Diskon Spesial Untukmu! Klik Disini
Gangguan Pendengaran Bisa Menjadi Gejala Penurunan Kognitif
Beberapa kasus gangguan pendengaran yang terjadi pada orang dewasa seringkali menjadi sebuah gejala penurunan kognitif. Meski masih berada pada taraf yang ringan, hal ini mungkin menjadi sebuah indicator adanya kemungkinan terkena demensia. Penurunan kemampuan pendengaran hingga kehilangan pendengaran merupakan salah satu tanda dan dampak dari penuaan. Akan tetapi, pada beberapa kasus, adanya penurunan pendengaran seringkali di kaitkan dengan adanya masalah yang lebih serius pada otak. Lalu, bagaimanakah gangguan pendengaran bisa menjadi gejala penurunan kognitif? Penasaran dengan jawabannya? Yuk, simak ulasan berikut bersama Hearing Center Depok!
Tentang Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran memang seringkali di kaitkan dengan usia. Beberapa peneliti gangguan pendengaran dari Italia meneliti dua jenis gangguan pendengaran yang berkaitan dengan usia. Jenis yang pertama ialah perifer sedangkan jenis yang kedua ialah sentral. Dari hasil penelitiannya tersebut, mereka bisa mengetahui dan mendapatkan sebuah kesimpulan. Kesimpulannya ialah seseorang yang memiliki jenis gangguan pendengaran sentral ternyata beresiko tinggi untuk mengalami gangguan kognitif ringan (MCI) di bandingkan dengan gangguan pendengaran perifer.
Penyebab gangguan pendengaran sentral sendiri adalah karena adanya gangguan kemampuan otak dalam memproses suara. Seseorang yang memiliki gangguan pendengaran sentral biasanya bisa mendengarkan suara akan tetapi tidak bisa memahami artinya.
Hasil Penelitian Terkait
Seseorang yang melalukan tes pemahaman bicara dan mendapatkan skor yang rendah biasanya akan memiliki skor yang lebih rendah pula pada tes kemampuan berpikir serta memori. Para peneliti di Italia juga menemukan fakta bahwa tiga perempat peserta dalam penelitian tersebut dan memiliki gangguan pendengaran sentral juga memiliki gangguan atau gejala penurunan kognitif (MCI), di bandingkan dengan 60% peserta yang tidak memiliki gangguan pendengaran sentral (hanya memiliki gangguan pendengaran perifer).
Maka dari itu, penulis utama studi Rodolfo Sardone yang berasal dari National Institute of Kesehatan dan Universitas Bari mengatakan bahwa, “Dari hasil awal di ketahui bahwa gangguan pendengaran sentral bisa menyebabkan seseorang kehilangan fungsi progresif yang sama pada sel-sel otak yang terjadi penurunan kognitif. Hal ini berbeda dengan gangguan pendengaran perifer yang menggunakan deprivasi sensorik”.
Jenis penelitian ini bisa di katakan penelitian pertama yang di lakukan secara terpisah dan memeriksa prevalensi MCI di gangguan pendengaran sentral serta gangguan pendengaran perifer. Dari penelitian itu juga peneliti bisa menemukan adanya korelasi antara gangguan pendengaran serta MCI meskipun tidak ada sebab dan akibat yang pasti. Seorang ahli saraf yang ada di Booth Gardner Parkinson’s Care bernama Pinky Agarwal mengatakan hal berikut:
“Penelitian di masa depan memiliki tantangan yang penting yaitu harus bisa menjelaskan apakah terdapat sebuah hubungan kausal antara gangguan pendengaran sentral dengan fungsi kognitif. Atau kedunya hanyalah pelengkap pada ukuran degenerasi neurologis yang berhubungan dengan usia”.
Bagaimanakah Hubungannya?
Terdapat sebuah kemungkinan yang di sampaikan oleh penulis Sardone bahwa kedua masalah tersebut (gangguan pendengaran sentral dan gejala penurunan kognitif), yaitu kedua masalah tersebut bisa saja berkaitan dengan masalah yang ada di korteks temporal otak khususnya adalah di gyrus temporal superior. Gyrus temporal superior ialah organ yang terlibat dengan fungsi eksekutif, memori serta bahasa yang bekerja dan persepsi suara. Gangguan pendengaran dan gejala penurunan kognitif (MCI) sama-sama melibatkan neurodegenerasi atau kematian serta kehilangan neuron di otak.
Pintu gerbang yang menuju ke kortikal input pendengaran adalah korteks pendengaran utama. Hal ini di karenakan ia menerima informasi dari jalur pendengaran menaik. Terdapat perubahan terkait dengan usia pada korteks pendengaran primer sedangkan area memori adalah di korteks temporal. Sementara penuaan biasanya akan melibatkan kedua area tersebut secara bersamaan. Untuk melakukan tes persepsi pendengaran maka harus di berikan pada seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun yaitu ketika mereka memiliki gangguan kognitif.
Gangguan pendengaran sentral dan perifer ternyata memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan gejala penurunan kognitif. Salah satu cara yang bisa di lakukan untuk pencegahan penurunan pendengaran kognitif adalah dengan menggunakan alat bantu dengar sejak dini. Apabila gangguan pendengaran yang terjadi memiliki kontribusi pada penurunan kognitif, maka bisa di lakukan diskriminasi bicara sebagai salah satu skrinning untuk MCI.
Apakah MCI Bentuk Awal Demensia?
Gejala penurunan kognitif di tandai dengan adanya kesulitan memori, bahasa, pemikiran serta penilaian yang berlebih serta terkait dengan penuaan. Bisa di katakan bahwa MCI atau gejala penurunan kognitif ini merupakan tahap dari praklinis demensia. Adanya gangguan pendengaran bisa membuat adanya isolasi sosial serta depresi sehingga bisa lebih memperburuk gejala penurunan kognitif seseorang. Selain itu, upaya persepsi konstan yang telah di hasilkan dari penurunan ketajaman pendengaran ini bisa menjadi sumber depresi serta kelelahan mental.
Dalam penelitian Sardone ini, di ketahui bahwa terdapat 33% dari 1.604 peserta yang ada di Great Age Study memiliki MCI atau gejala penurunan kognitif. Sebanyak 60% individu tidak mengalami gangguan pendengaran terkait usia perifer memiliki MCI serta 75% dari mereka memiliki gangguan pendengaran sentral yang memiliki gejala penurunan kognitif.
Itulah informasi yang bisa kami berikan terkait dengan hubungan gangguan pendengaran yang bisa menyebabkan gejala penurunan kognitif. Bagi anda yang membutuhkan konsultasi terkait dengan gangguan pendengaran, jangan lupa untuk menghubungi dan mengunjungi kami di Klinik Pendengaran Depok!