Faktor Risiko yang Dapat Menyebabkan Gangguan Pendengaran

Masih banyak orang yang menganggap gangguan pendengaran terjadi karena faktor usia. Padahal, di samping faktor usia, masih ada banyak faktor risiko penyebab gangguan pendengaran lainnya. 

Gangguan pendengaran merupakan kondisi ketika terjadi masalah pada indra pendengaran, baik itu di telinga bagian luar, tengah, maupun dalam. 

Biasanya, gangguan pendengaran terjadi secara bertahap dalam kurun waktu yang lama. Oleh karena itu, terkadang orang tidak merasakan jika dirinya telah mengalami gejala gangguan pendengaran. 

Itulah mengapa, penting bagi Anda untuk selalu menjaga indera pendengaran Anda dari faktor yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. 

Faktor Utama Penyebab Gangguan Pendengaran

Ada beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Apa saja itu? Simak penjelasan berikut ini. 

1. Usia

Gangguan pendengaran terkait usia atau presbikusis merupakan jenis gangguan pendengaran yang paling umum. Presbikusis merupakan jenis gangguan pendengaran sensorineural. Artinya, gangguan pendengaran ini terjadi karena adanya perubahan pada telinga bagian dalam seiring bertambahnya usia seseorang. 

Selain perubahan pada telinga bagian dalam, perubahan pada telinga bagian tengah dan di sepanjang jalur saraf menuju otak juga bisa menyebabkan presbikusis. 

Karena terjadi secara bertahap, Anda mungkin tidak akan menyadari mengalami gangguan pendengaran hingga Anda merasakan gejala semakin parah atau orang lain mengetahui jika Anda mengalami masalah pendengaran. 

Presbikusis bersifat permanen. Biasanya, penderitanya akan sulit mendengar suara “frekuensi tinggi”, seperti suara anak-anak, kicauan burung, atau dering telepon. 

Penderita presbikusis biasanya merasakan gejala seperti kesulitan untuk memahami perkataan orang padahal bisa mendengar, merasa suara tertentu mengganggu atau terlalu keras, dan mengalami telinga berdenging atau tinnitus. 

2. Faktor Bawaan

Gangguan pendengaran juga bisa terjadi karena faktor genetik dari orang tua. Umumnya, gangguan pendengaran ini bisa bersifat konduktif, sensorineural, atau campuran. 

Meskipun memiliki genetik yang sama, tingkat keparahan gangguan pendengaran bisa berbeda. Bagi sebagian penderitanya, alat bantu dengar sudah cukup meningkatkan pendengaran mereka. Namun, bagi sebagian yang lain, mereka mungkin membutuhkan implan koklea atau mempelajari bahasa isyarat. 

3. Paparan Suara Keras

Gangguan pendengaran juga bisa terjadi karena terus mendapatkan paparan suara yang keras. Contoh paparan keras ini yaitu suara lalu lintas, suara mesin di lokasi konstruksi, dan suara musik yang keras. 

Gangguan pendengaran akibat kebisingan ini bersifat sementara. Namun, paparan suara keras yang berlebihan dan berulang akan membuat telinga sulit untuk pulih. 

Akibatnya, suara yang keras ini akan merusak sel rambut telinga bagian dalam. Gangguan pendengaran pun akan semakin memburuk dan berpotensi menjadi gangguan pendengaran permanen. 

Untuk menurunkan risiko gangguan pendengaran akibat kebisingan, Anda harus membatasi paparan suara keras. Caranya dengan menggunakan penutup telinga di lingkungan yang bising dan membatasi penggunaan headphone. 

4. Penyakit Tertentu

Gangguan pendengaran juga bisa terjadi karena penyakit tertentu. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat menyebabkan Anda kehilangan pendengaran. 

  • Penyakit Meniere. Penyebab penyakit ini belum diketahui, tetapi beberapa gejalanya meliputi gangguan pendengaran yang fluktuatif, tinnitus, dan vertigo. 
  • Infeksi virus dan bakteri. Gangguan pendengaran akibat virus dan bakteri bisa bersifat sementara, tetapi ada juga yang bersifat permanen. Contohnya, flu biasa dapat menyebabkan infeksi telinga bagian tengah, tetapi hanya bersifat sementara. Akan tetapi, komplikasi dari herpes zoster dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen. 
  • Otosklerosis. Penyakit otosklerosis dapat mempengaruhi pergerakan tulang kecil di telinga bagian tengah yang menyebabkan gangguan pendengaran konduktif. Pengobatan hanya bisa dilakukan dengan pembedahan. 

5. Konsumsi Obat

Beberapa obat-obatan dapat mengganggu struktur telinga bagian dalam dan menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. Obat-obatan tersebut disebut obat ototoksik. 

Berikut ini adalah beberapa obat yang termasuk obat ototoksik.

  • Antibiotik aminoglikosida
  • Beberapa diuretik
  • Beberapa NSAID, terutama konsumsi aspirin dalam dosis tinggi
  • Obat kemoterapi, terutama Cisplatin

Biasanya, Anda harus mengonsumsi obat jenis ini dalam dosis yang besar dan waktu yang lama untuk mengetahui apakah berdampak pada pendengaran. 

6. Tumor dan Trauma Kepala

Tumor juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. Contohnya yaitu neuroma akustik. 

Beberapa gangguan pendengaran karena tumor yaitu tinnitus dan sensasi penuh pada satu atau dua telinga. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pembedahan. 

Gangguan pendengaran juga bisa terjadi karena trauma kepala. Trauma kepala dapat merusak struktur telinga bagian dalam sehingga menyebabkan gangguan pendengaran sementara atau permanen. 

Faktor Penyebab Gangguan Pendengaran Lainnya

Selain beberapa faktor di atas, ada juga faktor penyebab gangguan pendengaran lainnya. Mungkin banyak orang tidak menyadari jika faktor di bawah ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran. 

1. Sleep Apnea

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang terjadi saat napas berulang kali berhenti. Salah satu gejalanya yaitu mendengkur dengan keras. 

Beberapa penelitian menyebutkan jika sleep apnea dapat mengurangi suplai darah ke telinga bagian dalam sehingga menyebabkan gangguan pendengaran. Selain itu, dengkuran keras selama bertahun-tahun juga memungkinkan terjadinya gangguan pendengaran. 

2. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Beberapa penelitian menunjukkan jika konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak korteks pendengaran pusat dan meningkatkan jumlah waktu yang dibutuhkan otak untuk memproses suara. Di kalangan orang dewasa muda, konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah dalam memproses suara dengan frekuensi rendah. 

Konsumsi alkohol juga dapat berpengaruh pada keseimbangan. Sebab, alkohol diserap cairan telinga bagian dalam yang bertugas memantau keseimbangan bahkan ketika alkohol sudah tidak ada dalam darah dan otak. 

Penutup

Itu dia beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Beberapa penyebab gangguan pendengaran bisa dicegah. Jadi, terus jaga kesehatan pendengaran Anda dan jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan pendengaran secara rutin

Bagi Anda yang sedang mencari alat bantu dengar berkualitas, Anda bisa mengunjungi AQM Hearing Center.

Sumber Foto : Photo by Paul Theodor Oja

Update Terkini

Ingin konsultasi lebih dekat?