Bagaimana Ambang Frekuensi Pendengaran Manusia Dibandingkan Dengan Hewan Lain?

Sebagai indera pendengaran, telinga memiliki kriteria tertentu agar bunyi dapat terdengar jelas atau tidak menyakiti telinga. Baik manusia dan hewan memiliki ambang frekuensi pendengaran yang berbeda. 

Proses mendengar dimulai ketika suara yang berupa gelombang atau getaran dari lingkungan sekitar ditangkap oleh telinga bagian luar. Getaran suara tersebut akan diteruskan menuju saluran telinga dan menggetarkan gendang telinga. 

Gendang telinga yang bergetar akan meneruskan suara ke tulang pendengaran. Kemudian, tulang pendengaran ini akan memperkuat getaran suara dan mengirimkannya ke telinga bagian dalam. 

Ketika mencapai telinga bagian dalam, getaran suara yang telah diperkuat tersebut akan diubah menjadi impuls listrik dan dikirim ke saraf pendengaran yang ada di otak. Kemudian, otak akan menerjemahkan impuls tersebut sebagai suara. 

Jenis Bunyi

Bunyi yang berasal dari lingkungan sekitar memiliki beberapa jenis. Beberapa jenis bunyi ini dapat dibedakan berdasarkan frekuensi atau kuat lemahnya bunyi. 

Apa saja jenis bunyi itu? Berikut ini adalah beberapa jenis bunyi yang dikutip dari Ruang Guru. 

1. Bunyi Infrasonik

Jenis bunyi yang pertama yaitu bunyi infrasonik. Bunyi ini merupakan bunyi yang sangat lemah. Jumlah getaran bunyi infrasonik ini kurang dari 20 Hz. 

Manusia tidak bisa mendengarkan bunyi infrasonik. Namun, beberapa hewan seperti anjing, gajah, dan lumba-lumba masih bisa mendengarkan bunyi ini. 

2. Bunyi Audiosonik

Jenis bunyi berikutnya adalah bunyi audiosonik yang dapat didengar oleh manusia. Bunyi ini memiliki rentang frekuensi dari 20 Hz hingga 20.000 Hz (20 KHz).

3. Bunyi Ultrasonik

Jenis bunyi yang terakhir yaitu bunyi ultrasonik. Bunyi ultrasonik merupakan bunyi dengan frekuensi yang paling kuat, yaitu lebih 20.000 Hz (20 KHz). 

Meskipun frekuensi bunyi ini sangat kuat, telinga manusia tidak dapat mendengarnya. Hanya beberapa hewan seperti kelelawar dan lumba-lumba yang bisa mendengar jenis bunyi ini. 

Bunyi ultrasonik sulit untuk menembus hambatan dengan struktur padat. Oleh karena itu, bunyi ini hanya bisa dipantulkan. 

Ambang Frekuensi Pendengaran Manusia dan Hewan

Manusia dan hewan memiliki batas frekuensi pendengaran masing-masing. Beberapa bunyi yang dapat didengar hewan ternyata tidak bisa didengar telinga manusia, yaitu bunyi yang terlalu lemah dan bunyi yang terlalu kuat. 

Telinga manusia hanya mampu mendengar suara dengan frekuensi sekitar 20 Hz hingga 20 KHz. Namun, suara di atas 8 KHz ternyata sudah termasuk Extended High Frequencies (EHF) atau frekuensi tinggi yang diperluas. 

Frekuensi yang tinggi ini dapat meningkatkan pendengaran manusia. Terutama saat mendengarkan percakapan di lingkungan yang bising. 

Hal tersebut tentu berbeda dengan kemampuan pendengaran hewan. Beberapa hewan dapat mendengarkan suara yang sangat lemah atau sangat kuat. 

Berikut ini adalah penjelasan mengenai batas frekuensi pendengaran pada hewan. 

1. Anjing

Anjing memiliki jangkauan frekuensi pendengaran yang jauh lebih besar daripada manusia. Hewan ini dapat mendengar suara dengan frekuensi sekitar 40 Hz hingga 60 KHz. 

Meskipun demikian, beberapa anjing mungkin memiliki batas frekuensi pendengaran yang berbeda tergantung pada ras dan usianya. Sama halnya seperti manusia, anjing juga bisa mengalami gangguan pendengaran. 

Gangguan pendengaran pada anjing ini bisa terjadi karena faktor usia. Selain itu beberapa ras anjing, seperti anjing gembala Jerman dan pudel mini juga lebih rentan untuk mengalami gangguan pendengaran. 

2. Kelelawar

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kelelawar merupakan salah satu hewan yang dapat mendengar suara ultrasonik. Jangkauan frekuensi suara yang dapat kelelawar dengar yaitu sekitar 9 KHz hingga 120 KHz. 

Kelelawar merupakan salah satu hewan yang menggunakan kemampuan ekolokasi untuk bertahan hidup. Ekolokasi ini merupakan kemampuan menggunakan suara untuk melakukan navigasi dan berburu makanan. 

Kelelawar akan mengeluarkan suara yang sangat keras dan pendek lalu mendengarkan gema yang memantul kembali. Melalui suara yang memantul ini, kelelawar dapat menemukan objek dalam kegelapan. 

3. Tikus

Tikus merupakan hewan lainnya yang menggunakan suara dengan frekuensi tinggi atau ultrasonik untuk berkomunikasi. Jangkauan frekuensi pendengaran tikus berkisar antara 1 KHz hingga 70-90 KHz. 

Bahkan suara yang dihasilkan tikus yang masih kecil bisa mencapai 40 KHz. Suara dengan frekuensi tinggi tersebut tentu tidak dapat didengar telinga manusia. 

Penutup

Demikian penjelasan mengenai jangkauan frekuensi pendengaran antara manusia dan hewan. Ternyata manusia tidak dapat mendengar suara dengan frekuensi sangat rendah atau sangat tinggi. 

Jika Anda sedang mencari alat bantu dengar dengan standar internasional, Anda bisa mengunjungi AQM Hearing Center. Berbagai produk alat bantu dengar telah dilengkapi teknologi terkini sehingga akan membantu Anda untuk mendengar dengan lebih baik. 

Sumber Foto : Photo by Andrea Piacquadio

Ingin konsultasi lebih dekat?