Diskon Spesial Untukmu! Klik Disini
Kondisi Telinga Berair: Penyebab serta Pemilihan Obatnya
Telinga berair otorrhea, merupakan kondisi yang umum terjadi, banyak dialami banyak orang. Biasanya akan keluar cairan dari dalam telinga.
Kondisi telinga berair ini juga bisa disebut drainase telinga, penyebabnya juga banyak. Faktor penyebab utamanya adalah karena tersumbatnya kotoran telinga.
Penting sekali untuk menjaga telinga kita tetap bersih, bahkan orang Di Amerika, biasa melakukan pembersihan telinga setiap minggu.
Sebanyak lebih dari 150.000 pasien meminta dibersihkan telinganya oleh dokter THT di Amerika, baik menggunakan metode tradisional ataupun modern dengan vakum telinga.
Penyebab Telinga Berair
Telinga bisa melakukan pembuangan cairan dari dalam tubuh, termasuk darah, cairan bening, dan nanah. Hal ini terjadi karena gendang telinga yang pecah atau infeksi pada telinga.
Gendang telinga bisa pecah akibat dari pukulan yang kencang pada telinga atau keteledoran saat memasukkan benda asing ke dalam telinga.
Oleh karena itu, sangat tidak disarankan untuk membersihkan telinga sendiri di rumah, seperti menggunakan cotton bud atau kapas.
Kondisi telinga berair ditandai dengan keluarnya cairan dari telinga, sehingga saat ini terjadi Anda harus segera mencari pertolongan medis.
1. Kotoran Telinga (Earwax)
Jika yang keluar adalah cairan berwarna putih, kuning, atau cokelat itu artinya telinga kita mengeluarkan kotoran.
Mengeluarkan kotoran dari telinga sangat penting untuk menjaga telinga tetap bersih dan sehat, sehingga terhindar dari infeksi. Anda tidak perlu mengkhawatirkan cairan ini.
2. Telinga Kemasukan Air
Saat Anda selesai berenang atau mandi, kemungkinan air yang masuk ke telinga kemudian mengendap akan keluar setelah beberapa saat Anda selesai keluar dari air.
Air tersebut akan keluar dalam bentuk cairan bening, jika mengendap maka keluarnya akan lama sekali setelah Anda selesai berenang.
Anda harus membersihkan telinga Anda dengan handuk lembut, mengeringkan telinga basah agar tidak lembap. Telinga lembap bisa menjadi sarang pertumbuhan bakteri dan jamur.
Selain dengan handuk, Anda bisa mengeringkan telinga dengan hair dryer angina kecil.
Jika kondisi telinga lembap ini dibiarkan, maka akan menimbulkan infeksi pada telinga, yang disebut swimmer’s ear atau Otitis Externa.
Jika cairan bening terus keluar dari telinga Anda selama lebih dari 24 jam, maka Anda perlu menghubungi dokter.
Menurut studi tahun 2017 dalam Korean Journal of Neurotrauma, cairan yang keluar dari telinga tidak bisa diremehkan, apalagi jika cairan yang keluar dalam jumlah banyak.
Cairan yang keluar dalam jumlah banyak bisa menandakan kerusakan tengkorak, otak, bahkan tulang belakang.
Cairan bening yang keluar dari telinga juga bisa merupakan efek samping dari operasi tertentu.
Kasus paling parah, cairan bening dari telinga merupakan dampak dari penyakit kronis seperti kanker.
3. Cidera atau Pukulan
Telinga tentu bisa berdarah jika terkena pukulan, tekanan, atau mendengar suara terlalu nyaring. Akibatnya gendang telinga bisa pecah.
Saat gendang telinga pecah, akan keluar darah, nanah atau cairan bening mengalir dari telinga.
4. Infeksi Telinga
Kasus terakhir yang menyebabkan telinga berair adalah keluarnya nanah atau cairan berwarna keruh dari dalam telinga.
Cairan ini merupakan pertanda adanya infeksi dalam telinga Anda, berasal dari telinga bagian tengah. Infeksi telinga bagian tengah juga biasa disebut otitis media.
Kondisi Otitis Media bisa menyebabkan gendang telinga pecah sekitar dalam 10% kasus penderitanya. Infeksi telinga dapat dilihat dari gejala sebagai berikut:
1. Sakit Telinga
2. Demam
3. Mual
Kapan Menemui Dokter?
Hubungi dokter segera jika kotoran telinga Anda berwarna putih, kuning, berdarah, atau keruh. Segala jenis cairan ini bisa keluar selama lebih dari lima hari.
Terkadang keluarnya cairan ini bisa juga menjadi pertanda atas gejala sakit lainnya, seperti demam. Lebih baik beri tahu segala gejala yang Anda alami.
Saat Anda mengalami rasa sakit yang parah, seperti telinga yang membengkak atau merah, bahkan kehilangan pendengaran Anda, maka Anda sangat harus mengunjungi dokter.
Bagaimana Perawatan Kondisi Telinga Berair?
Perawatan untuk kondisi telinga berair bisa berbeda- beda setiap orang, tergantung dari kondisinya, bahkan beberapa tidak memerlukan perawatan medis.
Dalam American Academy of Pediatrics, menjelaskan pendekatan “wait and see” selama 48 jam, nutuk melihat penanganan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Tanda-tanda infeksi telinga biasanya bisa hilang dalam waktu satu atau dua minggu pertama, tanpa bantuan medis atau pengobatan apapun.
Obat pereda rasa sakit mungkin dibutuhkan untuk mengatasi ketidaknyamanan, seperti paracetamol dan ibuprofen.
Pada anak-anak berusia di bawah enam bulan atau mengalami demam di atas 102,2°F, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat tetes telinga antibiotik.
Jika penyebab telinga berair adalah infeksi jamur, maka Anda membutuhkan obat anti jamur, seperti clotrimazole. Kondisi yang ringan, akan diberikan larutan asetat oleh dokter.
Kasus kronis yang mungkin sangat memerlukan penanganan dokter adalah saat gendang telinga Anda pecah. Dokter akan menempelkan kertas khusus pada robekan kecil pada gendang telinga.
Jika tambalan tersebut tidak berfungsi, maka gendang telinga Anda membutuhkan operasi bedah. Untuk kondisi lainnya, dokter akan mulai memberikan Anda antibiotik obat tetes telinga.
Kesimpulan
Berbagai jenis cairan bisa mengakibatkan kondisi telinga berair atau disebut juga otorrhea. Cairan seperti cairan bening, kotoran telinga, darah, hingga nanah biasa terjadi.
Penyebabnya juga beragam, seperti kemasukan air saat berenang, penumpukan kotoran telinga, atau karena pukulan pada telinga yang menyebabkan telinga cidera.
Anda bisa pergi ke dokter jika kondisi ini berlangsung selama 5 hari berturut-turut. Berbagai obat untuk perawatan awal seperti antibiotik, obat pereda rasa sakit, dan anti jamur.
Untuk kondisi yang parah, kemungkinan disebabkan oleh penyakit tertentu seperti kanker, atau infeksi telinga.
AQM Hearing Center menyediakan layanan konsultasi pendengaran bersama konsultan profesional, sehingga Anda bisa tahu jika memiliki gangguan pendengaran.