaan dengan nada suara yang menggunakan satuan frekuensi atau Hz. Sama seperti pemeriksaan dengan ukuran desibel, di sini juga ada beberapa tingkatan suara yang harus anda dengarkan yaitu mulai dari 50 Hz hingga yang paling tinggi 10.000 Hz.

Selain tes suara ada juga pemeriksaan audiometri meliputi tes pengenalan kata. Pada tes ini di gunakan untuk mengetahui kemampuan seseorang memahami ucapan dari kebisingan latar belakang. Nilai hasil periksa pendengaran bentuk ini bisa membantu dokter untuk melakukan prediksi terkait dengan kondisi kesehatan pendengaran seseorang. Hasil ini jugalah yang bisa menentukan alat bantu dengar seperti apa yang cocok untuk di gunakan oleh pasien.

Untuk mendeteksi setiap masalah yang terjadi di bagian pendengaran, anda juga perlu untuk melakukan tes timpanometri. Adanya tes ini bisa membantu dokter untuk mengetahui penumpukan cairan atau lilin yang ada pada telinga, mengetahui kerusakan yang terjadi pada gendang telinga ataupun pada tulang pendengaran. Itulah beberapa hal yang bisa kami sampaikan terkait dengan macam-macam nilai hasil periksa pendengaran. Bagi anda yang membutuhkan konsultasi terkait pendengaran, jangan lupa untuk mengunjungi kami di Klinik Pendengaran Tangerang.

Ingin konsultasi lebih dekat?