Diskon Spesial Untukmu! Klik Disini
Flu Dapat Menyebabkan Nyeri Telinga
Pilek biasa terjadi ketika virus menginfeksi hidung dan tenggorokan Anda. Hal ini bisa terjadi karena berbagai gejala, seperti pilek, batuk, dan hidung tersumbat.
Tahukah Anda? Ternyata kondisi flu seperti yang telah disebutkan juga dapat membuat nyeri pada telinga.
Nyeri pada telinga tersebut bisa terjadi selama Anda mengelami pilek atau terjadi setelah pilek sudah sembuh.
Simak terus artikel di bawah ini untuk cari tahu penyebabnya!
Apa Hubungannya Pilek, Batuk dan Flu dengan Telinga?
Nyatanya organ tubuh kita memang saling berhubungan. Jika satu saja organ bermasalah, maka organ lain juga berpotensi merasakan sakitnya.
Di dalam tubuh manusia, terdapat lendir yang dihasilkan dari membran Mukosa, yaitu jaringan pelapis saluran pernapasan di dalam hidung.
Lendir tersebut berfungsi untuk menjaga kelembapan dan menyaring kotoran saat menarik napas. Anggap saja lendir tersebut seperti perisai kotoran agar tidak masuk lebih jauh ke dalam hidung.
Sayangnya, saat Anda sakit flu seperti pilek dan batuk, terjadi perubahan pada lendir tersebut. Infeksi virus atau bakteri bisa menyebabkan penumpukan lendir berlebih dalam hidung.
Lendir tersebut bisa mengalir ke saluran lainnya, hingga menjelajahi berbagai organ, seperti tenggorokan dan saluran eustachius.
Saluran eustachius tersebut yang menjadi jalan masuk bagi lendir masuk ke telinga Anda, tepatnya telinga bagian tengah.
Lendir yang seharusnya mengalir dari hidung ke tenggorokan, justru terjebak di saluran eustachius sehingga menyebabkan penyumbatan pada telinga.
Akibatnya telinga Anda akan terasa seperti tersumbat dan bindeng karena lendir yang menumpuk pada telinga bagian tengah dan saluran eustachius.
Infeksi Telinga Tengah
Penyebab lainnya atas rasa nyeri telinga akibat flu adalah penyakit komplikasi infeksi telinga tengah, atau biasa disebut Otitis Media Menular.
Infeksi ini terjadi ketika virus di hidung dan tenggorokan Anda masuk ke telinga Anda melalui tabung eustachius.
Virus menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah. Bakteri dapat tumbuh dalam cairan ini, menyebabkan infeksi telinga tengah.
Sakit telinga ini bisa menjadi semakin parah hingga menyebabkan:
- pembengkakan
- kemerahan
- kesulitan mendengar
- keluarnya cairan hidung berwarna hijau atau kuning
- demam
Infeksi Sinus
Pilek yang tidak teratasi dapat menyebabkan infeksi sinus, juga disebut sinusitis menular. Sinus bisa menyebabkan peradangan pada area di hidung dan dahi Anda.
Penderitanya juga rentan mengalami tekanan pada telinga hingga membuat telinga terasa sakit.
Gejala lainnya termasuk:
- drainase postnasal kuning atau hijau
- penyumbatan
- kesulitan bernapas melalui hidung
- nyeri wajah atau tekanan
- sakit kepala
- sakit gigi
- batuk
- bau mulut
- indra penciuman yang buruk
- kelelahan
- demam
Pengobatan Medis
Saat Anda memeriksakan diri ke dokter, mungkin terdapat beberapa prosedur untuk pengobatan menangani infeksi pada hidung Anda serta komplikasinya di telinga.
Berikut ini prosedur pengobatan medis:
1. Obat Pereda Rasa Nyeri
Pereda nyeri yang dijual bebas dapat membantu mengurangi rasa sakit dan demam. Untuk sakit telinga, Anda disarankan untuk mengonsumsi ibuprofen atau asetaminofen.
Untuk mengobati sakit telinga pada anak di bawah 6 bulan, tanyakan kepada dokter tentang jenis dan dosis obat.
2. Dekongestan OTC
Dekongestan OTC dapat membantu mengurangi pembengkakan di hidung dan telinga. Sayangnya obat ini tidak akan mengobati penyebab infeksi telinga atau sinus, seperti vitus dan bakteri.
Dekongestan tersedia dalam beberapa bentuk, antara lain:
- obat tetes hidung
- semprotan hidung
- kapsul atau cairan oral
3. Obat Tetes Telinga
Anda juga dapat menggunakan obat tetes telinga, yang dirancang untuk menghilangkan rasa sakit di telinga.
Jika gendang telinga Anda pecah, obat tetes telinga dapat menyebabkan masalah. Sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
4. Antibiotik
Antibiotik bukan untuk mengobati infeksi telinga atau Sinus, tetapi jika gejala semakin parah dan menunjukkan adanya infeksi bakteri, maka Antibiotik bisa menjadi solusi.
Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik kepada Anda, jika memang infeksi Anda disebabkan oleh bakteri.
Pengobatan di Rumah
Selain Anda dapat pergi ke dokter untuk mengobati infeksi, Anda juga dapat melakukan beberapa home remedies untuk membantu pengobatan di rumah.
Berikut ini tipsnya!
1. Gunakan Manuver Valsava atau Teknik Pasif
Trik ini membantu membuka saluran eustachius yang tersumbat. Cara ini bisa menciptakan tekanan besar agar membuat saluran eustachius.
Cara melakukannya adalah dengan menarik napas dalam-dalam dari hidung Anda. Saat mulut tertutup, coba mengembuskan kembali napas dengan lembut melalui hidung.
Jangan sampai mengembuskan napas terlalu keras, karena dapat membuat gendang telinga sakit. Cara lainnya adalah dengan mengunyah permen karet atau minum air putih.
Dengan cara seperti yang dijelaskan di atas, maka telinga tersumbat dapat terasa lebih ringan, rasa sakit pun akan berkurang.
2. Menghirup Uap Panas
Cara lain mengatasi telinga tersumbat adalah dengan menghirup uap panas. Suhu panas dapat membantu mengencerkan lendir menumpuk pada eustachius.
Saat lendir encer, maka akan mengurangi sumbatan. Anda bisa siapkan baskom berisi air panas, lalu menghirupnya melalui hidung.
Cara lainnya dengan meletakkan handuk hangat pada telinga Anda. Minum segelas air hangat juga dapat mengatasi telinga bindeng akibat pilek.
Kesimpulan
Apa hubungannya hidung yang flu dengan telinga? Percaya atau tidak, saat satu organ terasa sakit, maka bisa berdampak pada organ lainnya.
Inilah yang terjadi saat kita pilek, seperti terkena infeksi virus atau bakteri. Lendir dalam hidung kita menjadi berlebihan, lalu bisa mengalir masuk ke organ lain, seperti tenggorokan dan telinga.
Tepatnya saat masuk telinga adalah melewati saluran eustachius. Lendir yang berlebihan masuk bisa menyumbat saluran tersebut, dan memberikan tekanan yang mengakibatkan nyeri pada telinga.
AQM Hearing Center menyediakan layanan konsultasi pendengaran bersama konsultan profesional, sehingga Anda bisa tahu jika memiliki gangguan pendengaran.
—
(Kontributor: Pramitha Chandra)